Ribuan Mahasiswa akan Kuliah di ITB Jatinangor, Cek Fasilitas yang Tersedia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kampus ITB Jatinangor akan menjadi lokasi perkuliahan bagi 5.000 mahasiswa program Tahap Persiapan Bersama (TPB). Sejumlah fasilitas pun disiapkan untuk para mahasiswa.
Berdasarkan surat edaran (SE) Rektor ITB Nomor: 119/ITI.A/KM/2023 tentang pelaksanaan kegiatan akademik TPB di ITB Kampus Jatinangor, mahasiswa TPB pada Tahun Akademik 2023/2024 akan berkuliah di kampus Jatinangor.
Kasubdit Akademik, Kemahasiswaan, dan Humas Direktorat Kampus ITB Jatinangor Dian Rosleine mengatakan, 7.000 mahasiswa ini terbagi 5.000 mahasiswa TPB dan 2.000 mahasiswa jurusan.
Untuk menyambut para mahasiswa baru ini, ITB Jatinangor pun menyiapkan sejumlah fasilitas. Meliputi transportasi, hunian mahasiswa, olahraga, kantin, pelayanan kesehatan dan juga fasilitas akademik.
Baca juga: Kisah Bilal Dwi Anugrah, Raih Sarjana ITB di Usia 20 Tahun
Dian menerangkan, ITB juga sudah mulai berencana akan membangun gedung baru setinggi lima lantai. "Gedung baru ini akan menjadi lab fisika dasar dan kimia dasar, ruang bersama, dan co-working space," katanya, dikutip dari laman ITB, Sabtu (15/42023).
Kampus Jatinangor menambah jumlah kelas berkapasitas 100 orang pada gedung-gedung perkuliahan. Gedung perpustakaan yang memiliki 10 ruangan berkapasitas 100 orang direncanakan akan difungsikan juga sebagai gedung kuliah umum (GKU) 3.
Kampus Jatinangor juga berencana menambah kantin dan minimarket kecil di lingkungan kampus. Fasilitas olahraga akan bekerja sama dalam peminjaman gor futsal dan tenis meja. Segi pelayanan kesehatan selain bekerja sama dengan Yankes ITB, juga bekerja sama dengan unit kesehatan di Jatinangor seperti Klinik Unpad, Puskesmas Jatinangor, dan Rumah Sakit AMC.
Tidak hanya itu, ke depannya ITB juga memberikan subsidi biaya pengobatan bagi mahasiswa. Fasilitas ATM center juga sedang diupayakan.
Baca juga: Unair Bersiap Gelar UTBK SNBT 2023, Perlukah Tes PCR?
Ruang berkumpul juga menjadi fokus pembangunan Kampus ITB Jatinangor. Saat ini, co-working space sudah mulai dioperasikan di GKU 1 dan di setiap fakultas. Beberapa lokasi juga disediakan sebagai tempat berkumpul di ruang-ruang terbuka.
“Sudah mulai kerja sama dengan kos-kosan, apartemen yang ada di sana,“ ujar Dian.
Kerja sama ini dalam rangka memberikan informasi kepada mahasiswa dan orangtua mahasiswa mengenai lokasi-lokasi hunian yang ada di sekitar kampus. Menariknya, beberapa hunian juga akan menyediakan fasilitas berupa shuttle khusus antar-jemput menuju kampus.
Kegiatan kemahasiswaan berupa UKM akan difasilitasi ruangan-ruangan bersama sebagai tempat penyimpanan barang serta ruangan untuk berdiskusi, rapat, dan berkegiatan baik berupa outdoor maupun indoor yang penggunaannya dikoordinasikan dengan Tim Kemahasiswaan ITB.
Tak hanya mahasiswa, Kampus ITB Jatinangor juga mengoptimalkan fasilitas untuk kebutuhan dosen pengajar seperti penambahan jumlah shuttle dosen Ganesha-Jatinangor.
Hal ini terkait mata kuliah TPB yang sebagian besar diampu oleh dosen pengajar dari ganesha. Selain itu juga disediakan ruang tunggu berupa lounge khusus dosen untuk tempat berdiskusi di gedung-gedung perkuliahan.
Dian menjelaskan bahwa Kampus ITB Jatinangor melakukan upaya terbaik untuk memenuhi kebutuhan civitas ITB.
Memang memerlukan waktu dalam prosesnya serta evaluasi dan masukan dari seluruh pihak agar dapat berjalan dengan baik. Harapannya, kegiatan di Kampus Jatinangor dapat berjalan dengan lancar di tahun ajaran mendatang.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
Berdasarkan surat edaran (SE) Rektor ITB Nomor: 119/ITI.A/KM/2023 tentang pelaksanaan kegiatan akademik TPB di ITB Kampus Jatinangor, mahasiswa TPB pada Tahun Akademik 2023/2024 akan berkuliah di kampus Jatinangor.
Kasubdit Akademik, Kemahasiswaan, dan Humas Direktorat Kampus ITB Jatinangor Dian Rosleine mengatakan, 7.000 mahasiswa ini terbagi 5.000 mahasiswa TPB dan 2.000 mahasiswa jurusan.
Untuk menyambut para mahasiswa baru ini, ITB Jatinangor pun menyiapkan sejumlah fasilitas. Meliputi transportasi, hunian mahasiswa, olahraga, kantin, pelayanan kesehatan dan juga fasilitas akademik.
Baca juga: Kisah Bilal Dwi Anugrah, Raih Sarjana ITB di Usia 20 Tahun
Dian menerangkan, ITB juga sudah mulai berencana akan membangun gedung baru setinggi lima lantai. "Gedung baru ini akan menjadi lab fisika dasar dan kimia dasar, ruang bersama, dan co-working space," katanya, dikutip dari laman ITB, Sabtu (15/42023).
Kampus Jatinangor menambah jumlah kelas berkapasitas 100 orang pada gedung-gedung perkuliahan. Gedung perpustakaan yang memiliki 10 ruangan berkapasitas 100 orang direncanakan akan difungsikan juga sebagai gedung kuliah umum (GKU) 3.
Kampus Jatinangor juga berencana menambah kantin dan minimarket kecil di lingkungan kampus. Fasilitas olahraga akan bekerja sama dalam peminjaman gor futsal dan tenis meja. Segi pelayanan kesehatan selain bekerja sama dengan Yankes ITB, juga bekerja sama dengan unit kesehatan di Jatinangor seperti Klinik Unpad, Puskesmas Jatinangor, dan Rumah Sakit AMC.
Tidak hanya itu, ke depannya ITB juga memberikan subsidi biaya pengobatan bagi mahasiswa. Fasilitas ATM center juga sedang diupayakan.
Baca juga: Unair Bersiap Gelar UTBK SNBT 2023, Perlukah Tes PCR?
Ruang berkumpul juga menjadi fokus pembangunan Kampus ITB Jatinangor. Saat ini, co-working space sudah mulai dioperasikan di GKU 1 dan di setiap fakultas. Beberapa lokasi juga disediakan sebagai tempat berkumpul di ruang-ruang terbuka.
“Sudah mulai kerja sama dengan kos-kosan, apartemen yang ada di sana,“ ujar Dian.
Kerja sama ini dalam rangka memberikan informasi kepada mahasiswa dan orangtua mahasiswa mengenai lokasi-lokasi hunian yang ada di sekitar kampus. Menariknya, beberapa hunian juga akan menyediakan fasilitas berupa shuttle khusus antar-jemput menuju kampus.
Kegiatan kemahasiswaan berupa UKM akan difasilitasi ruangan-ruangan bersama sebagai tempat penyimpanan barang serta ruangan untuk berdiskusi, rapat, dan berkegiatan baik berupa outdoor maupun indoor yang penggunaannya dikoordinasikan dengan Tim Kemahasiswaan ITB.
Tak hanya mahasiswa, Kampus ITB Jatinangor juga mengoptimalkan fasilitas untuk kebutuhan dosen pengajar seperti penambahan jumlah shuttle dosen Ganesha-Jatinangor.
Hal ini terkait mata kuliah TPB yang sebagian besar diampu oleh dosen pengajar dari ganesha. Selain itu juga disediakan ruang tunggu berupa lounge khusus dosen untuk tempat berdiskusi di gedung-gedung perkuliahan.
Dian menjelaskan bahwa Kampus ITB Jatinangor melakukan upaya terbaik untuk memenuhi kebutuhan civitas ITB.
Memang memerlukan waktu dalam prosesnya serta evaluasi dan masukan dari seluruh pihak agar dapat berjalan dengan baik. Harapannya, kegiatan di Kampus Jatinangor dapat berjalan dengan lancar di tahun ajaran mendatang.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
(nnz)