Kemendikbudristek Kenalkan Warisan Budaya Sangiran Lewat SangiRUN Night Trail
Kamis, 11 Agustus 2022 - 09:40 WIB
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan kembali menggelar SangiRUN Night Trail 2022. Lomba lari akan berlangsung 16-18 September 2022 di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Acara ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya dan mengangkat kehidupan desa-desa di sekitar Situs Manusia Purba Sangiran yang juga memiliki potensi seni, budaya, dan kriya.
Baca juga: 90 Negara Ikut Olimpiade Sains Dunia Tertua dan Terbesar di Yogyakarta
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, tujuan awal hadirnya SangiRUN Night Trail adalah untuk mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian.
“SangiRUN ini awalnya merupakan kegiatan olahraga untuk mendekatkan Situs Sangiran dengan masyarakat melalui lomba lari. Situs Sangiran merupakan sebuah situs yang menjelaskan pertumbuhan manusia. Dari situ kita lalu mencari tema yang relevan antara kegiatan lomba lari dengan substansinya sebagai warisan sejarah,” ujar Hilmar, melalui siaran pers, Kamis (11/8/2022).
SangiRUN Night Trail pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site" sekaligus menghidupkan kembali olahraga lari yang selama masa pandemi tidak dapat dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan lomba lari dengan penuh tantangan di malam hari melewati bukit, hutan, dan sawah. Lomba lari ini dibagi menjadi dua kategori, yakni lari sejauh 25 km dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.
Dengan mengusung tema “Survive dan Sparkling”, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan oleh Pameran Prasejarah, Lokakarya Komunitas, Lokakarya Seni Kriya, Lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan Instalasi Cahaya.
Pameran Prasejarah bertema “Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara” merupakan Pameran “Kampung Purba” yang akan merefleksikan rekonstruksi kehidupan masa prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster.
Acara ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya dan mengangkat kehidupan desa-desa di sekitar Situs Manusia Purba Sangiran yang juga memiliki potensi seni, budaya, dan kriya.
Baca juga: 90 Negara Ikut Olimpiade Sains Dunia Tertua dan Terbesar di Yogyakarta
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, tujuan awal hadirnya SangiRUN Night Trail adalah untuk mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian.
“SangiRUN ini awalnya merupakan kegiatan olahraga untuk mendekatkan Situs Sangiran dengan masyarakat melalui lomba lari. Situs Sangiran merupakan sebuah situs yang menjelaskan pertumbuhan manusia. Dari situ kita lalu mencari tema yang relevan antara kegiatan lomba lari dengan substansinya sebagai warisan sejarah,” ujar Hilmar, melalui siaran pers, Kamis (11/8/2022).
SangiRUN Night Trail pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site" sekaligus menghidupkan kembali olahraga lari yang selama masa pandemi tidak dapat dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan lomba lari dengan penuh tantangan di malam hari melewati bukit, hutan, dan sawah. Lomba lari ini dibagi menjadi dua kategori, yakni lari sejauh 25 km dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.
Dengan mengusung tema “Survive dan Sparkling”, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan oleh Pameran Prasejarah, Lokakarya Komunitas, Lokakarya Seni Kriya, Lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan Instalasi Cahaya.
Pameran Prasejarah bertema “Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara” merupakan Pameran “Kampung Purba” yang akan merefleksikan rekonstruksi kehidupan masa prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster.
tulis komentar anda