Mahasiswa Baru ITB akan Jalani TPB di Kampus Jatinangor
loading...
A
A
A
Untuk mengakomodir kegiatan mahasiswa, Direktorat Kampus ITB Jatinangor bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan merencanakan akan menghadirkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Kampus Jatinangor. Tak hanya itu, bentuk layanan ITB berupa shuttle mahasiswa antarkampus juga diupayakan untuk ditingkatkan.
Target besar Kampus Jatinangor yakni menghadirkan laboratorium terpadu yang diharapkan paling lambat dapat digunakan pada semester 1 tahun ajaran 2024/2025 setelah usai masa transisi. Saat ini, perancangan bangunan tersebut sedang berada pada tahap digital engineering design (DED).
Baca juga: UI Raih 5 Star pada Healthy University Rating System 2022 dari AUN-HPN
Gedung baru ini rencananya akan difungsikan sebagai laboratorium untuk fisika dasar dan kimia dasar, co-working space, serta ruang bersama. Tidak hanya itu, juga terdapat digital library, teaching factory, workshop, dan studio bersama.
Persiapan yang perlu dilakukan mahasiswa baru TPB tak berbeda dengan persiapan untuk berkuliah pada umumnya. Mahasiswa baru perlu menyiapkan kebutuhan untuk studi seperti peralatan kuliah, transportasi, dan tempat tinggal.
Kampus Jatinangor sendiri menyediakan lima asrama yang dapat menampung hingga 1.056 mahasiswa. Lebih lanjut, dalam survei oleh ITB yang dilakukan secara door to door, terdapat lebih dari 4.000 kamar kos pada rentang 2-3 km dari kampus.
Jumlah ini belum dengan hunian lainnya seperti apartemen dan rumah kontrakan. Harapannya, mahasiswa tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan hunian di Jatinangor.
Kegiatan besar seperti penerimaan mahasiswa baru, OSKM, dan CDT belum terdapat informasi secara resmi mengenai tempat pelaksanaannya. Prof. Agus mengungkapkan besar kemungkinan kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Kampus Jatinangor.
“Semoga kemahasiswaan di Kampus ITB Jatinangor kembali hidup dengan adanya massa TPB yang banyak,” tanggap salah satu mahasiswa Kampus Jatinangor Adila (BA’20).
Target besar Kampus Jatinangor yakni menghadirkan laboratorium terpadu yang diharapkan paling lambat dapat digunakan pada semester 1 tahun ajaran 2024/2025 setelah usai masa transisi. Saat ini, perancangan bangunan tersebut sedang berada pada tahap digital engineering design (DED).
Baca juga: UI Raih 5 Star pada Healthy University Rating System 2022 dari AUN-HPN
Gedung baru ini rencananya akan difungsikan sebagai laboratorium untuk fisika dasar dan kimia dasar, co-working space, serta ruang bersama. Tidak hanya itu, juga terdapat digital library, teaching factory, workshop, dan studio bersama.
Persiapan yang perlu dilakukan mahasiswa baru TPB tak berbeda dengan persiapan untuk berkuliah pada umumnya. Mahasiswa baru perlu menyiapkan kebutuhan untuk studi seperti peralatan kuliah, transportasi, dan tempat tinggal.
Kampus Jatinangor sendiri menyediakan lima asrama yang dapat menampung hingga 1.056 mahasiswa. Lebih lanjut, dalam survei oleh ITB yang dilakukan secara door to door, terdapat lebih dari 4.000 kamar kos pada rentang 2-3 km dari kampus.
Jumlah ini belum dengan hunian lainnya seperti apartemen dan rumah kontrakan. Harapannya, mahasiswa tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan hunian di Jatinangor.
Kegiatan besar seperti penerimaan mahasiswa baru, OSKM, dan CDT belum terdapat informasi secara resmi mengenai tempat pelaksanaannya. Prof. Agus mengungkapkan besar kemungkinan kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Kampus Jatinangor.
“Semoga kemahasiswaan di Kampus ITB Jatinangor kembali hidup dengan adanya massa TPB yang banyak,” tanggap salah satu mahasiswa Kampus Jatinangor Adila (BA’20).
(nnz)