Tim Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Penggoreng Kerupuk Rendah Kandungan Minyak
Sabtu, 19 Februari 2022 - 15:30 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) membuat inovasi alat penggoreng kerupuk rendah kandungan minyak. Karya ini menarik terlebih kerupuk merupakan salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia.
Kerupuk adalah makanan ringan yang pada umumnya terbuat dari adonan tepung tapioka dan dicampur dengan bahan perasa, seperti udang atau ikan. Kerupuk juga mempunyai 9,91% - 14% kandungan air, 0,97% - 11,04% kandungan protein, dan kandungan lainnya yang digunakan sebagai campuran perasa kerupuk.
Untuk menikmati kerupuk, selama ini masyarakat menggorengnya menggunakan minyak atau deep fat frying. Namun, cara pengolahan seperti ini memiliki beberapa kelemahan. Seperti terserapnya minyak ke dalam bahan yang dapat menyebabkan mutu kerupuk menjadi menurun.
Selain itu, konsumsi makanan berminyak akan mengakibatkan penyakit kolesterol, jantung koroner, dan penyakit berbahaya lainnya. Meniriskan kerupuk dari minyak sehingga terkontaminasi dengan udara pun akan menyebabkan kualitas kerupuk berkurang.
Berdasarkan hal ini, sekelompok mahasiswa UNY membuat terobosan dengan membuat alat penggoreng kerupuk rendah kandungan minyak yang dinamai Health Fryer untuk meningkatkan kualitas kerupuk.
Baca: Mahasiswa, Ini 5 Tips Mencari Judul Skripsi yang Menarik
Mereka adalah Novita Wulandari dari program studi (prodi) Pendidikan Fisika, Retno Widyastuti prodi Fisika dan Reza Akhmad Mulyono mahasiswa dari prodi Teknik Manufaktur.
Menurut Novita, health fryer ini menggunakan sumber panas dari gas elpiji. “Alatnya seperti oven tapi bagian paling bawah terdapat tempat minyak, namun dalam menggoreng kerupuknya itu tidak langsung dengan minyak,” katanya melansir laman UNY di uny.ac.id, dikutip Sabtu (19/2/2022).
Kerupuk adalah makanan ringan yang pada umumnya terbuat dari adonan tepung tapioka dan dicampur dengan bahan perasa, seperti udang atau ikan. Kerupuk juga mempunyai 9,91% - 14% kandungan air, 0,97% - 11,04% kandungan protein, dan kandungan lainnya yang digunakan sebagai campuran perasa kerupuk.
Untuk menikmati kerupuk, selama ini masyarakat menggorengnya menggunakan minyak atau deep fat frying. Namun, cara pengolahan seperti ini memiliki beberapa kelemahan. Seperti terserapnya minyak ke dalam bahan yang dapat menyebabkan mutu kerupuk menjadi menurun.
Selain itu, konsumsi makanan berminyak akan mengakibatkan penyakit kolesterol, jantung koroner, dan penyakit berbahaya lainnya. Meniriskan kerupuk dari minyak sehingga terkontaminasi dengan udara pun akan menyebabkan kualitas kerupuk berkurang.
Berdasarkan hal ini, sekelompok mahasiswa UNY membuat terobosan dengan membuat alat penggoreng kerupuk rendah kandungan minyak yang dinamai Health Fryer untuk meningkatkan kualitas kerupuk.
Baca: Mahasiswa, Ini 5 Tips Mencari Judul Skripsi yang Menarik
Mereka adalah Novita Wulandari dari program studi (prodi) Pendidikan Fisika, Retno Widyastuti prodi Fisika dan Reza Akhmad Mulyono mahasiswa dari prodi Teknik Manufaktur.
Menurut Novita, health fryer ini menggunakan sumber panas dari gas elpiji. “Alatnya seperti oven tapi bagian paling bawah terdapat tempat minyak, namun dalam menggoreng kerupuknya itu tidak langsung dengan minyak,” katanya melansir laman UNY di uny.ac.id, dikutip Sabtu (19/2/2022).
tulis komentar anda