Pascapandemi, Guru di Kalimantan Utara Terapkan Hybrid Learning Mengeksplorasi Teknologi
Jum'at, 09 Desember 2022 - 14:49 WIB
JAKARTA - Pascapandemi Covid-19 menurun di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ). Namun, kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberikan dampak yang cukup signifikan pada gaya belajar peserta didik di era digital.
Mereka terbiasa santai di rumah untuk mengikuti proses pembelajaran lewat daring, sehingga peralihan ini menyebabkan peserta didik perlu kembali melakukan adaptasi dengan kegiatan PTM.
Salah seorang tenaga pendidik kejuruan di Kalimantan Utara, Muhammad Ikbal mengeksplorasi penggabungan metode PJJ dan PTM yaitu hybrid learning, “Praktik pelaksanaan pembelajaran moda daring ini juga perlu dilatih dan dikembangkan sebagai model KBM berbasis hybrid learning," terang Ikbal dalam keterangan pers, Jumat (9/12/2022).
Menurtnya, konsep ini adalah pembelajaran yang menggabungkan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran, yaitu tatap muka, berbasis komputer dan online atau internet dan mobile learning.
"Sehingga peserta didik dapat terbiasa melakukan pembelajaran di mana pun, bagaimanapun dan kapanpun dengan menggunakan perangkat atau device yang dimiliki,” tuturnya.
Guru SMK Negeri 1 Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ini juga mengatakan, hal ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa secara mandiri maupun berkelompok.
"Bagaimana mereka bisa survive dengan melakukan eksplorasi terhadap teknologi dan informasi yang tengah berkembang pesat saat ini khususnya terkait pembelajaran guna menghadapi era Revolusi Industri 4.0,” harapnya.
“Sebagai guru, tentu mempunyai rasa tanggung jawab untuk memaksimalkan potensi dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki agar bisa terserap oleh peserta didik dengan baik. Dengan memanfaatkan media, gadget yang notabenenya peserta didik milenial akrab dengan hal tersebut tentunya dapat menunjang dan melatih penggunaan aplikasi-aplikasi pembelajaran online yang inovatif.
Misalnya, seperti: Quizizz, Jamboard, Google Speadsheet dan lain sebagainya. Serta penerapan model pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik aktif dapat berpikir kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran dengan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Mereka terbiasa santai di rumah untuk mengikuti proses pembelajaran lewat daring, sehingga peralihan ini menyebabkan peserta didik perlu kembali melakukan adaptasi dengan kegiatan PTM.
Salah seorang tenaga pendidik kejuruan di Kalimantan Utara, Muhammad Ikbal mengeksplorasi penggabungan metode PJJ dan PTM yaitu hybrid learning, “Praktik pelaksanaan pembelajaran moda daring ini juga perlu dilatih dan dikembangkan sebagai model KBM berbasis hybrid learning," terang Ikbal dalam keterangan pers, Jumat (9/12/2022).
Menurtnya, konsep ini adalah pembelajaran yang menggabungkan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran, yaitu tatap muka, berbasis komputer dan online atau internet dan mobile learning.
"Sehingga peserta didik dapat terbiasa melakukan pembelajaran di mana pun, bagaimanapun dan kapanpun dengan menggunakan perangkat atau device yang dimiliki,” tuturnya.
Guru SMK Negeri 1 Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ini juga mengatakan, hal ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa secara mandiri maupun berkelompok.
"Bagaimana mereka bisa survive dengan melakukan eksplorasi terhadap teknologi dan informasi yang tengah berkembang pesat saat ini khususnya terkait pembelajaran guna menghadapi era Revolusi Industri 4.0,” harapnya.
“Sebagai guru, tentu mempunyai rasa tanggung jawab untuk memaksimalkan potensi dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki agar bisa terserap oleh peserta didik dengan baik. Dengan memanfaatkan media, gadget yang notabenenya peserta didik milenial akrab dengan hal tersebut tentunya dapat menunjang dan melatih penggunaan aplikasi-aplikasi pembelajaran online yang inovatif.
Misalnya, seperti: Quizizz, Jamboard, Google Speadsheet dan lain sebagainya. Serta penerapan model pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik aktif dapat berpikir kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran dengan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
(mpw)
tulis komentar anda