Kemenag Tegaskan ToT Kurikulum Merdeka Berbasis Kebutuhan Guru

Rabu, 16 November 2022 - 08:33 WIB
Kolaborasi dengan para guru sangat penting karena kurikulum itu sesuatu yang dinamis. Sebagai dokumen, kata Mastuki, Kurikulum Merdeka mungkin sudah matang. Tetapi sebagai sebuah proses pembelajaran, Kurikulum Merdeka membutuhkan pengetahuan, penerjemahan, dan pengalaman kekinian yang luas. Untuk itu, semua pihak harus terus berkolaborasi, bekerjasama dengan siapa saja, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

"Kurikulum Merdeka bisa dipelajari siapa saja dan kapan saja, tapi untuk mengimplementasikannya membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kolaborasi," tambahnya.

Mastuki juga mengingatkan, bahwa sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya dilakukan melalui tatap muka hasil TOT ini saja. Lebih dari itu, sosialisasi juga akan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki Kementerian Agama, yaitu melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar.

"Guru di madrasah ini jumlahnya ratusan ribu, sementara pelatihan tatap muka hanya bisa menjangkau puluhan ribu. Maka kita akan maksimalkan penggunaan Pintar yang bisa menjangkau ratusan ribu peserta untuk membantu percepatan penguasaan materi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru di madrasah," terangnya.

TOT Kurikulum Merdeka angkatan III ini diikuti 30 peserta, berasal dari widyaiswara Pusdiklat Teknis, dan perwakilan dari 14 Balai Diklat Keagamaan. Berlangsung di Kampus Pusdiklat Ciputat, dari 14 - 19 November 2022.
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More