Bikin Bangga, Tim Mahasiswa ITS Berjaya di Kompetisi Desain Feri Internasional
Jum'at, 20 Mei 2022 - 16:18 WIB
JAKARTA - Tim Nawasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) kembali menorehkan namanya di kancah internasional. Di ajang International Design Competition 2022 yang dihelat oleh World Ferry Safety Association (WFSA), mereka sukses meraih posisi peringkat pertama.
Dosen pembimbing tim Nawasena ITS Dr Ir Agoes Santoso mengungkapkan, tim bimbingannya yang berasal dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut tidak pernah absen dalam mengikuti kompetisi desain yang diadakan oleh WFSA ini sejak lima tahun lalu.
Belajar dari pengalaman tahun lalu yang harus puas di posisi kedua, tim ini terus berusaha mengembangkan dan berusaha untuk memperoleh hasil yang terbaik. “Perolehan ini merupakan buah kerja keras para mahasiswa dan juga bantuan dari seluruh sivitas ITS yang terlibat,” tutur dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini, melalui siaran pers, Jumat (20/5/2022).
Baca: Ada Peran Penting Sarapan bagi Peserta UTBK, Optimalkan Fungsi Otak Saat Ujian
Salah satu anggota tim Nawasena ITS Priskila Putri Irene mengatakan, desain kapal MV Lakhsmi yang diusung timnya ini dirancang untuk dapat beroperasi di Sungai Brahmaputra, India. Pemilihan bentuk lambung hingga inovasi kapal ini dibuat agar dapat diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
“Untuk menyesuaikan kondisi perairan yang rendah, kami menerapkan teknologi double filter pada sistem pendingin mesin untuk mencegah masuknya pasir dan bentuk lambung Landing Craft Tank,” terang mahasiswa yang akrab disapa Cila ini.
Cila melanjutkan, pada kompetisi yang berlangsung secara daring ini terdapat beberapa aspek yang menjadi poin penilaian para juri. Di antaranya seperti rute operasi, konstruksi kapal, susunan tata ruang, permesinan dan kelistrikan kapal, analisis stabilitas, analisis ekonomi kapal, dan inovasi-inovasi yang diterapkan pada kapal ini. “Dalam pengerjaannya, kami terus mengacu pada Terms of Reference (TOR) sembari mengembangkan desain yang kami buat,” tuturnya.
Mahasiswa angkatan tahun 2018 ini mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan selama merancang kapal yang dapat mengangkut muatan sebesar 112,9 ton ini. Salah satunya adalah penyesuaian desain kapal dengan kebutuhan dan aspek logistik di India.
“Studi literatur banyak dilakukan untuk mengetahui mulai dari ketersediaan bahan bakar, permesinan hingga ukuran kendaraan bermotor yang biasa beredar di India,” jelasnya.
Dosen pembimbing tim Nawasena ITS Dr Ir Agoes Santoso mengungkapkan, tim bimbingannya yang berasal dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut tidak pernah absen dalam mengikuti kompetisi desain yang diadakan oleh WFSA ini sejak lima tahun lalu.
Belajar dari pengalaman tahun lalu yang harus puas di posisi kedua, tim ini terus berusaha mengembangkan dan berusaha untuk memperoleh hasil yang terbaik. “Perolehan ini merupakan buah kerja keras para mahasiswa dan juga bantuan dari seluruh sivitas ITS yang terlibat,” tutur dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini, melalui siaran pers, Jumat (20/5/2022).
Baca: Ada Peran Penting Sarapan bagi Peserta UTBK, Optimalkan Fungsi Otak Saat Ujian
Salah satu anggota tim Nawasena ITS Priskila Putri Irene mengatakan, desain kapal MV Lakhsmi yang diusung timnya ini dirancang untuk dapat beroperasi di Sungai Brahmaputra, India. Pemilihan bentuk lambung hingga inovasi kapal ini dibuat agar dapat diterapkan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
“Untuk menyesuaikan kondisi perairan yang rendah, kami menerapkan teknologi double filter pada sistem pendingin mesin untuk mencegah masuknya pasir dan bentuk lambung Landing Craft Tank,” terang mahasiswa yang akrab disapa Cila ini.
Cila melanjutkan, pada kompetisi yang berlangsung secara daring ini terdapat beberapa aspek yang menjadi poin penilaian para juri. Di antaranya seperti rute operasi, konstruksi kapal, susunan tata ruang, permesinan dan kelistrikan kapal, analisis stabilitas, analisis ekonomi kapal, dan inovasi-inovasi yang diterapkan pada kapal ini. “Dalam pengerjaannya, kami terus mengacu pada Terms of Reference (TOR) sembari mengembangkan desain yang kami buat,” tuturnya.
Mahasiswa angkatan tahun 2018 ini mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan selama merancang kapal yang dapat mengangkut muatan sebesar 112,9 ton ini. Salah satunya adalah penyesuaian desain kapal dengan kebutuhan dan aspek logistik di India.
“Studi literatur banyak dilakukan untuk mengetahui mulai dari ketersediaan bahan bakar, permesinan hingga ukuran kendaraan bermotor yang biasa beredar di India,” jelasnya.
tulis komentar anda