Tantangan Baru, Yusril Ikuti Program Hortikultura ke Amerika dan Belanda
Senin, 06 Desember 2021 - 11:11 WIB
JAKARTA - Alumnus Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University Mohamad Yusril Ramadhan menjadi Professional Interns di Knox Horticultural, Orlando Florida, United States of America.
Pengalaman berharga ini ia dapatkan saat mengikuti International Internship Program atau yang bernama The Ohio Program (TOP) yang dibawahi langsung oleh The Ohio state University di Columbus, Ohio.
“Untuk di Indonesia sendiri, kita dibawahi langsung oleh asosiasi yang bernama Topagrindo. Asosiasi ini dinaungi oleh alumni TOP. Setelah mendaftarkan diri melalui asosiasi Topagrindo dan melewati semua prosesnya, hingga akhirnya saya berhasil mendapatkan placement dan sampailah di United States of America pada Juli 2021,” katanya melalui siaran pers, Senin (6/12/2021).
Sebagai Assistant Head Growers selama kurang lebih lima bulan, Yusril belajar banyak hal dan merawat banyak sekali jenis tanaman. Dari tanaman bunga, herbal, sayuran dan lain sebagainya.
“Semua yang butuhkan di sini saya dapatkan dari selama perkuliahan di Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University. Saya sangat bersyukur dan merasakan bahwa seluruh ilmu, baik hard skill maupun soft skill yang saya dapatkan selama masa perkuliahan di IPB University sangatlah berguna di dunia profesional dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Memutuskan untuk merantau sangat jauh bukanlah hal yang mudah, Yusril menceritakan bahwa untuk mengambil keputusan ini, ia melakukan banyak pertimbangan. Terlebih harus bertahan hidup di negeri orang dengan budaya yang berbeda dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Bukan hanya perbedaan bahasa saja tetapi tentu saya harus menghadapi perbedaan budaya, kebiasaan, cuaca, iklim dan banyak hal lainnya. Terlebih Amerika sendiri adalah negara yang sangat besar dengan berbagai macam penduduk serta latar belakang yang beragam bahasa maupun budaya,” jelasnya.
Meski begitu, hidup dengan lingkungan yang sangat beragam bukanlah hal pertama yang pernah Yusril jalani. Saat menjadi mahasiswa IPB University, Yusril juga belajar bagaimana caranya berbaur dan bertoleransi dengan keberagaman yang ada di kampus.
“Dari pengalaman itu semua, menjadikan saya pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya sendiri pernah tinggal di Belanda selama tiga bulan pada tahun 2020 untuk program serupa dan juga untuk menyelesaikan skripsi penelitian di sana,” pungkasnya.
Pengalaman berharga ini ia dapatkan saat mengikuti International Internship Program atau yang bernama The Ohio Program (TOP) yang dibawahi langsung oleh The Ohio state University di Columbus, Ohio.
“Untuk di Indonesia sendiri, kita dibawahi langsung oleh asosiasi yang bernama Topagrindo. Asosiasi ini dinaungi oleh alumni TOP. Setelah mendaftarkan diri melalui asosiasi Topagrindo dan melewati semua prosesnya, hingga akhirnya saya berhasil mendapatkan placement dan sampailah di United States of America pada Juli 2021,” katanya melalui siaran pers, Senin (6/12/2021).
Sebagai Assistant Head Growers selama kurang lebih lima bulan, Yusril belajar banyak hal dan merawat banyak sekali jenis tanaman. Dari tanaman bunga, herbal, sayuran dan lain sebagainya.
“Semua yang butuhkan di sini saya dapatkan dari selama perkuliahan di Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University. Saya sangat bersyukur dan merasakan bahwa seluruh ilmu, baik hard skill maupun soft skill yang saya dapatkan selama masa perkuliahan di IPB University sangatlah berguna di dunia profesional dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Memutuskan untuk merantau sangat jauh bukanlah hal yang mudah, Yusril menceritakan bahwa untuk mengambil keputusan ini, ia melakukan banyak pertimbangan. Terlebih harus bertahan hidup di negeri orang dengan budaya yang berbeda dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Bukan hanya perbedaan bahasa saja tetapi tentu saya harus menghadapi perbedaan budaya, kebiasaan, cuaca, iklim dan banyak hal lainnya. Terlebih Amerika sendiri adalah negara yang sangat besar dengan berbagai macam penduduk serta latar belakang yang beragam bahasa maupun budaya,” jelasnya.
Meski begitu, hidup dengan lingkungan yang sangat beragam bukanlah hal pertama yang pernah Yusril jalani. Saat menjadi mahasiswa IPB University, Yusril juga belajar bagaimana caranya berbaur dan bertoleransi dengan keberagaman yang ada di kampus.
“Dari pengalaman itu semua, menjadikan saya pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya sendiri pernah tinggal di Belanda selama tiga bulan pada tahun 2020 untuk program serupa dan juga untuk menyelesaikan skripsi penelitian di sana,” pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda