Galakan Karya Sastra, Komunitas Puisi Esai Makin Berkembang hingga Mancanegara
Jum'at, 02 Desember 2022 - 14:46 WIB
"Di Bulan Desember ini, puisi esai juga akan meluas ke Kairo dan Australia. Jika sebelumnya banyak penulis puisi esai dari luar Indonesia menuliskan puisi esai dalam bahasa Indonesia, kini di luar negeri, mereka akan menuliskannya dalam bahasa Inggris," paparnya.
Pencapaian kelima, sambung Denny JA, Komunitas Puisi Esai akan segera membuat festival menulis puisi esai, dengan total hadiah 50 juta rupiah yang bisa diikuti oleh siapapun. Tujuan dari festival ini adalah untuk mengajak publik luas menuliskan isu sosial yang benar-benar terjadi, namun didramatisasi dengan fiksi, melalui puisi esai.
"Kelima kegiatan puisi esai di atas, di Bulan Desember 2022, bulan puisi esai, adalah tambahan langkah untuk ikut menghidupkan kembali tradisi “mengangkat isu sosial melalui gerakan sastra puisi esai," kata Denny JA.
"Setiap Bulan Desember, setiap tahun gerakan itu, mengangkat isu sosial melalui gerakan sastra puisi esai, akan terus dihidup-hidupkan," sambungnya.
Lebih lanjut Denny JA menjelaskan panduan membuat puisi esai, yakni:
1. Pilih satu peristiwa dalam negeri yang menggambarkan ketidakadilan, atau pelanggaran hak asasi, atau peristiwa yang mengganggu rasa kemanusiaan kita.
2. Upayakan peristiwa itu sudah menjadi berita di sumber berita yang kredibel agar dipastikan itu bukan berita yang keliru (hoaks).
3. Jadikan peristiwa di berita itu sebagai catatan kaki. Puisi esai dibuat berdasarkan catatan kaki ini. Catatan kaki dihadirkan dalam puisi. Minimal satu puisi esai terdiri dari satu catatan kaki.
4. Catatan kaki dapat ditambah, jika ada fakta lain yang penting yang perlu dirujuk dalam puisi esai itu.
5. Ciptakanlah drama di atas peristiwa true story itu. Drama yang menyentuh: ada tokoh di sana, ada konflik, ada plot cerita. Drama itu sepenuhnya fiksi untuk membuat kisah semakin menyentuh.
Pencapaian kelima, sambung Denny JA, Komunitas Puisi Esai akan segera membuat festival menulis puisi esai, dengan total hadiah 50 juta rupiah yang bisa diikuti oleh siapapun. Tujuan dari festival ini adalah untuk mengajak publik luas menuliskan isu sosial yang benar-benar terjadi, namun didramatisasi dengan fiksi, melalui puisi esai.
"Kelima kegiatan puisi esai di atas, di Bulan Desember 2022, bulan puisi esai, adalah tambahan langkah untuk ikut menghidupkan kembali tradisi “mengangkat isu sosial melalui gerakan sastra puisi esai," kata Denny JA.
"Setiap Bulan Desember, setiap tahun gerakan itu, mengangkat isu sosial melalui gerakan sastra puisi esai, akan terus dihidup-hidupkan," sambungnya.
Lebih lanjut Denny JA menjelaskan panduan membuat puisi esai, yakni:
1. Pilih satu peristiwa dalam negeri yang menggambarkan ketidakadilan, atau pelanggaran hak asasi, atau peristiwa yang mengganggu rasa kemanusiaan kita.
2. Upayakan peristiwa itu sudah menjadi berita di sumber berita yang kredibel agar dipastikan itu bukan berita yang keliru (hoaks).
3. Jadikan peristiwa di berita itu sebagai catatan kaki. Puisi esai dibuat berdasarkan catatan kaki ini. Catatan kaki dihadirkan dalam puisi. Minimal satu puisi esai terdiri dari satu catatan kaki.
4. Catatan kaki dapat ditambah, jika ada fakta lain yang penting yang perlu dirujuk dalam puisi esai itu.
5. Ciptakanlah drama di atas peristiwa true story itu. Drama yang menyentuh: ada tokoh di sana, ada konflik, ada plot cerita. Drama itu sepenuhnya fiksi untuk membuat kisah semakin menyentuh.
tulis komentar anda