Mila Rosanti Program Magang Vokasi Mengantar Kartini Cikawung Menembus Komatsu

Rabu, 02 November 2022 - 20:22 WIB
Tak mau larut dalam duka, Mila mulai menjalankan kehidupan sehari hari. Bukan sebagai pengangguran, bermodalkan Rp100 ribu dirinya berjualan makanan ringan yang dimasaknya sendiri dengan sebutan “Cemilan Demila”. Tak hanya itu, sambil berjualan dirinya juga bertanggung jawab untuk mengasuh dan menjaga bayi (anak kakak). “Saya juga berjualan via online. Setelah kakak pulang mengajar, saya langsung menyiapkan pesanan dan langsung mengantar ke pembeli. Omzet saya sehari bisa Rp100-200 ribu. Meski, terkadang di dalam benak saya masih memikirkan tentang bekerja di PT Komatsu,” tuturnya.

Dua bulan berlalu, tibalah musim menanam. Mila pun memutuskan membantu orang tua menanam terong. Alhasil, sebelum matahari terbit, dirinya sudah di kebun hingga pukul 9 pagi, dilanjutkan dengan mengasuh ponakan. Lalu jam 4 sore Mila kembali berkebun untuk menyiram tanaman hingga selesai sekitar maghrib. “Terkadang saya merasa capek dan merasa ingin seperti teman yang bisa kuliah atau yang ingin apa-apa bisa langsung minta kepada orang tua. Akan tetapi, saya selalu bersyukur atas kehidupan saya,” katanya.

Asa pun Tiba

November 2021 menjadi bulan kebahagiaan sosok Mila. Kabar yang selama enam bulan ia rindukan, akhirnya tiba: Panggilan tes bekerja dari PT Komatsu Indonesia! Menangis terharu, Mila pun bersemangat hingga tiap harinya melakukan persiapan latihan fisik agar lolos dalam proses medical check up.

Semua tes, berhasil dilalui

Dan, tibalah hari keberangkatan, meninggalkan keluarga di kampung untuk menjemput impian. Mobil jemputan dari PT Komatsu Indonesia sudah stand by sedari pagi untuk memboyong perempuan ceria ini dari Sumedang, menuju Jakarta. “Di situ pas keberangkatan tangisan saya pecah bersama keluarga karena harus meninggalkan keluarga, dan mungkin tidak bisa banyak membantu pekerjaan di rumah lagi,” ucapnya haru.

Usai sudah penantian sang dara, Mila pun memulai pekerjaannya di bagian pattern shop, tepatnya di foundry flen. Sekitar dua minggu pertama, Mila pun harus merasakan tinggal di asrama. “Saya tidur sendiri karena tidak ada perempuan lagi, sedangkan yang laki-laki itu tidur bersama di aula. Di gedung yang besar di ruangan sendiri, ketika malam lampu gedung tersebut dimatikan. Namun, saya pun terbiasa untuk menjalani itu semua,” ujarnya.

Nyaman di Antara Panas dan Debu

Mila memang bukanlah seperti perempuan lainnya yang biasanya cenderung memilih-milih pekerjaan. Lepas dari kebiasaan, gadis muda ini justru memilih berkarier di PT Komatsu Indonesia yang notabene merupakan industri alat berat.

Namun, bagi Mila, kenyamanan bekerja kala magang di Komatsu inilah yang membuatnya tertarik. Menurutnya, tidak semua orang bisa bekerja di perusahaan besar PT Komatsu yang begitu memperhatikan pekerjanya, mulai fisik hingga kenyamanan. “Meskipun di foundry terkenal dengan kotor, panas, dan berdebu, namun lingkungannya sangat terjaga. Sebagai perempuan, saya juga sangat diperhatikan dan dihargai. Perempuan punya wewenang untuk melaporkan siapa saja ketika adanya ketidaksenangan yang diperbuat orang lain,” jelasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More