Ini Cerita Peserta Difabel yang Ikut UTBK-SBMPTN 2022 di UI
Jum'at, 20 Mei 2022 - 18:08 WIB
Wildan memiliki harapan yang kuat terhadap jurusan yang sudah dipilihnya. Melalui pilihan di Pendidikan Khusus tersebut, dia akan bisa mewujudkan keinginannya menjadi seorang guru bagi anak-anak disabilitas.
Harapan mulia ini terdorong atas kesadarannya melihat bahwa masih banyak sekolah-sekolah umum di Indonesia yang belum memiliki guru-guru pendamping khusus bagi para murid yang memiliki keterbatasan. “Selama proses ujiansaya dapat mengerjakan soal dengan baik dan merasa tercukupi dengan fasilitas yang sudah disediakan UI,” akunya.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia menuturkan, pihaknya berupaya UTBK ramah difabel. Pihaknya menyiapkan segala perlengkapan yang yang diperlukan dan disesuaikan dengan para peserta disabilitas tunanetra dan disabilitas tunadaksa mulai dari lokasi, alat khusus seperti reglet, stylus, kertas braille, dan juga headset yang digunakan untuk mendengarkan soal dari fitur screen reader yang diberikan oleh LTMPT.
“UI senantiasa meyakini bahwa education for all. Pada Maret lalu, kami baru mewisuda Muhammad Erwin Althaf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Keterbatasan pendengaran yang dialami sejak lahir, tidak mengurungkan niatnya untuk mencapai cita-cita, yakni membangun sistem usaha terpadu yang mandiri dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya keuangan,” katanya.
Harapan mulia ini terdorong atas kesadarannya melihat bahwa masih banyak sekolah-sekolah umum di Indonesia yang belum memiliki guru-guru pendamping khusus bagi para murid yang memiliki keterbatasan. “Selama proses ujiansaya dapat mengerjakan soal dengan baik dan merasa tercukupi dengan fasilitas yang sudah disediakan UI,” akunya.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia menuturkan, pihaknya berupaya UTBK ramah difabel. Pihaknya menyiapkan segala perlengkapan yang yang diperlukan dan disesuaikan dengan para peserta disabilitas tunanetra dan disabilitas tunadaksa mulai dari lokasi, alat khusus seperti reglet, stylus, kertas braille, dan juga headset yang digunakan untuk mendengarkan soal dari fitur screen reader yang diberikan oleh LTMPT.
“UI senantiasa meyakini bahwa education for all. Pada Maret lalu, kami baru mewisuda Muhammad Erwin Althaf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Keterbatasan pendengaran yang dialami sejak lahir, tidak mengurungkan niatnya untuk mencapai cita-cita, yakni membangun sistem usaha terpadu yang mandiri dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya keuangan,” katanya.
(mpw)
tulis komentar anda