British Council Apresiasi Alumni Inggris di Indonesia
Jum'at, 11 Februari 2022 - 15:53 WIB
Makhyan Jibril adalah anggota satuan tugas Covid-19 yang memimpin tim data. Beliau mengelola data 398.268 pasien dengan 185 variabel, membuat analisis epidemiologi, menyusun keputusan strategis dan kebijakan mengenai COVID-19, serta membawa transparansi data dan interoperabilitas antara akademisi, pemerintahan, sistem pelayanan kesehatan, dan militer.
Usaha Makhyan tersebut bertujuan untuk memastikan agar dana Covid-19 Jawa Timur senilai Rp23 Triliun mencapai sasarannya dengan efektif. Makhyan juga merupakan CEO dari Akselerasi Inovasi Negeri yang berfokus pada mengakselerasi inovasi strategis berdasarkan penemuan ilmiah dan teknologi terbaru untuk mendorong dampak pelayanan kesehatan di Indonesia.
3. Ida Bagus Mandhara Brasika – graduate Master of Environmental Technology, Imperial College London (LPDP Awardee 2015)
Ida Bagus Mandhara Brasika adalah pendiri dan CEO Griya Luhu, bank sampah digital terbesar di Indonesia. Griya Luhu adalah eko-preneur ternama yang mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan bantuan teknologi digital.
Mandhara juga merupakan seorang ilmuwan muda dan dosen universitas terkemuka di bidang lingkungan dan perubahan iklim. Beliau ditunjuk oleh Gubernur Bali untuk menyusun Peraturan Pelarangan Plastik di Bali bersama dengan anggota tim yang lain.
Para finalis Social Action Awards terdiri dari alumni yang berkontribusi dan berkomitmen untuk membawa perubahan positif di bidang sosial serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mereka adalah:
4. Averina Geffanie Suwana – graduate Master of Research Cardiovascular and Science, Newcastle University
Averina mendirikan Yayasan Indonesia Sehat pada tahun 2016 untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan untuk anak-anak di seluruh Indonesia, terutama anak-anak kekurangan gizi. Bersama dengan timnya, Averina menggalang kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan serta menyediakan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dan pemeriksaan untuk 25.000 anak dan keluarga mereka di pedalaman Indonesia.
5. Irfan Latifulloh Sarhindi – graduate Master of Philosophy Education, University College London (LPDP Awardee 2016
Irfan adalah pendidik, penulis dan ustadz (pengajar agama Islam) yang berkontribusi dengan memperkaya kontekstualisasi pemikiran Islami dan mengampanyekan pemikiran reflektif dalam pendidikan Agama Islam. Karyanya dapat ditemukan secara online dan offline, mulai dari program kursus jangka pendek dan publikasi buku; hingga podcast dan pembuatan konten. Karyanya sangat berguna dalam mengajarkan keterampilan berpikir kritis pada Muslim Indonesia muda.
Usaha Makhyan tersebut bertujuan untuk memastikan agar dana Covid-19 Jawa Timur senilai Rp23 Triliun mencapai sasarannya dengan efektif. Makhyan juga merupakan CEO dari Akselerasi Inovasi Negeri yang berfokus pada mengakselerasi inovasi strategis berdasarkan penemuan ilmiah dan teknologi terbaru untuk mendorong dampak pelayanan kesehatan di Indonesia.
3. Ida Bagus Mandhara Brasika – graduate Master of Environmental Technology, Imperial College London (LPDP Awardee 2015)
Ida Bagus Mandhara Brasika adalah pendiri dan CEO Griya Luhu, bank sampah digital terbesar di Indonesia. Griya Luhu adalah eko-preneur ternama yang mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan bantuan teknologi digital.
Mandhara juga merupakan seorang ilmuwan muda dan dosen universitas terkemuka di bidang lingkungan dan perubahan iklim. Beliau ditunjuk oleh Gubernur Bali untuk menyusun Peraturan Pelarangan Plastik di Bali bersama dengan anggota tim yang lain.
Para finalis Social Action Awards terdiri dari alumni yang berkontribusi dan berkomitmen untuk membawa perubahan positif di bidang sosial serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mereka adalah:
4. Averina Geffanie Suwana – graduate Master of Research Cardiovascular and Science, Newcastle University
Averina mendirikan Yayasan Indonesia Sehat pada tahun 2016 untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan untuk anak-anak di seluruh Indonesia, terutama anak-anak kekurangan gizi. Bersama dengan timnya, Averina menggalang kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan serta menyediakan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dan pemeriksaan untuk 25.000 anak dan keluarga mereka di pedalaman Indonesia.
5. Irfan Latifulloh Sarhindi – graduate Master of Philosophy Education, University College London (LPDP Awardee 2016
Irfan adalah pendidik, penulis dan ustadz (pengajar agama Islam) yang berkontribusi dengan memperkaya kontekstualisasi pemikiran Islami dan mengampanyekan pemikiran reflektif dalam pendidikan Agama Islam. Karyanya dapat ditemukan secara online dan offline, mulai dari program kursus jangka pendek dan publikasi buku; hingga podcast dan pembuatan konten. Karyanya sangat berguna dalam mengajarkan keterampilan berpikir kritis pada Muslim Indonesia muda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda