Bagaimana Pilih Prodi yang Tepat? Psikolog Pendidikan UNS Sampaikan Tips Ini
Kamis, 21 April 2022 - 20:11 WIB
“Hal yang perlu dilakukan adalah mengomunikasikan pilihan anak kepada orang tua dengan cara yang baik. Sampaikan pada orang tua apa yang kalian ketahui, semua pengetahuan yang anda miliki mengenai jurusan yang dipilih secara komprehensif termasuk prospek karier ke depan seperti apa. Sampaikan bahwa pilihan tersebut sudah sesuai dengan minat dan bakat anda,” jelasnya.
Afia juga menambahkan, anak perlu menunjukkan komitmen dalam menyelesaikan studi dengan baik dan memberikan hasil yang terbaik. Hal ini karena orang tua juga ingin melihat komitmen tersebut.
Memilih Prodi: Mengutamakan Minat atau Prospek Kerja?
Dilema siswa dalam menentukan prodi terkadang muncul dari pilihan antara mengutamakan minat atau prospek kerja. Menanggapi hal ini, Afia menyarankan agar tidak memilih prodi hanya melihat prospek kerja semata. Baginya, pekerjaan yang berpotensi saat ini belum tentu berpotensi juga di masa yang akan datang.
Ia kembali menegaskan peran minat dalam hal ini. Penting bagi siswa menyukai pekerjaannya kelak. Minat tersebut pun harus didukung dengan bakat sebagai penguat siswa dalam berkarya dengan baik.
“Jika kita menikmati apa yang kita kerjakan, ini disebut minat. Dan apa yang kita kerjakan menunjukkan hasil yang baik, inilah yang disebut sebagai bakat. Maka karier kita itu akan berkembang. Bagaimanapun prospek pekerjaan kita nantinya,” ujarnya.
Cara lain dalam mengenali minat dan bakat siswa adalah melalui tes psikologi. Afia menjelaskan, keberadaan tes psikologi dapat membantu siswa yang merasa tidak paham sama sekali apa minat dan bakat yang dimilikinya. Bagi siswa yang merasa sudah mengetahui apa minat dan bakatnya, tes psikologi juga dapat menjadi penguat jika mereka masih ragu-ragu.
Afia juga menambahkan, anak perlu menunjukkan komitmen dalam menyelesaikan studi dengan baik dan memberikan hasil yang terbaik. Hal ini karena orang tua juga ingin melihat komitmen tersebut.
Memilih Prodi: Mengutamakan Minat atau Prospek Kerja?
Dilema siswa dalam menentukan prodi terkadang muncul dari pilihan antara mengutamakan minat atau prospek kerja. Menanggapi hal ini, Afia menyarankan agar tidak memilih prodi hanya melihat prospek kerja semata. Baginya, pekerjaan yang berpotensi saat ini belum tentu berpotensi juga di masa yang akan datang.
Ia kembali menegaskan peran minat dalam hal ini. Penting bagi siswa menyukai pekerjaannya kelak. Minat tersebut pun harus didukung dengan bakat sebagai penguat siswa dalam berkarya dengan baik.
“Jika kita menikmati apa yang kita kerjakan, ini disebut minat. Dan apa yang kita kerjakan menunjukkan hasil yang baik, inilah yang disebut sebagai bakat. Maka karier kita itu akan berkembang. Bagaimanapun prospek pekerjaan kita nantinya,” ujarnya.
Cara lain dalam mengenali minat dan bakat siswa adalah melalui tes psikologi. Afia menjelaskan, keberadaan tes psikologi dapat membantu siswa yang merasa tidak paham sama sekali apa minat dan bakat yang dimilikinya. Bagi siswa yang merasa sudah mengetahui apa minat dan bakatnya, tes psikologi juga dapat menjadi penguat jika mereka masih ragu-ragu.
(nz)
tulis komentar anda