Pacu Penelitian Interdisipilin, UT Gelar Konferensi Internasional ICoMUS 2022

Sabtu, 12 November 2022 - 15:54 WIB
Terkait dengan penelitian kolaborasi, Dewi menjelaskan, UT saat ini membuka program penelitian khusus kolaborasi. Para dosen di UT diminta untuk menggaet dosen-dosen dari perguruan tinggi lain untuk bersama-sama melakukan penelitian multidisiplin ilmu. Hal inilah, ujarnya, yang melatarbelakangi pihaknya mengadakan ICoMus sebagai wadah mendiseminasikan hasil riset kolaborasi tersebut.

"Jadi kita berpikir simultan. Kita ciptakan kesempatan untuk melakukan penelitian kolaborasi multidisiplin tapi kita juga memikirkan wadah untuk mendiseminasikan hasil riset tersebut," imbuhnya.

Baca juga: 6 Kampus yang Menyediakan Program Fast Track, dari UGM hingga ITB

Sementara itu, Kepala Unit Pengembangan Pembelajaran Dalam Jaringan Indonesia (PPDJI) Universitas Terbuka Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls yang menjadi keynote speaker dalam ICoMUS mengatakan, penelitian lintas bidang ilmu itu sebenarnya bukan barang baru. Melainkan sudah digaungkan sejak lama oleh Plato. Di Indonesia, penelitian kolaboratif mulai muncul sejak era 80-an dengan adanya program Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (PEKERTI) juga program Riset Unggulan Terpadu.

Kini, tambahnya, dengan adanya Revolusi Industri 4.0 ketika mesin dan manusia sudah tidak mempunyai batas lagi, civitas akademika pun menyadari bahwa satu masalah itu tidak bisa diselesaikan dengan satu disiplin ilmu saja melainkan memerlukan multidisiplin.

Merebaknya pandemi Covid-19, katanya, semestinya juga semakin mendorong penelitian kolaboratif. Sebab berkaca pada penanganan Covid-19 yang tidak hanya mengandalkan pada vaksin. Namun juga dengan hadirnya solusi pada pemanfaatan alat kesehatan, gaya hidup, dan lainnya.
(nnz)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More