Prodi Pengelolaan Hutan IPB Luluskan Doktor Termuda, Usianya 25 Tahun
Sabtu, 16 Juli 2022 - 17:27 WIB
JAKARTA - Sejarah baru telah diukir oleh mahasiswi program studi (prodi) Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University . Selain sidang promosinya menjadi yang pertama dilaksanakan secara offline pasca COVID-19 di Prodi IPH, ia juga promovenda termuda di Fahutan, IPB University.
Sidang Promosi Doktor tersebut merupakan penganugerahan gelar Doktor (Dr) kepada Nitya Ade Santi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Ruang Sidang Sylva Fahutan.
Nitya Ade Santi memaparkan disertasinya berjudul “Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi Menggunakan Analisis Multi Waktu Langsung”.
Nitya menemukan metode yang andal untuk mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan vegetasi akibat kebakaran. Selain itu kriteria perubahan yang terjadi akibat kebakaran hutan juga dapat ditemukan dengan menggunakan remote sensing.
Baca: Mahasiswa ITS Gagas Trem Tanpa Pengemudi untuk Moda Transportasi Masa Depan
“Novelty disertasi promovenda ini sangat bermanfaat dalam kegiatan penanggulangan pasca kebakaran, kegiatan monitoring, dan juga penegakan hukum,” ujar Dr Israr Albar, Kepala Sub Direktorat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dikutip dari laman IPB University, Sabtu (16/7/2022).
Sebagai promotor, Prof I Nengah Surati Jaya juga memaparkan beberapa prestasi yang diraih oleh Nitya. “Nitya saat ini aktif sebagai peneliti di FORCI dan pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan KLHK,” ujar Prof Nengah.
Semasa studi, lanjutnya, Nitya mendapatkan beberapa beasiswa yaitu Tanoto Foundation, Erasmus Keyaction, dan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sehingga masa studi sejak sarjana hingga doktor ia tempuh tanpa biaya.
Baca juga: Unair Masih Buka Penerimaan Jalur Mandiri, Peserta KIP Kuliah Bisa Daftar
Sidang Promosi Doktor tersebut merupakan penganugerahan gelar Doktor (Dr) kepada Nitya Ade Santi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Ruang Sidang Sylva Fahutan.
Nitya Ade Santi memaparkan disertasinya berjudul “Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi Menggunakan Analisis Multi Waktu Langsung”.
Nitya menemukan metode yang andal untuk mendeteksi kerusakan dan pertumbuhan vegetasi akibat kebakaran. Selain itu kriteria perubahan yang terjadi akibat kebakaran hutan juga dapat ditemukan dengan menggunakan remote sensing.
Baca: Mahasiswa ITS Gagas Trem Tanpa Pengemudi untuk Moda Transportasi Masa Depan
“Novelty disertasi promovenda ini sangat bermanfaat dalam kegiatan penanggulangan pasca kebakaran, kegiatan monitoring, dan juga penegakan hukum,” ujar Dr Israr Albar, Kepala Sub Direktorat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dikutip dari laman IPB University, Sabtu (16/7/2022).
Sebagai promotor, Prof I Nengah Surati Jaya juga memaparkan beberapa prestasi yang diraih oleh Nitya. “Nitya saat ini aktif sebagai peneliti di FORCI dan pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan KLHK,” ujar Prof Nengah.
Semasa studi, lanjutnya, Nitya mendapatkan beberapa beasiswa yaitu Tanoto Foundation, Erasmus Keyaction, dan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sehingga masa studi sejak sarjana hingga doktor ia tempuh tanpa biaya.
Baca juga: Unair Masih Buka Penerimaan Jalur Mandiri, Peserta KIP Kuliah Bisa Daftar
tulis komentar anda