Kisah Olivia Nike, Anak Sopir Bus yang Berhasil Lulus Cumlaude
Jum'at, 22 April 2022 - 14:09 WIB
JAKARTA - Keadaan ekonomi tidak menjadi penghambat dalam menyelesaikan kuliah. Hal ini yang ditanamkan oleh wisudawati Pendidikan Akuntansi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bernama Olivia Nike Purnomo.
Nike yang berhasil lulus cumlaude dengan IPK 3,82 ini merupakan anak dari pasangan Yoyok Purnomo dan Sri Yatmin. Ayahnya berprofesi sebagai sopir bus malam dan ibunya merupakan penjual bakmi dan nasi goreng.
Ternyata kegigihannya mampu menjadi sarjana telah ditanamkan oleh orang tuanya sejak dulu. Ia mengaku bahwa orang tuanya sangat menomorsatukan pendidikan, walaupun pernah mengalami kesulitan membayar SPP.
"Saat duduk di bangku SD, orang tua saya kesulitan membayar SPP anak-anaknya, karena kebetulan kami bersekolah di sekolah swasta yang saat itu nominalnya terbilang mahal untuk kami," ujar dia dikutip dari laman resmi UNY, Jumat (22/4/2022).
Walaupun penuh dengan rintangan, akhirnya Nike berhasil masuk SMP negeri sehingga bisa meringankan beban kedua orang tuanya. Kemudian, ia juga meneruskan sekolah ke SMA favorit di kota Magelang dan mendapat bantuan BOS sehingga biaya SPP gratis.
Untuk menggapai cita-citanya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, ternyata banyak lika-liku yang Nike alami. Sebab, Nike gagal mengikuti SNMPTN dan SBMPTN.
Nike mengaku nilainya semasa SMA membuatnya masuk ranking atas namun tak bisa mengikuti SNMPTN karena sempat pindah jurusan dari IPA ke IPS. Kemudian, ia gagal mengikuti SBMPTN karena ketidaktahuan materi tes.
Nike yang berhasil lulus cumlaude dengan IPK 3,82 ini merupakan anak dari pasangan Yoyok Purnomo dan Sri Yatmin. Ayahnya berprofesi sebagai sopir bus malam dan ibunya merupakan penjual bakmi dan nasi goreng.
Baca Juga
Ternyata kegigihannya mampu menjadi sarjana telah ditanamkan oleh orang tuanya sejak dulu. Ia mengaku bahwa orang tuanya sangat menomorsatukan pendidikan, walaupun pernah mengalami kesulitan membayar SPP.
"Saat duduk di bangku SD, orang tua saya kesulitan membayar SPP anak-anaknya, karena kebetulan kami bersekolah di sekolah swasta yang saat itu nominalnya terbilang mahal untuk kami," ujar dia dikutip dari laman resmi UNY, Jumat (22/4/2022).
Walaupun penuh dengan rintangan, akhirnya Nike berhasil masuk SMP negeri sehingga bisa meringankan beban kedua orang tuanya. Kemudian, ia juga meneruskan sekolah ke SMA favorit di kota Magelang dan mendapat bantuan BOS sehingga biaya SPP gratis.
Untuk menggapai cita-citanya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, ternyata banyak lika-liku yang Nike alami. Sebab, Nike gagal mengikuti SNMPTN dan SBMPTN.
Nike mengaku nilainya semasa SMA membuatnya masuk ranking atas namun tak bisa mengikuti SNMPTN karena sempat pindah jurusan dari IPA ke IPS. Kemudian, ia gagal mengikuti SBMPTN karena ketidaktahuan materi tes.
tulis komentar anda