UIN Jakarta Kembali Tambah Profesor Sejarah
Selasa, 07 Juni 2022 - 23:51 WIB
Selain mengajar, Wahid juga aktif melakukan riset dan mempublikasikan sejumlah karya ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional. Diantaranya, Harakatul Jannah Mosque: Minang Identity and Islamic Mission in Diaspora (2020), Rethinking the Role of Kiai Leadership in Modernizing Pesantren in Cianjur West Java (2021), Demak Sultanate: The Fortress of Islamic Greatness in the Middle Ages Java Island (2021).
Dosen kelahiran Babat, Jawa Timur, 17 Agustus 1956 ini menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana hingga doktor di UIN Jakarta setelah sebelumnya menamatkan pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pendidikan sarjana lengkap selesai tahun 1983, lulus magister tahun 1996, dan doktor tahun 2008. Sejak sarjana, ia konsisten mengambil studi Sejarah Kebudayaan Islam dengan spesialisasi sejarah Islam Indonesia.
Di luar aktifitas mengajar dan melakukan riset, Wahid juga pernah dipercaya menduduki sejumlah jabatan di kampus tempatnya mengabdi. Misalnya, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (2010-204), Wakil Ketua Koordinator Kopertais Wilayah 1 DKI Jakarta (2014-2016), Dekan Fakultas Agama Islam Unisma Bekasi (1997-2000). Terakhir, ia dipercaya menjadi Direktur Sekolah Pascasarjana Unisma Bekasi (2009-2017).
Dalam beberapa waktu ini, UIN Jakarta berhasil menambah jumlah guru besarnya. Dalam bidang sejarah, Prof. Dr. Jajang Jahroni, kolega Wahid di Fakultas Adab dan Humaniora, sebelumnya telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam.
Data yang dihimpun, UIN Jakarta memiliki sejumlah profesor dalam rumpun ilmu sejarah. Di antaranya Prof. Dr. Azyumardi Azra MA CBE, Prof. Dr. Amelia Fauzia MA, Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, Prof. Dr. Dien Madjid, Prof. Dr. Budi Sulistiono, dan Prof. Dr. Amirul Hadi MA, dan Prof. Dr. Murodi MA.
Dosen kelahiran Babat, Jawa Timur, 17 Agustus 1956 ini menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana hingga doktor di UIN Jakarta setelah sebelumnya menamatkan pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pendidikan sarjana lengkap selesai tahun 1983, lulus magister tahun 1996, dan doktor tahun 2008. Sejak sarjana, ia konsisten mengambil studi Sejarah Kebudayaan Islam dengan spesialisasi sejarah Islam Indonesia.
Di luar aktifitas mengajar dan melakukan riset, Wahid juga pernah dipercaya menduduki sejumlah jabatan di kampus tempatnya mengabdi. Misalnya, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (2010-204), Wakil Ketua Koordinator Kopertais Wilayah 1 DKI Jakarta (2014-2016), Dekan Fakultas Agama Islam Unisma Bekasi (1997-2000). Terakhir, ia dipercaya menjadi Direktur Sekolah Pascasarjana Unisma Bekasi (2009-2017).
Dalam beberapa waktu ini, UIN Jakarta berhasil menambah jumlah guru besarnya. Dalam bidang sejarah, Prof. Dr. Jajang Jahroni, kolega Wahid di Fakultas Adab dan Humaniora, sebelumnya telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam.
Data yang dihimpun, UIN Jakarta memiliki sejumlah profesor dalam rumpun ilmu sejarah. Di antaranya Prof. Dr. Azyumardi Azra MA CBE, Prof. Dr. Amelia Fauzia MA, Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, Prof. Dr. Dien Madjid, Prof. Dr. Budi Sulistiono, dan Prof. Dr. Amirul Hadi MA, dan Prof. Dr. Murodi MA.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda