Rancang Hunian Alternatif untuk Tunawisma, Mahasiswa FTUI Raih Penghargaan dari Las Vegas
loading...
A
A
A
Ia menambahkan, terowongan yang tidak digunakan bisa dimanfaatkan sebagai struktur utama. Hal yang perlu dilakukan hanya membangun unit-unit konstruksi di dalamnya, sehingga bisa menjawab syarat utama sayembara ini, yaitu hunian terjangkau di Las Vegas.
"Secara umum ide kami untuk menekan biaya pembangunan adalah desain dengan konsep modular di dalam tunnel. Konsep modular dan self-construction sifatnya fleksibel menyesuaikan kebutuhan pengguna atau calon penghuni,” ujar Nadia Putri.
“Kami mengusulkan modul-modul kecil berukuran 1x1 m yang dapat disusun dan dikonstruksi sendiri oleh calon penghuni berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka," lanjutnya.
Nadia menjelaskan, selain adaptif dan terjangkau, modul-modul ini bisa diaplikasikan pada terowongan lain yang tersebar di Las Vegas. Mereka mengusulkan fasilitas sanitasi komunal di di mulut terowongan.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Anak Memiliki IQ Tinggi yang Kurang Disadari Orang Tua
“Posisinya kami atur sedemikian rupa sehingga tersembunyi dari pandangan publik oleh ruang transisi yang terletak di antara jalan dan terowongan. Ruang transisi tersebut kami usulkan untuk dimanfaatkan sebagai taman komunal yang dilengkapi dengan mural,” tuturnya.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah menyampaikan apresiasinya terhadap raihan prestasi itu. Solusi yang diberikan oleh tim Arsitektur FTUI dalam merespons krisis perumahan di Las Vegas dengan penggunaan konsep modular di dalam tunnel, katanya, membuktikan bahwa mahasiswa FTUI adalah mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis dan solutif dalam merespons berbagai fenomena yang terjadi.
Kompetisi Las Vegas Affordable Housing Challenge adalah kompetisi yang menantang para peserta untuk mengajukan solusi desain terbaik untuk mengatasi krisis perumahan kota.
Mereka didorong untuk mengajukan solusi dinamis dalam mengakomodasi hunian murah untuk berbagai tipe ukuran unit seperti unit keluarga, profesional lajang, dan pasangan.
Dalam kompetisi ini, juri mencari ide segar yang dapat menjawab tantangan desain tipikal baru perumahan untuk komunitas. Desain tersebut juga diharapkan dapat mengedepankan sisi kepraktisan sekaligus berpotensi untuk diwujudkan.
"Secara umum ide kami untuk menekan biaya pembangunan adalah desain dengan konsep modular di dalam tunnel. Konsep modular dan self-construction sifatnya fleksibel menyesuaikan kebutuhan pengguna atau calon penghuni,” ujar Nadia Putri.
“Kami mengusulkan modul-modul kecil berukuran 1x1 m yang dapat disusun dan dikonstruksi sendiri oleh calon penghuni berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka," lanjutnya.
Nadia menjelaskan, selain adaptif dan terjangkau, modul-modul ini bisa diaplikasikan pada terowongan lain yang tersebar di Las Vegas. Mereka mengusulkan fasilitas sanitasi komunal di di mulut terowongan.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Anak Memiliki IQ Tinggi yang Kurang Disadari Orang Tua
“Posisinya kami atur sedemikian rupa sehingga tersembunyi dari pandangan publik oleh ruang transisi yang terletak di antara jalan dan terowongan. Ruang transisi tersebut kami usulkan untuk dimanfaatkan sebagai taman komunal yang dilengkapi dengan mural,” tuturnya.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah menyampaikan apresiasinya terhadap raihan prestasi itu. Solusi yang diberikan oleh tim Arsitektur FTUI dalam merespons krisis perumahan di Las Vegas dengan penggunaan konsep modular di dalam tunnel, katanya, membuktikan bahwa mahasiswa FTUI adalah mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis dan solutif dalam merespons berbagai fenomena yang terjadi.
Kompetisi Las Vegas Affordable Housing Challenge adalah kompetisi yang menantang para peserta untuk mengajukan solusi desain terbaik untuk mengatasi krisis perumahan kota.
Mereka didorong untuk mengajukan solusi dinamis dalam mengakomodasi hunian murah untuk berbagai tipe ukuran unit seperti unit keluarga, profesional lajang, dan pasangan.
Dalam kompetisi ini, juri mencari ide segar yang dapat menjawab tantangan desain tipikal baru perumahan untuk komunitas. Desain tersebut juga diharapkan dapat mengedepankan sisi kepraktisan sekaligus berpotensi untuk diwujudkan.