PLS Diawasi Ketat, Kadisdik Jabar Larang Perpeloncoan Peserta Didik Baru
Selasa, 19 Juli 2022 - 08:46 WIB
JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan ( Kadisdik ) Jawa Barat, Dedi Supandi melarang praktik perpeloncoan dalam pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi para peserta didik baru.
Untuk mencegah terjadinya praktik perpeloncoan, Dedi menyatakan, pelaksanaan PLS bakal diawasi ketat oleh berbagai pihak, mulai pengawas sekolah hingga orang tua siswa.
"Pelaksanaan PLS diawasi oleh panitia PLS sekolah, seperti pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua. Insya Allah enggak ada (perpeloncoan)," tegas Dedi, Senin (18/7/2022).
Dedi menjelaskan bahwa PLS bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi, mengembangkan interaksi positif antarsiswa, dan warga sekolah serta menumbuhkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, dan saling menghargai.
"PLS juga bertujuan untuk mengarahkan peserta didik agar memahami wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter," tegasnya.
Dedi pun berpesan kepada seluruh peserta didik untuk menjaga persatuan bangsa. Sebab, Indonesia terdiri dari keberagaman.
"Kalau tidak ada wawasan kebangsaan, tidak ada Pancasila, maka ke depan belum tentu Nusantara itu ada. Bangsa ini ada di masa depan kalian, jadilah generasi yang memberi solusi," katanya.
Untuk mencegah terjadinya praktik perpeloncoan, Dedi menyatakan, pelaksanaan PLS bakal diawasi ketat oleh berbagai pihak, mulai pengawas sekolah hingga orang tua siswa.
Baca Juga
"Pelaksanaan PLS diawasi oleh panitia PLS sekolah, seperti pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua. Insya Allah enggak ada (perpeloncoan)," tegas Dedi, Senin (18/7/2022).
Dedi menjelaskan bahwa PLS bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi, mengembangkan interaksi positif antarsiswa, dan warga sekolah serta menumbuhkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, dan saling menghargai.
"PLS juga bertujuan untuk mengarahkan peserta didik agar memahami wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter," tegasnya.
Dedi pun berpesan kepada seluruh peserta didik untuk menjaga persatuan bangsa. Sebab, Indonesia terdiri dari keberagaman.
"Kalau tidak ada wawasan kebangsaan, tidak ada Pancasila, maka ke depan belum tentu Nusantara itu ada. Bangsa ini ada di masa depan kalian, jadilah generasi yang memberi solusi," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda