Cara Mencegah Kolesterol Naik Saat Lebaran dari Dosen UM Surabaya, Ini Daftarnya
loading...

Makanan pencegah kolesterol naik. Foto/Dok/UM Surabaya
A
A
A
JAKARTA - Hari Raya Idulfitri tentu identik dengan olahan opor ayam, rendang, sambal goreng hati. Tentunya, olahan itu mengandung banyak kolesterol.
Sebenarnya, santapan khas lebaran aman dikonsumsi asal dengan jumlah yang cukup. Mengingat aturan dalam Islam yakni secukupnya dan tidak boleh berlebih-lebihan.
Baca juga: Tips Merayakan Lebaran bagi Mahasiswa di Tanah Rantau
Dengan begitu akan terbukti efektif untuk menghindari efek buruk pada tubuh salah satunya peningkatan kolesterol yang mengakibatkan naiknya berat badan di nuansa lebaran seperti saat ini.
Dzakiyatul Fahmi Mumtaz selaku Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya memberikan penjelasan terkait olahan khas lebaran.
"Beberapa penelitian menjelaskan bahwa kebiasaan pola makan dan asupan gizi seperti inilah yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular melalui kolesterol darah," ujarnya seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Cerita Dosen UNS Berpuasa di Jepang, Bunga Sakura Bermekaran Sambut Ramadan
Dia mengatakan, manusia memerlukan kolesterol dalam tubuhnya namun dengan kadar yang sangat sedikit sekali dibanding dengan gizi yang lain. Kolesterol merupakan asam lemak jenuh yang umumnya terdapat di produk hewani.
Sehingga akan lebih aman jika mengonsumsi makanan dengan kandungan asam lemak tak jenuh seperti minyak dari tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan.
Ia juga menjelaskan, asupan protein nabati atau soy protein memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol terutama jenis LDL (Low Density Lipoprotein) yang disebut kolesterol jahat. Contohnya adalah tempe yang merupakan sumber protein nabati.
Sebenarnya, santapan khas lebaran aman dikonsumsi asal dengan jumlah yang cukup. Mengingat aturan dalam Islam yakni secukupnya dan tidak boleh berlebih-lebihan.
Baca juga: Tips Merayakan Lebaran bagi Mahasiswa di Tanah Rantau
Dengan begitu akan terbukti efektif untuk menghindari efek buruk pada tubuh salah satunya peningkatan kolesterol yang mengakibatkan naiknya berat badan di nuansa lebaran seperti saat ini.
Dzakiyatul Fahmi Mumtaz selaku Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya memberikan penjelasan terkait olahan khas lebaran.
"Beberapa penelitian menjelaskan bahwa kebiasaan pola makan dan asupan gizi seperti inilah yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular melalui kolesterol darah," ujarnya seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Cerita Dosen UNS Berpuasa di Jepang, Bunga Sakura Bermekaran Sambut Ramadan
Dia mengatakan, manusia memerlukan kolesterol dalam tubuhnya namun dengan kadar yang sangat sedikit sekali dibanding dengan gizi yang lain. Kolesterol merupakan asam lemak jenuh yang umumnya terdapat di produk hewani.
Sehingga akan lebih aman jika mengonsumsi makanan dengan kandungan asam lemak tak jenuh seperti minyak dari tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan.
Ia juga menjelaskan, asupan protein nabati atau soy protein memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol terutama jenis LDL (Low Density Lipoprotein) yang disebut kolesterol jahat. Contohnya adalah tempe yang merupakan sumber protein nabati.
Lihat Juga :