Ustaz Adi Hidayat Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari UMJ, Rektor: Sosok Dai yang Cerdas

Selasa, 30 Mei 2023 - 17:08 WIB
loading...
A A A
Ketiganya jika dipadukan akan melahirkan adab dan dapat diimplementasikan melalui tiga poros yaitu poros masjid sebagai spiritual, poros kampus atau sekolah sebagai intelektual, dan poros rumah sebagai tempat mengamalkan apa yang didapat dari kedua poros sebelumnya.

Tiga poros tersebut dijelaskanUstaz Adi Hidayat dalam orasi ilmiahnya sebagai strategi implementasi manajemen pendidikan Islam. Hal ini dirumuskan berdasarkan penelusuran yang dilakukannya terhadap manajemen pendidikan para nabi dan rasul.

Baca juga: Mahasiswa Pecinta Baca Ini Raih IPK Tertinggi dan Lulus Cum Laude di UNY

Menurutnya, Allah telah memberikan instrumen-instrumen bagi pada nabi dan rasul utusanNya untuk mendidik umatnya sesuai dengan zamannya. Manajemen pendidikan Islam yang digagas oleh UAH merupakan gabungan dari intelektual, moral, dan akhlak.

Secara khususUstaz Adi Hidayat menyarankan pada pihak perguruan tinggi dan sekolah untuk menerapkan manajemen pendidikan Islam yang dilakukan melalui tiga poros tersebut.Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa orasi ilmiah yang disampaikannya berdasarkan pendidikan yang telah didirikan dan dibangun yaitu Yayasan Quantum Akhyar Institute (QAI) di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Yayasan tersebut bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Penyelenggaraan pendidikan di QAI terdiri dari pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal yang saat ini diselenggarakan QAI terdiri dari Akhyar Internasional Islamic School (AIIS) yang dimulai dari kelompok bermain, TK hingga Sekolah Dasar.

Kurikulum yang digunakan AIIS berdasar pada nilai keislaman sesuai nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis dipadukan dengan standar pendidikan nasional. Selain itu kurikulum juga memadukan tiga poros yaitu poros masjid, poros rumah, dan poros sekolah.

Pendidikan formal selanjutnya adalah Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang setingkat dengan program sarjana, magister, dan doktor. Sementara itu pendidikan non-formal terselenggara melalui program At-Taisir Learning Center (ALC) dan Ma’had Islam Rafiah Akhyar Institute (MIRA Institute).

Ia menuturkan bahwa orasi ilmiah pada rangkaian penganugerahan itu disampaikan sesuai dengan harapan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam UU Sisdiknas. Dengan manajemen pendidikan Islam tersebut, diharapkan akan melahirkan insan-insan mulia dan cerdas di bidangnya.

Maka, siswa lulusan AIIS yang dididik sejak level Kelompok Bermain hingga Doktor disiapkan untuk mengabdi pada umat, bangsa dan agama. “Kapanpun Muhammadiyah memanggil, mereka siap ditempatkan untuk mengabdi di Muhammadiyah. Kapanpun Indonesia memanggil, mereka siap mengabdi untuk negara dan bangsa,” tegas UAH.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4136 seconds (0.1#10.140)