Begini Bahayanya Paparan Gas Air Mata Bagi Tubuh dari Dokter RSA UGM
Selasa, 04 Oktober 2022 - 09:27 WIB
JAKARTA - Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk meredakan kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC vs Persebaya. Menanggapi hal itu Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM , dr. Anton Sony Wibowo menerangkan bahaya paparan gas air mata bagi tubuh manusia.
Gas air mata ini akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan. "Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," terangnya, dikutip dari laman UGM, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: UI Jadi Tuan Rumah Kongres Komunitas Bioteknologi Asia di Bali
Anton menyebutkan apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata. Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur. Ia menjelaskan bahwa gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.
Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh. Sebab, gas tersebut dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.
Baca juga: Jaring Talenta IT Handal, Ini Proses Ketat Standar Penilaian Kompetisi ICStar Hackathon 2022
Lalu, apa yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata ini? Anton mengungkapkan bahwa penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.
Namun, ia menyebutkan ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini. Salah satu yang bisa segera dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata. "Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," ucapnya.
Selanjutnya, bersihkan sisa gas yang masih menempel ditubuh. Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu, segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
Gas air mata ini akan menimbulkan reaksi dengan organ atau bagian tubuh yang terpapar, terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan. "Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," terangnya, dikutip dari laman UGM, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: UI Jadi Tuan Rumah Kongres Komunitas Bioteknologi Asia di Bali
Anton menyebutkan apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata. Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur. Ia menjelaskan bahwa gas air mata yang mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.
Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh. Sebab, gas tersebut dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.
Baca juga: Jaring Talenta IT Handal, Ini Proses Ketat Standar Penilaian Kompetisi ICStar Hackathon 2022
Lalu, apa yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata ini? Anton mengungkapkan bahwa penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.
Namun, ia menyebutkan ada beberapa hal yang dapat segera dilakukan untuk mengurangi dampak dari gas air mata ini. Salah satu yang bisa segera dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas air mata. "Segera menjauh dari sumber gas air mata untuk mengurangi dosis paparannya," ucapnya.
Selanjutnya, bersihkan sisa gas yang masih menempel ditubuh. Upayakan mengganti pakaian yang telah terkontaminasi gas air mata. Lalu, segera meminta bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
(nnz)
tulis komentar anda