UGM Berencana Kirim Mahasiswa Program KKN ke Namibia
Minggu, 20 November 2022 - 04:40 WIB
Peneliti UGM sekaligus Kepala Pusat inovasi Agroteknologi (PIAT), Dr. Taryono, mengatakan sekitar 80 persen kebutuhan pangan Namibia tergantung dari impor pangan yang berasal dari Afrika Selatan. Kunjungan timh UGM sejak 2008 waktu itu diminta untuk meningkatkan program ketahanan pangan Namibia. “Mereka meminta kita untuk membantu mengurangi ketergantungan pangan dengan Afrika Selatan. Ketergantungan sangat besar. Sebab, tanah Namibia bagian selatan itu padang pasir, di tengah savana hanya bagian utara saja yang hijau,” katanya.
Baca juga: Mahasiswa FTUI Gagas Panel Surya Roll dari Limbah Plastik
Salah satu yang berhasil dilakukan dengan bekerja sama dengan Universitas Namibia, kata Taryono, adalah pengembangan Project padi Kalimbeza. Diceritakan Taryono, UGM saat itu diminta membantu universitas Namibia mendukung keberhasilan proyek padi di lahan daerah rawa zambezi sebagai lokasi tempat kubangan para gajah, kuda nil dan buaya berjemur. “Pernah suatu hari menginap di pondok, ditungguin lima gajah jantan semalam. Bersuara terus sampai saya tidak bisa tidur. Pernah juga ditungguin kuda nil,” kenangnya.
Menurut Taryono, ia ke Namibia bersama rekan peneliti lainnya Dr. Supriyanta yang dikenal peneliti varietas padi di Fakultas Pertanian UGM. Adapun kegiatan yang mereka lakukan adalah pendampingan dan pelatihan tenaga dosen, mahasiswa dan petani.
Universitas Namibia menyediakan lahan seluas lima hektare di daerah Ogongo sebagai lokasi media pembelajaran pengembagan padi. “Kita sempat juga mengajari mahasiswa dan petani belajar tanam padi (melangkah) mundur,” kenangnya.
Selain melakukan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian, pihaknya melakukan penyediaan dan penyesuaian sarana dan prasarana padi, serta penyediaan sarana pembelajaran di lahan kampus Ogongo. Lalu, pada tahun 2022, UGM mengirim tenaga ahli untuk pengaktifan kembali laboratorium budi daya jaringan tanaman di Universitas Namibia.
Baca juga: Mahasiswa FTUI Gagas Panel Surya Roll dari Limbah Plastik
Salah satu yang berhasil dilakukan dengan bekerja sama dengan Universitas Namibia, kata Taryono, adalah pengembangan Project padi Kalimbeza. Diceritakan Taryono, UGM saat itu diminta membantu universitas Namibia mendukung keberhasilan proyek padi di lahan daerah rawa zambezi sebagai lokasi tempat kubangan para gajah, kuda nil dan buaya berjemur. “Pernah suatu hari menginap di pondok, ditungguin lima gajah jantan semalam. Bersuara terus sampai saya tidak bisa tidur. Pernah juga ditungguin kuda nil,” kenangnya.
Menurut Taryono, ia ke Namibia bersama rekan peneliti lainnya Dr. Supriyanta yang dikenal peneliti varietas padi di Fakultas Pertanian UGM. Adapun kegiatan yang mereka lakukan adalah pendampingan dan pelatihan tenaga dosen, mahasiswa dan petani.
Universitas Namibia menyediakan lahan seluas lima hektare di daerah Ogongo sebagai lokasi media pembelajaran pengembagan padi. “Kita sempat juga mengajari mahasiswa dan petani belajar tanam padi (melangkah) mundur,” kenangnya.
Selain melakukan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian, pihaknya melakukan penyediaan dan penyesuaian sarana dan prasarana padi, serta penyediaan sarana pembelajaran di lahan kampus Ogongo. Lalu, pada tahun 2022, UGM mengirim tenaga ahli untuk pengaktifan kembali laboratorium budi daya jaringan tanaman di Universitas Namibia.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda