Jelang Hari Santri, RMI Gelar Grand Final Musabaqoh Syarh Qawa'id Fiqhiyyah di PBNU
Kamis, 20 Oktober 2022 - 13:22 WIB
JAKARTA - Dalam rangka merawat khazanah turots pesantren, Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( RMI-PBNU ) terus berupaya mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya.
Sebagai departementasi dalam struktur PBNU yang bertugas merawat dan mengembangkan pesantren dan pendidikan keagamaan, RMI-PBNU menyelenggarakan Musabaqoh Syarh Qawa'id Fiqhiyyah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022.
Kegiatan musabaqah telah dimulai sejak 18-20 Oktober 2022 yang di ikuti oleh 110 pondok pesantren dengan jumlah 337 peserta dan memperebutkan Piala Rais 'Aam PBNU.
Musabaqah Syarh Qawa'id Fiqhiyyah ini di gelar bertujuan untuk merawat, mengembangkan khazanah turots dan pendidikan pesantren sebagai sokoguru pendidikan nasional. Selain itu, musabaqah ini juga menjadi ajang eksplorasi dan unjuk kemampuan santri dalam penguasaan kaidah-kaidah fiqih.
"Dengan pendalaman qawa'idul fiqhiyyah, kita akan mengetahui benang merah dan titik temu masailul fiqhiyyah secara lebih arif dan bijaksana dalam suatu masalah, baik dalam waktu, tempat maupun adat yang berbeda," ungkap KH. Hodri Ariev selaku Wakil Ketua RMI-PBNU dalam keterangan pers, Kamis (20/10/2022).
"Pemahaman yang matang terhadap qawa'idul fiqhiyyah dapat mendorong santri bersikap moderat, cara berfikir damai dalam menyikapi masalah-masalah keummatan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya yang terus berkembang di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.
Event Nasional ini secara spesifik menitik beratkan pada kemampuan santri dalam muhafadzah, tahqiq dan tathbiq dari berbagai macam qawa'idul fiqhiyyah yang telah di kodifikasi oleh ulama-ulama salaf. "Selain itu, momentum Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyyah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional juga menjadi ajang silaturrahim dan konsolidasi, serta membangun jaringan santri secara nasional.
Sebagai departementasi dalam struktur PBNU yang bertugas merawat dan mengembangkan pesantren dan pendidikan keagamaan, RMI-PBNU menyelenggarakan Musabaqoh Syarh Qawa'id Fiqhiyyah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022.
Baca Juga
Kegiatan musabaqah telah dimulai sejak 18-20 Oktober 2022 yang di ikuti oleh 110 pondok pesantren dengan jumlah 337 peserta dan memperebutkan Piala Rais 'Aam PBNU.
Musabaqah Syarh Qawa'id Fiqhiyyah ini di gelar bertujuan untuk merawat, mengembangkan khazanah turots dan pendidikan pesantren sebagai sokoguru pendidikan nasional. Selain itu, musabaqah ini juga menjadi ajang eksplorasi dan unjuk kemampuan santri dalam penguasaan kaidah-kaidah fiqih.
"Dengan pendalaman qawa'idul fiqhiyyah, kita akan mengetahui benang merah dan titik temu masailul fiqhiyyah secara lebih arif dan bijaksana dalam suatu masalah, baik dalam waktu, tempat maupun adat yang berbeda," ungkap KH. Hodri Ariev selaku Wakil Ketua RMI-PBNU dalam keterangan pers, Kamis (20/10/2022).
"Pemahaman yang matang terhadap qawa'idul fiqhiyyah dapat mendorong santri bersikap moderat, cara berfikir damai dalam menyikapi masalah-masalah keummatan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya yang terus berkembang di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.
Event Nasional ini secara spesifik menitik beratkan pada kemampuan santri dalam muhafadzah, tahqiq dan tathbiq dari berbagai macam qawa'idul fiqhiyyah yang telah di kodifikasi oleh ulama-ulama salaf. "Selain itu, momentum Musabaqah Syarh Qawaid Fiqhiyyah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional juga menjadi ajang silaturrahim dan konsolidasi, serta membangun jaringan santri secara nasional.
tulis komentar anda