ITB Kenalkan 2 Program Baru Penerimaan Mahasiswa di Seleksi Mandiri
Sabtu, 04 Juni 2022 - 09:23 WIB
Program-program studi yang dimiliki ITB disusun berdasarkan tema khusus, yaitu:
• Ketahanan Energi dan Pangan
• Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) untuk sistem cerdas seperti smart city, smart monitoring, smart manufacturing, smart building, dll.
Arief Hariyanto menjelaskan, ketiga tema ini menjadi unggulan karena termasuk program-program strategis nasional Indonesia. Selain itu, ketiga tema tersebut juga sangatlah relevan dengan perkembangan dunia saat ini.
"Sebagai ilustrasi, perubahan iklim yang semakin cepat dan perkembangan geopolitik dunia, misalnya perang antara Rusia dan Ukraina, menyebabkan pasokan energi dan pangan dunia terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan bidang ilmu yang dapat menjawab permasalahan tersebut. ITB memiliki potensi yang luar biasa melalui berbagai program studi yang dimilikinya untuk secara aktif berkontribusi kepada pemerintah dan masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjutnya, kita semua tidak dapat menutup mata dengan kemunculan berbagai perangkat teknologi baru di masyarakat. Salah satunya adalah keberadaan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Pengembangan kecerdasaan buatan ini tidak hanya monopoli program studi Informatika, tetapi juga dapat dipergunakan bidang lain seperti pengukuran potensi sumber daya alam dari jarak jauh, sistem penginderaan jarak jauh, dan simulasi pembuatan obat.
"Dari hal tersebut, ITB meyakini selain ketiga tema di atas dapat memenuhi program strategis nasional, tema-tema tersebut dapat membuka ruang kolaborasi berbagai disiplin ilmu sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat," pungkasnya.
• Ketahanan Energi dan Pangan
• Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
• Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) untuk sistem cerdas seperti smart city, smart monitoring, smart manufacturing, smart building, dll.
Arief Hariyanto menjelaskan, ketiga tema ini menjadi unggulan karena termasuk program-program strategis nasional Indonesia. Selain itu, ketiga tema tersebut juga sangatlah relevan dengan perkembangan dunia saat ini.
"Sebagai ilustrasi, perubahan iklim yang semakin cepat dan perkembangan geopolitik dunia, misalnya perang antara Rusia dan Ukraina, menyebabkan pasokan energi dan pangan dunia terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan bidang ilmu yang dapat menjawab permasalahan tersebut. ITB memiliki potensi yang luar biasa melalui berbagai program studi yang dimilikinya untuk secara aktif berkontribusi kepada pemerintah dan masyarakat," katanya.
Selain itu, lanjutnya, kita semua tidak dapat menutup mata dengan kemunculan berbagai perangkat teknologi baru di masyarakat. Salah satunya adalah keberadaan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Pengembangan kecerdasaan buatan ini tidak hanya monopoli program studi Informatika, tetapi juga dapat dipergunakan bidang lain seperti pengukuran potensi sumber daya alam dari jarak jauh, sistem penginderaan jarak jauh, dan simulasi pembuatan obat.
"Dari hal tersebut, ITB meyakini selain ketiga tema di atas dapat memenuhi program strategis nasional, tema-tema tersebut dapat membuka ruang kolaborasi berbagai disiplin ilmu sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat," pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda