Sekolah Vokasi UNS Kembangkan Kosmetik dari Ubi Ungu
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 17:05 WIB
Ubi jalar yang semakin banyak diteliti dan dikembangkan adalah ubi jalar ungu. Ubi ungu (Ipomea batatas) merupakan salah satu potensi pangan alternatif yang prospektif untuk dikembangkan. Kandungan nutrient pada ubi ungu meliputi pati (22,64%), gula reduksi (0,30%), lemak (0,94%), protein (0,77%), serat (3%), air (70,46%). Ubi jalar kaya akan senyawa gizi seperti vitamin (B1, B2, C, dan E), mineral (kalsium, magnesium, kalium, dan seng), karbohidrat selain serat, dan serat.
Baca juga: Mahasiswa ITB Gagas Sumber Energi Listrik dari Angin untuk Lampu Jalan
Komposisi betakaroten dalam ubi ungu mencapai 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan wortel serta memiliki 110-210 mg antosianin setiap 100 gram tepung. Antosianin pada ubi jalar ungu telah diteliti lebih stabil dibandingkan antosianin dari buah-buahan dan sayuran lain. Beta karoten maupun antosianin adalah senyawa antioksidan yang memiliki manfaat dalam pencegahan berbagai penyakit degeneratif karena mampu menstabilkan radikal bebas yang ada di dalam tubuh.
“Pada tahun pertama program yang dirancang bersama tim dan desa mitra ini difokuskan pada pengembangan agroeduwisata Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar dengan produk unggulan kosmetik ubi ungu yang terdiri dari body wash, body scrub, dan body lotion," ujar Rysca, dikutip dari laman UNS, Jumat (29/10/2022).
"Bahan baku diambil dari Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Untuk memproduksi kosmetik ubi ungu ini, tim bekerja sama dengan CV Andromeda sekaligus untuk mengembangkan kemitraan pentahelix. Saat ini untuk izin BPOM kosmetika ubi ungu sudah keluar, sementara merek sedang dalam proses pengajuan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM,” katanya.
Kepala Desa Puntukrejo, Drs. Suparno menyampaikan harapannya dalam program ini agar banyak elemen yang terlibat mulai dari Bumdes Kridha Jaya, Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Pengelola The Lawu Fresh sampai dengan Kelompok UMKM Murakabbi, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Desa, Kelompok Tani yang diwakili oleh Sumardjo siap mendukung dengan cara mengatur suplai ubi ungu untuk kebutuhan bahan baku kosmetik ubi ungu.
Nantinya produk kosmetik ubi ungu ini akan dijual secara luring di The Lawu Fresh dan minimarket desa, serta secara daring melalui website dan sosial media Bumdes Kridha Jaya dan The Lawu Fresh. Peluncuran produk dan paket agroeduwisata kosmetik ubi ungu akan dijadwalkan pada bulan November 2022.
Kegiatan ini juga melibatkan 30 mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus tetapi juga terjun langsung dengan skema proyek di desa untuk dapat menyerap ilmu serta mengembangkan teori yang didapatkan di bangku perkuliahan.
Baca juga: Mahasiswa ITB Gagas Sumber Energi Listrik dari Angin untuk Lampu Jalan
Komposisi betakaroten dalam ubi ungu mencapai 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan wortel serta memiliki 110-210 mg antosianin setiap 100 gram tepung. Antosianin pada ubi jalar ungu telah diteliti lebih stabil dibandingkan antosianin dari buah-buahan dan sayuran lain. Beta karoten maupun antosianin adalah senyawa antioksidan yang memiliki manfaat dalam pencegahan berbagai penyakit degeneratif karena mampu menstabilkan radikal bebas yang ada di dalam tubuh.
“Pada tahun pertama program yang dirancang bersama tim dan desa mitra ini difokuskan pada pengembangan agroeduwisata Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar dengan produk unggulan kosmetik ubi ungu yang terdiri dari body wash, body scrub, dan body lotion," ujar Rysca, dikutip dari laman UNS, Jumat (29/10/2022).
"Bahan baku diambil dari Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Untuk memproduksi kosmetik ubi ungu ini, tim bekerja sama dengan CV Andromeda sekaligus untuk mengembangkan kemitraan pentahelix. Saat ini untuk izin BPOM kosmetika ubi ungu sudah keluar, sementara merek sedang dalam proses pengajuan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM,” katanya.
Kepala Desa Puntukrejo, Drs. Suparno menyampaikan harapannya dalam program ini agar banyak elemen yang terlibat mulai dari Bumdes Kridha Jaya, Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Pengelola The Lawu Fresh sampai dengan Kelompok UMKM Murakabbi, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Desa, Kelompok Tani yang diwakili oleh Sumardjo siap mendukung dengan cara mengatur suplai ubi ungu untuk kebutuhan bahan baku kosmetik ubi ungu.
Nantinya produk kosmetik ubi ungu ini akan dijual secara luring di The Lawu Fresh dan minimarket desa, serta secara daring melalui website dan sosial media Bumdes Kridha Jaya dan The Lawu Fresh. Peluncuran produk dan paket agroeduwisata kosmetik ubi ungu akan dijadwalkan pada bulan November 2022.
Kegiatan ini juga melibatkan 30 mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus tetapi juga terjun langsung dengan skema proyek di desa untuk dapat menyerap ilmu serta mengembangkan teori yang didapatkan di bangku perkuliahan.
(nnz)
tulis komentar anda