Rektor UIN Walisongo Raih Penghargaan BAZNAS Award 2023 Kategori Cendekiawan Muslim Pendukung Zakat
loading...
A
A
A
Zakat produktif yang terkumpul dikelola kembali. Salah satunya di bidang pendidikan yaitu melalui beasiswa untuk para mahasiswa yang berprestasi. Ini adalah bukti bahwa ia berhasil mengelola zakat untuk kesejahteraan umat. Imam melalui UIN Walisongo lembaga yang dipimpinnya mampu mengambil peran sebagai aktor penggerak ekosistem zakat di Indonesia.
“Peran ini tentunya didukung oleh SDM unggul dan kualitas lulusan dan peresmian laboratorium manajemen zakat. Laboratorium ini juga nantinya menjadi kajian riset, informasi dan jejaring sosial agar zakat bisa berdaya guna,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin mengatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan BAZNAS untuk menguatkan ekosistem zakat. Yaitu, pengembangan strategi penguatan ekosistem zakat melalui potensi, kekuatan, dan tantangan dari setiap komponen ekosistem zakat.
“Kembangkan strategi penguatan ekosistem zakat nasional. Potensi, kekuatan, dan tantangan dari tiap komponen ekosistem zakat perlu dipetakan dengan saksama. Selanjutnya, agar disusun strategi penguatan dari masing-masing komponen ekosistem zakat tersebut,” katanya.
Selain itu, Wapres meminta sertifikasi kompetensi amil zakat diperbanyak sebagai salah satu strategi meningkatkan kepercayaan muzaki (pemberi zakat). “Salah satunya, saya minta sertifikasi kompetensi amil zakat agar terus diperbanyak. Sebagai komponen utama ekosistem zakat, sertifikasi ini [sertifikasi kompetensi amil zakat] akan menambah kepercayaan muzaki karena dana zakatnya dikelola oleh pihak yang profesional” tambahnya.
Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Ahmad, M.A. mengatakan, terjadi kenaikan signifikan orang yang bersedekah selama pandemi kemarin. Sebelum pandemi, jumlah pemberi zakat sebanyak 700 ribu. Saat pandemi terjadi kenaikan sampai 3 juta orang.
“Melebihi 40 persen (peningkatan orang bersedekah) dan yang mengagumkan mereka tak zakat tapi infaq dan yang lebih mengagumkan lagi yang infaq itu anak-anak muda,” katanya.
“Peran ini tentunya didukung oleh SDM unggul dan kualitas lulusan dan peresmian laboratorium manajemen zakat. Laboratorium ini juga nantinya menjadi kajian riset, informasi dan jejaring sosial agar zakat bisa berdaya guna,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin mengatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan BAZNAS untuk menguatkan ekosistem zakat. Yaitu, pengembangan strategi penguatan ekosistem zakat melalui potensi, kekuatan, dan tantangan dari setiap komponen ekosistem zakat.
“Kembangkan strategi penguatan ekosistem zakat nasional. Potensi, kekuatan, dan tantangan dari tiap komponen ekosistem zakat perlu dipetakan dengan saksama. Selanjutnya, agar disusun strategi penguatan dari masing-masing komponen ekosistem zakat tersebut,” katanya.
Selain itu, Wapres meminta sertifikasi kompetensi amil zakat diperbanyak sebagai salah satu strategi meningkatkan kepercayaan muzaki (pemberi zakat). “Salah satunya, saya minta sertifikasi kompetensi amil zakat agar terus diperbanyak. Sebagai komponen utama ekosistem zakat, sertifikasi ini [sertifikasi kompetensi amil zakat] akan menambah kepercayaan muzaki karena dana zakatnya dikelola oleh pihak yang profesional” tambahnya.
Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Ahmad, M.A. mengatakan, terjadi kenaikan signifikan orang yang bersedekah selama pandemi kemarin. Sebelum pandemi, jumlah pemberi zakat sebanyak 700 ribu. Saat pandemi terjadi kenaikan sampai 3 juta orang.
“Melebihi 40 persen (peningkatan orang bersedekah) dan yang mengagumkan mereka tak zakat tapi infaq dan yang lebih mengagumkan lagi yang infaq itu anak-anak muda,” katanya.
(mpw)