Peneliti Telkom University Kembangkan Alat Bantu Monitoring Lansia
Senin, 27 Desember 2021 - 16:04 WIB
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan alat ini tak lepas dari proses pengabdian masyarakat yang dilakukan Tel-U. Pengabdian menyasar lansia di Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung dengan acara puncak digelar pada Sabtu (25/12/2021). Acara diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya monitoring aktivitas lansia kepada masyarakat sasar.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyuluhan tentang Kesehatan Lansia oleh narasumber dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Citra Windani Mambang Sari dan Bony Wiem Lestari dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Pada kesempatan itu, lansia yang hadir beserta pendampingnya diberikan pelatihan penggunaan alat e-care lansia yang pemakaiannya sangat mudah dan nyaman. Melalui program hibah dikti ini, pihaknya menghibahkan 10 produk e-care lansia di Kelurahan Cikutra.
Diketahui, di Kelurahan Cikutra sendiri tercatat 50 orang lebih lansia yang rutin mengikuti kegiatan di Posbindu setempat. Selanjutnya, tim Penggerak PKK dan koordinator lansia setempat nantinya diharapkan dapat menyosialisasikan lebih luas tentang penerapan penggunaan sistem monitoring lansia ini kepada masyarakat sasar. yaitu para lansia di atas 65 tahun dengan melibatkan pendamping atau anggota keluarga mereka.
Hasil kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian PTS ini diharapkan dapat diterapkan dengan mudah untuk membantu masyarakat lansia.
Setelah kegiatan ini, Tim Penggerak PKK Kelurahan Cikutra diharapkan dapat menggunakan dan merawat dengan baik alat yang telah dihibahkan sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Menurut koordinator lansia di RT 6 Vevi, para lansia ini ada yang tinggal bersama keluarga mereka, ada pula yang tinggal sendiri sambil sesekali dijenguk oleh kerabat atau keluarga. Namun, usia lanjut membuat para lansia ini mengalami keterbatasan untuk dapat menjalani kegiatan keseharian mereka dengan baik.
"Keluhan yang paling umum adalah menurunnya kemampuan gerak motorik, penglihatan, dan pendengaran. Kondisi ini membuat mereka rentan jatuh ketika beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan," katanya.
Dia berharap, alat ini dapat membantu lansia dan keluarganya beraktivitas secara normal.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyuluhan tentang Kesehatan Lansia oleh narasumber dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Citra Windani Mambang Sari dan Bony Wiem Lestari dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Pada kesempatan itu, lansia yang hadir beserta pendampingnya diberikan pelatihan penggunaan alat e-care lansia yang pemakaiannya sangat mudah dan nyaman. Melalui program hibah dikti ini, pihaknya menghibahkan 10 produk e-care lansia di Kelurahan Cikutra.
Diketahui, di Kelurahan Cikutra sendiri tercatat 50 orang lebih lansia yang rutin mengikuti kegiatan di Posbindu setempat. Selanjutnya, tim Penggerak PKK dan koordinator lansia setempat nantinya diharapkan dapat menyosialisasikan lebih luas tentang penerapan penggunaan sistem monitoring lansia ini kepada masyarakat sasar. yaitu para lansia di atas 65 tahun dengan melibatkan pendamping atau anggota keluarga mereka.
Hasil kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian PTS ini diharapkan dapat diterapkan dengan mudah untuk membantu masyarakat lansia.
Setelah kegiatan ini, Tim Penggerak PKK Kelurahan Cikutra diharapkan dapat menggunakan dan merawat dengan baik alat yang telah dihibahkan sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Menurut koordinator lansia di RT 6 Vevi, para lansia ini ada yang tinggal bersama keluarga mereka, ada pula yang tinggal sendiri sambil sesekali dijenguk oleh kerabat atau keluarga. Namun, usia lanjut membuat para lansia ini mengalami keterbatasan untuk dapat menjalani kegiatan keseharian mereka dengan baik.
"Keluhan yang paling umum adalah menurunnya kemampuan gerak motorik, penglihatan, dan pendengaran. Kondisi ini membuat mereka rentan jatuh ketika beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan," katanya.
Dia berharap, alat ini dapat membantu lansia dan keluarganya beraktivitas secara normal.
(mpw)
tulis komentar anda