Untung, Guru Honorer Tanpa Dua Tangan yang Banjir Penghargaan dari Daerah dan Pusat
Jum'at, 17 Desember 2021 - 21:54 WIB
JAKARTA - Terlahir dengan keterbatasan fisik tidak membuat Pak Guru Untung patah semangat meneruskan cita-citanya menjadi seorang guru. Pria kelahiran Desa Batang-batang Daya, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura, itu merupakan guru madrasah tanpa dua tangan.
Meskipun menjadi guru madrasah dengan keterbatasan fisik, justru beberapa penghargaan telah diraihnya. Mulai dari penghargaan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Di tingkat daerah, Guru Untung beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai guru inspiratif.
Di tingkat pusat, selain sering tampil di acara bersekala nasional, Guru Untung juga mendapat penghargaan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (ADIKTIS) 2021 kategori Unsur Masyarakat Peduli Madrasah.
Penghargaan ini membuatnya sangat bahagia, terlebih perjuangannya selama ini sebagai guru madrasah di dua sekolah yaitu MI dan MTs Miftahul Ulim Sumenep, Madura ternyata diperhatikan oleh sejumlah pihak.
"Alhamdulillah, penghargaan ini membuat saya bahagia," katanya kepada MNC Portal usai menerima penghargaan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) 2021 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat ini, pria 51 tahun ini mengajar sekaligus menjadi wali kelas 6 MI Miftahul Ulim Sumenep, Madura. Sementara, di MTs dia mengajar mata pelajaran Alquran dan Bahasa Arab.
Untung mengaku dalam berbagai aktivitas, termasuk mengajar selama ini menggunakan kedua kakinya. Hal ini tak menghalangi semangatnya, walaupun terlahir dalam keadaan difabel.
Meskipun menjadi guru madrasah dengan keterbatasan fisik, justru beberapa penghargaan telah diraihnya. Mulai dari penghargaan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Di tingkat daerah, Guru Untung beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai guru inspiratif.
Di tingkat pusat, selain sering tampil di acara bersekala nasional, Guru Untung juga mendapat penghargaan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (ADIKTIS) 2021 kategori Unsur Masyarakat Peduli Madrasah.
Penghargaan ini membuatnya sangat bahagia, terlebih perjuangannya selama ini sebagai guru madrasah di dua sekolah yaitu MI dan MTs Miftahul Ulim Sumenep, Madura ternyata diperhatikan oleh sejumlah pihak.
"Alhamdulillah, penghargaan ini membuat saya bahagia," katanya kepada MNC Portal usai menerima penghargaan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) 2021 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Saat ini, pria 51 tahun ini mengajar sekaligus menjadi wali kelas 6 MI Miftahul Ulim Sumenep, Madura. Sementara, di MTs dia mengajar mata pelajaran Alquran dan Bahasa Arab.
Untung mengaku dalam berbagai aktivitas, termasuk mengajar selama ini menggunakan kedua kakinya. Hal ini tak menghalangi semangatnya, walaupun terlahir dalam keadaan difabel.
Lihat Juga :
tulis komentar anda