Lulus SMP Mau Daftar ke Mana? Ini Keunggulan SMK sebagai Rekomendasi Lanjut Studi
Sabtu, 11 Juni 2022 - 15:39 WIB
JAKARTA - Bagi kalian lulusan SMP dan sederajat yang ingin melanjutkan studi, masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa menjadi pilihan. Tidak hanya siap masuk dunia kerja namun lulusannya juga bisa berwirausaha hingga studi lanjut.
Berbeda dengan SMA yang lebih banyak porsi untuk teorinya, dalam kesehariannya, siswa SMK akan lebih banyak praktik daripada teori. Porsi untuk praktik mencapai 60 persen sedangkan untuk teori 40 persen saja. Alhasil, para siswanya tentu akan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang-ruang praktik, ketimbang di ruang-ruang kelas.
Sedangkan untuk lama pendidikan, secara umum pendidikan SMK bisa ditempuh selama tiga tahun. Akan tetapi, ada beberapa SMK atau program studi tertentu yang ditempuh selama 4 tahun, bahkan kini ada program SMK D-2 Jalur Cepat sehingga lama studi bisa sekitar 4,5 tahun. Meski sedikit lebih lama, tetapi saat lulus kalian sudah dapat ijazah SMK dan diploma dua (D-2) sekaligus.
Baca: Kemendikbudristek Jalin Kerja Sama dengan Prancis Kembangkan SMK Pusat Keunggulan
Selain itu, proses penjurusan di SMK juga dimulai sejak awal pendidikan sehingga siswanya bisa benar-benar fokus terhadap keahlian yang mereka pilih. Tentunya, semua disesuaikan dengan minat peserta didik. Tertarik dengan SMK? Yuk, simak dulu alasan mengapa perlu masuk SMK dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
1. Pilihan bidang beragam
Saat ini SMK di Indonesia memiliki sembilan bidang keahlian dengan 49 program keahlian dan 146 kompetensi, mulai dari teknologi informasi dan komunikasi, teknologi dan rekayasa, bisnis dan manajemen, pariwisata, agribisnis dan agroteknologi, kesehatan dan pekerja sosial, kemaritiman, seni, industri kreatif, serta energi dan pertambangan. Karena cukup beragam, jadi pastikan dulu pilih yang sesuai dengan passion kalian.
2. Pembekalan kewirausahaan
SMK memiliki banyak program untuk mengembangkan jiwa entrepreneur, misalnya program SMK Pencetak Wirausaha (SPW). Tidak hanya itu, praktik pendidikan kewirausahaan di SMK juga diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan tak lupa teaching factory.
Berbeda dengan SMA yang lebih banyak porsi untuk teorinya, dalam kesehariannya, siswa SMK akan lebih banyak praktik daripada teori. Porsi untuk praktik mencapai 60 persen sedangkan untuk teori 40 persen saja. Alhasil, para siswanya tentu akan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang-ruang praktik, ketimbang di ruang-ruang kelas.
Sedangkan untuk lama pendidikan, secara umum pendidikan SMK bisa ditempuh selama tiga tahun. Akan tetapi, ada beberapa SMK atau program studi tertentu yang ditempuh selama 4 tahun, bahkan kini ada program SMK D-2 Jalur Cepat sehingga lama studi bisa sekitar 4,5 tahun. Meski sedikit lebih lama, tetapi saat lulus kalian sudah dapat ijazah SMK dan diploma dua (D-2) sekaligus.
Baca: Kemendikbudristek Jalin Kerja Sama dengan Prancis Kembangkan SMK Pusat Keunggulan
Selain itu, proses penjurusan di SMK juga dimulai sejak awal pendidikan sehingga siswanya bisa benar-benar fokus terhadap keahlian yang mereka pilih. Tentunya, semua disesuaikan dengan minat peserta didik. Tertarik dengan SMK? Yuk, simak dulu alasan mengapa perlu masuk SMK dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
1. Pilihan bidang beragam
Saat ini SMK di Indonesia memiliki sembilan bidang keahlian dengan 49 program keahlian dan 146 kompetensi, mulai dari teknologi informasi dan komunikasi, teknologi dan rekayasa, bisnis dan manajemen, pariwisata, agribisnis dan agroteknologi, kesehatan dan pekerja sosial, kemaritiman, seni, industri kreatif, serta energi dan pertambangan. Karena cukup beragam, jadi pastikan dulu pilih yang sesuai dengan passion kalian.
2. Pembekalan kewirausahaan
SMK memiliki banyak program untuk mengembangkan jiwa entrepreneur, misalnya program SMK Pencetak Wirausaha (SPW). Tidak hanya itu, praktik pendidikan kewirausahaan di SMK juga diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan tak lupa teaching factory.
tulis komentar anda