Mahasiswa Fahutan IPB Dibekali Teknik Bertahan Hidup di Hutan dari Ahlinya
Rabu, 16 November 2022 - 09:14 WIB
JAKARTA - Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University kembali melaksanakan Fahutan Training Series (FTS) 2022. Pada pekan ketiga sekaligus seri terakhir FTS 2022, diusung tema “Implementasi Teknik Bertahan Hidup di Hutan”.
Prof Noor Farikhah Haneda, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fahutan IPB University mengatakan, peserta dibekali mengenai pengetahuan dasar dalam bertahan hidup di hutan .
Pengetahuan dasar tersebut meliputi etika berkegiatan di lapang, pembuatan dan pengaplikasian simpul, pembuatan bivak/shelter dan pengenalan satwa liar. Kegiatan dipandu oleh Rayhan Sulthan Nainawa, SHut (Rimbawan Pecinta Alam Fahutan IPB University).
Selanjutnya, Naufal Hilmi Farosandi, SHut (Bhumi Pasa Hijau) menjelaskan mengenai praktik mendirikan tenda dilanjut mobilisasi ke lapang untuk kegiatan camping yang bertempat di Lapangan Gedung Tanoto Fahutan IPB University.
Para peserta FTS 2022 dilatih untuk mendirikan tenda di lapangan dengan mengoptimalkan kerja sama tim yang dipimpin oleh Anderson Lubis, mahasiswa Departemen Silvikultur, Fahutan Angkatan 58.
“Setelah tenda berdiri, kegiatan dilanjutkan dengan memasak bersama dengan bekal bahan makanan mentah yang telah panitia tugaskan. Sebelumnya, para peserta telah dibekali uang saku untuk membeli kebutuhan bahan makanan mereka selama kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk mengaplikasikan teknik manajemen perjalanan dalam berkegiatan di lapang,” ujar Dr Noor Farikhah.
Selama kegiatan camping, peserta FTS 2022 diberi pengetahuan sekaligus praktik mengenai materi analisis vegetasi. Materi tersebut merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang rimbawan. Hal ini juga ditujukan guna menunjang pengetahuan serta pengalaman di dunia perkuliahan maupun dunia kerja nantinya.
Pada pekan sebelumnya, kegiatan FTS 2022 diisi dengan materi terkait Sistem Informasi Geografis (SIG) oleh Robi D Waldi, SHut, MSi (Yayasan Rimbaraya Indonesia), Manajemen Perjalanan Lapang oleh Rayhan Sulthan Nainawa, SHut dan Resection Intersection oleh Naufal Hilmi Farosandi, SHut
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Prof Noor Farikhah Haneda, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fahutan IPB University mengatakan, peserta dibekali mengenai pengetahuan dasar dalam bertahan hidup di hutan .
Baca Juga
Pengetahuan dasar tersebut meliputi etika berkegiatan di lapang, pembuatan dan pengaplikasian simpul, pembuatan bivak/shelter dan pengenalan satwa liar. Kegiatan dipandu oleh Rayhan Sulthan Nainawa, SHut (Rimbawan Pecinta Alam Fahutan IPB University).
Selanjutnya, Naufal Hilmi Farosandi, SHut (Bhumi Pasa Hijau) menjelaskan mengenai praktik mendirikan tenda dilanjut mobilisasi ke lapang untuk kegiatan camping yang bertempat di Lapangan Gedung Tanoto Fahutan IPB University.
Para peserta FTS 2022 dilatih untuk mendirikan tenda di lapangan dengan mengoptimalkan kerja sama tim yang dipimpin oleh Anderson Lubis, mahasiswa Departemen Silvikultur, Fahutan Angkatan 58.
“Setelah tenda berdiri, kegiatan dilanjutkan dengan memasak bersama dengan bekal bahan makanan mentah yang telah panitia tugaskan. Sebelumnya, para peserta telah dibekali uang saku untuk membeli kebutuhan bahan makanan mereka selama kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk mengaplikasikan teknik manajemen perjalanan dalam berkegiatan di lapang,” ujar Dr Noor Farikhah.
Selama kegiatan camping, peserta FTS 2022 diberi pengetahuan sekaligus praktik mengenai materi analisis vegetasi. Materi tersebut merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang rimbawan. Hal ini juga ditujukan guna menunjang pengetahuan serta pengalaman di dunia perkuliahan maupun dunia kerja nantinya.
Pada pekan sebelumnya, kegiatan FTS 2022 diisi dengan materi terkait Sistem Informasi Geografis (SIG) oleh Robi D Waldi, SHut, MSi (Yayasan Rimbaraya Indonesia), Manajemen Perjalanan Lapang oleh Rayhan Sulthan Nainawa, SHut dan Resection Intersection oleh Naufal Hilmi Farosandi, SHut
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(mpw)
tulis komentar anda