Jaring Talenta IT Handal, Ini Proses Ketat Standar Penilaian Kompetisi ICStar Hackathon 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kompetisi ICStar Hackathon 2022 telah resmi dimulai pada 27 September lalu dengan kick-off sebagai penanda kompetisi telah dimulai. Dalam kompetisi ini ada negara baru yang turut meramaikan yakni Afrika Selatan.
"Kami memiliki negara baru untuk bergabung, yaitu Afrika Selatan. Setiap kali kami memulai hackathon, saya selalu merasa bangga dengan kolaborasi antara universitas , industri, kepala sekolah, dan antara IFT & IDStar Group, melalui ONE," kata Arifa Tan, Founder IFT & IDStar Group dalam keterangan pers, Senin (3/10/2022).
Kompetisi ICStar Hackathon 2022 ini digadang-gadang akan melahirkan talenta-talenta IT yang berkualitas. Tak heran, sebab proses kompetisi ini berjalan sangat ketat.
Ada lebih dari 900 registran dari seluruh Indonesia, Malaysia dan Afrika Selatan yang mengikuti kompetisi ini. Setelah melewati proses screening CV, Psikotes, tes teknikal, dan interview, hanya menyisakan 78 kandidat yang benar-benar berkualitas.
Dari segi penilaiannya pun, peserta kompetisi harus melalui beberapa tahap yakni dinilai secara teknologi, presentasi, impact, dan attitude. Dari segi teknologi, hasil karya peserta harus memenuhi dua standar yakni standar automation relevancy, seberapa relevan teknologi yang mereka ciptakan untuk industri dan kedua Technology used/Tools utilization.
Kemudian dari segi presentasi, hasil karya peserta harus memenuhi tiga standar: kreativitas, orisinalitas ide dan presentasi. Dari segi impact, harus memenuhi tiga standar yakni: total hours saved, increased productivity, dan compliance/error reduces.
Terakhir attitude, selama menjalani kompetisi peserta dinilai dengan empat standar attitude yakni: active participation, commitment to the event, teamwork & communication skill, dan terakhir problem solving.
Talenta-talenta berkualitas yang dilahirkan oleh kompetisi ICStar Hackathon 2022 ini pun diakui oleh salah satu industri pendukung dari Malaysia, Technology Visionaries yang membeberkan alasannya turut berpartisipasi dalam kompetisi ini lantaran ingin mendapatkan talenta terbaik.
"Kami memiliki negara baru untuk bergabung, yaitu Afrika Selatan. Setiap kali kami memulai hackathon, saya selalu merasa bangga dengan kolaborasi antara universitas , industri, kepala sekolah, dan antara IFT & IDStar Group, melalui ONE," kata Arifa Tan, Founder IFT & IDStar Group dalam keterangan pers, Senin (3/10/2022).
Baca Juga
Kompetisi ICStar Hackathon 2022 ini digadang-gadang akan melahirkan talenta-talenta IT yang berkualitas. Tak heran, sebab proses kompetisi ini berjalan sangat ketat.
Ada lebih dari 900 registran dari seluruh Indonesia, Malaysia dan Afrika Selatan yang mengikuti kompetisi ini. Setelah melewati proses screening CV, Psikotes, tes teknikal, dan interview, hanya menyisakan 78 kandidat yang benar-benar berkualitas.
Dari segi penilaiannya pun, peserta kompetisi harus melalui beberapa tahap yakni dinilai secara teknologi, presentasi, impact, dan attitude. Dari segi teknologi, hasil karya peserta harus memenuhi dua standar yakni standar automation relevancy, seberapa relevan teknologi yang mereka ciptakan untuk industri dan kedua Technology used/Tools utilization.
Kemudian dari segi presentasi, hasil karya peserta harus memenuhi tiga standar: kreativitas, orisinalitas ide dan presentasi. Dari segi impact, harus memenuhi tiga standar yakni: total hours saved, increased productivity, dan compliance/error reduces.
Terakhir attitude, selama menjalani kompetisi peserta dinilai dengan empat standar attitude yakni: active participation, commitment to the event, teamwork & communication skill, dan terakhir problem solving.
Talenta-talenta berkualitas yang dilahirkan oleh kompetisi ICStar Hackathon 2022 ini pun diakui oleh salah satu industri pendukung dari Malaysia, Technology Visionaries yang membeberkan alasannya turut berpartisipasi dalam kompetisi ini lantaran ingin mendapatkan talenta terbaik.