HGN 2022: Jangan Hanya Menuntut Guru, Kualitas dan Kesejahteraan Juga Harus Jadi Perhatian
Sabtu, 26 November 2022 - 13:08 WIB
JAKARTA - Dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022, eksistensi guru terus menjadi perhatian seiring dengan tuntutan peningkatan sebaran pendidikan berkualitas.
Di satu sisi, guru dituntut mengajarkan pola-pola baru agar bisa menjadi katalisator dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.
Namun, di sisi lainnya masih banyak masalah fundamental yang dihadapi oleh guru, seperti jumlahnya yang kurang hingga kualitas guru yang belum mendapatkan pendidikan sesuai standar dan banyaknya guru yang masih berstatus honorer.
Dalam Diskusi Publik bertajuk “Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas: Merumuskan Konsensus Pemerintah, Sekolah, dan Guru" di Jambi terungkap bahwa, kalaupun guru memiliki komitmen untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan untuk siswa, belum cukup dukungan untuk mempertahankan praktik baik tersebut.
Para guru di Jambi mengeluhkan kurangnya infrastruktur untuk menunjang tuntutan digitalisasi pendidikan, kurangnya dukungan dari orang tua dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, dan belum meratanya kesempatan belajar untuk komunitas guru.
Bambang HW dari BPMP Jambi mengatakan bahwa jumlah guru dan pengawas sekolah di Jambi sangat kurang. Guru yang mengajar di sekolah-sekolah negeri didominasi oleh tenaga honorer dengan upah minim.
“Padahal tahun depan ada sekitar 150 guru yang akan memasuki usia pensiun. Jadi kita kekurangan sekali jumlah guru," jelas Bambang.
Di satu sisi, guru dituntut mengajarkan pola-pola baru agar bisa menjadi katalisator dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.
Namun, di sisi lainnya masih banyak masalah fundamental yang dihadapi oleh guru, seperti jumlahnya yang kurang hingga kualitas guru yang belum mendapatkan pendidikan sesuai standar dan banyaknya guru yang masih berstatus honorer.
Dalam Diskusi Publik bertajuk “Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas: Merumuskan Konsensus Pemerintah, Sekolah, dan Guru" di Jambi terungkap bahwa, kalaupun guru memiliki komitmen untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan untuk siswa, belum cukup dukungan untuk mempertahankan praktik baik tersebut.
Para guru di Jambi mengeluhkan kurangnya infrastruktur untuk menunjang tuntutan digitalisasi pendidikan, kurangnya dukungan dari orang tua dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, dan belum meratanya kesempatan belajar untuk komunitas guru.
Baca Juga
Bambang HW dari BPMP Jambi mengatakan bahwa jumlah guru dan pengawas sekolah di Jambi sangat kurang. Guru yang mengajar di sekolah-sekolah negeri didominasi oleh tenaga honorer dengan upah minim.
“Padahal tahun depan ada sekitar 150 guru yang akan memasuki usia pensiun. Jadi kita kekurangan sekali jumlah guru," jelas Bambang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda