Diganjar MURI, Dosen Penyandang Disabilitas Ini Raih Gelar Doktor Seni Bidang Fotografi

Rabu, 14 Juni 2023 - 13:37 WIB
loading...
Diganjar MURI, Dosen...
Dosen Fotografi UEU Jakarta, Muhammad Fauzi, Mahasiswa Program Pascasarjana ISI Surakarta raih gelar doktor dengan nilai memuaskan. Foto/Dok/UEU
A A A
JAKARTA - Dosen Fotografi Universitas Esa Unggul ( UEU ) Jakarta, Muhammad Fauzi yang merupakan Penyandang disabilitas rungu sekaligus Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta telah menamatkan pendidikan S3 dengan nilai memuaskan.

Dalam gelar karya dan sidang terbuka yang dilaksanakan Senin (12/6/2023) di Teater Besar ISI Surakarta, Azi sapaan akrabnya berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan 9 penguji.



Mereka adalah Prof. Dr. Bambang Sunarto, Dr. Zulkarnain Mistortoyfi, Prof. Dr. Pande Made Sukerta, Dr. Sri Hesti Heriwati, Prof. Dr. Sunarmi, Prof. Dr. Guntur, Dr. Prayanto Widyo Harsanto, H. Anies Rasyid Baswedan dan Dr. Eko Supriyanto.

Dengan judul Disertasi Karya "Fotografi Isyarat: Penciptaan Seni Fotografi Ekspresionisme dengan Objek Pergerakan Tangan."

Meski dalam kondisi keterbatasan, ia memiliki semangat luar biasa dalam menempuh pendidikannya juga meraih cita-citanya sebagai Doktor.



Dengan gelar yang didapat sekarang, Dosen Fotografi Esa Unggul ini merupakan orang pertama peraih Doktor Seni Bidang Fotografi penyandang disabilitas. Atas pencapaiannya tersebut Fauzi mendapat gelar Rekor MURI.

Dalam laporannya Rektor ISI Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum sekaligus penguji Azi, juga menyatakan kebanggaannya Muhammad Fauzi dinyatakan lulus dengan cumlaude. "Kami bangga, Muhammad Fauzi adalah salah satu penyandang difabel pertama yang lulus program doktor," ungkap Sukerna.

Anies Baswedan yang menjadi salah satu penguji dalam ujian doktor mahasiswa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta, dalam laporannya Anies mengapresiasi ISI Surakarta yang telah memberikan kesetaraan kesempatan kepada penyandang disabilitas seperti yang diberikan kepada Fauzi hingga bisa meraih prestasi sekaligus menghasilkan karya yang luar biasa.

"Saya hadir di sini dengan adanya undangan sebagai penguji, ini merupakan sebuah kehormatan. Terima kasih kepada ISI Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada Doktor Fauzi. Ini menunjukkan kepada kita bahwa yang dibutuhkan penyandang disabilitas adalah kesetaraan kesempatan. Sebab ketika ada, maka mereka bisa berprestasi dan menghasilkan karya yang luar biasa," ujar Anies.

Sementara, dalam ungkapannya Azi menuturkan sangat luar biasa dan bangga atas pencapaian ini untuk masyarakat disabilitas rungu Indonesia. Ini adalah titik awal menuju Indonesia yg setara bagi disabilitas dalam segala aspek.

Dimulai dari filosofi Esa Unggul yang unggul untuk menjadi pertama dan garda terdepan bagi bangsa Indonesia dalam memanusiakan manusia.

“Saya sangat terhormat diberi kepercayaan mengajar di Esa Unggul sehingga menjadi motivasi hebat bagi saya untuk berkarya dan terus berinovasi. 12 Juni 2023 adalah dimana hari bersejarah bagi masyarakat disabilitas Rungu Indonesia dalam pencapaian kesetaraan hak belajar ke jenjang yang tertinggi,”ungkapnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)