Pentingnya Inovasi, 33 Produk Universitas Indonesia Dilisensikan
loading...
A
A
A
Hingga saat ini ada 33 produk inovasi yang sudah dilisensikan kepada industri untuk diproduksi dan dikomersialkan serta masih beberapa sedang proses penjajakan.
Baca juga: Apa Perbedaan Politeknik dan Sekolah Tinggi? Calon Mahasiswa Perlu Tahu Ini
Dari 33 produk tersebut, 20 di antaranya merupakan produk kesehatan, 7 rekayasa keteknikan, 3 inovasi bidang sosial humaniora, 2 dari bidang pangan, dan 1 bidang pertahanan dan keamanan.
Mitra-mitra yang sudah memproduksi produk inovasi UI tersebar di berbagai wilayah, yaitu 13 mitra di Jawa Barat, 6 mitra di DKI Jakarta, 3 mitra di Jawa Timur, 2 mitra di Jawa Tengah, dan 1 mitra di Banten.
Beberapa produk yang sudah dilisensikan tersebut sudah menghasilkan royalti ratusan juta rupiah ke UI yang kemudian akan disalurkan kepada peneliti di tahun 2023 ini.
“Sebagai produk inovasi karya anak bangsa, beberapa produk sudah dikomersialkan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai produk unggulan hasil inovasi Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Beberapa produk yang sudah secara masif diproduksi dan digunakan di masyarakat di antaranya adalah Covent 20 (Ventilator Darurat), Swab Stick (Bahan Habis Pakai untuk tes PCR), Implan Mata, Propolis (suplemen Kesehatan dari bahan dasar madu), DBD Kit (alat deteksi cepat demam berdarah).
UI juga melisensikan berbagai produk inovasi dalam bentuk jasa layanan edukasi. Contohnya adalah UKMIndonesia.id sebagai layanan edukasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan dibimbing.id sebagai platform belajar daring.
“Produk-produk ini telah dipasarkan secara massal dan rentang pendapatan masing-masing perusahaan sebagai dampak penjualannya berkisar antara Rp3 – 14 milyar untuk masing-masing produk,” pungkasnya.
Baca juga: Apa Perbedaan Politeknik dan Sekolah Tinggi? Calon Mahasiswa Perlu Tahu Ini
Dari 33 produk tersebut, 20 di antaranya merupakan produk kesehatan, 7 rekayasa keteknikan, 3 inovasi bidang sosial humaniora, 2 dari bidang pangan, dan 1 bidang pertahanan dan keamanan.
Mitra-mitra yang sudah memproduksi produk inovasi UI tersebar di berbagai wilayah, yaitu 13 mitra di Jawa Barat, 6 mitra di DKI Jakarta, 3 mitra di Jawa Timur, 2 mitra di Jawa Tengah, dan 1 mitra di Banten.
Beberapa produk yang sudah dilisensikan tersebut sudah menghasilkan royalti ratusan juta rupiah ke UI yang kemudian akan disalurkan kepada peneliti di tahun 2023 ini.
“Sebagai produk inovasi karya anak bangsa, beberapa produk sudah dikomersialkan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai produk unggulan hasil inovasi Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Beberapa produk yang sudah secara masif diproduksi dan digunakan di masyarakat di antaranya adalah Covent 20 (Ventilator Darurat), Swab Stick (Bahan Habis Pakai untuk tes PCR), Implan Mata, Propolis (suplemen Kesehatan dari bahan dasar madu), DBD Kit (alat deteksi cepat demam berdarah).
UI juga melisensikan berbagai produk inovasi dalam bentuk jasa layanan edukasi. Contohnya adalah UKMIndonesia.id sebagai layanan edukasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan dibimbing.id sebagai platform belajar daring.
“Produk-produk ini telah dipasarkan secara massal dan rentang pendapatan masing-masing perusahaan sebagai dampak penjualannya berkisar antara Rp3 – 14 milyar untuk masing-masing produk,” pungkasnya.
(nnz)