Inovasi Aspal Limbah Plastik untuk Jembatan Mahasiswa FTUI Raih Juara Internasional
loading...
A
A
A
Juan menambahkan, pemilihan model jembatan Modified Bowstring Truss Bridge with the Warren Pattern dipilih karena model ini merupakan kombinasi antara Bowstring Truss pada balok tepi atas dan Warren Pattern pada rangka struktur jembatan.
Bowstring Truss merupakan desain jembatan yang melengkung, sedangkan Warren Pattern merupakan bentuk segitiga sama sisi pada rangka struktur jembatan.
Baca juga: Mengenal Jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi IPB, Ada Prospek Kerja Luas
Bowstring Truss digunakan karena pada diagram momen jembatan yang berbentuk kurva, momen terbesar berada pada tengah.
Sementara itu, Warren Pattern digunakan agar beban dapat tersebar secara merata di sejumlah segmen jembatan serta dapat meningkatkan estetika jembatan. Dengan kombinasi kedua tipe ini, jembatan yang mereka rancang tidak hanya kuat secara struktur tetapi juga indah secara estetika.
Ada empat tahapan dalam pembangunan jembatan rancangan para mahasiswa FTUI ini, yaitu Site Preparation, Substructure Work, Upper Structure Work, dan Finishing.
Tahap Site Preparation bertujuan untuk menyiapkan lahan untuk rencana pembangunan konstruksi dan lanskap, yang terdiri dari Site Layout Development, Site Safety Protection, Site Cleanup, and Site Investigations. Tahap Substructure Work meliputi pembangunan abutmen dan pemancangan pondasi dalam di sepanjang jembatan.
Untuk mencegah gangguan di lingkungan sekitar, pemancangan pondasi dilakukan menggunakan hydraulic jacked-in piling machine. Tahap Upper Structure Work meliputi pembangunan jembatan dan jalan penghubung. Tahap Finishing merupakan tahap akhir dari penyelesaian jembatan guna menjamin jembatan dalam kondisi baik serta memperindah jembatan.
Baca juga: Keunggulan Jurusan Paramedik Veteriner SV IPB, Belum Lulus Sudah Dibooking Perusahaan
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah mengatakan, inovasi mahasiswa ini selain merupakan pengakuan internasional atas prestasi mereka tapi juga merupakan bukti nyata dedikasi dalam mencari solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur.
Dia menakbahkan, pengakuan ini adalah bukti keunggulan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teknis dan berpikir kreatif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efektif.
Prestasi ini memperlihatkan kepada dunia bagaimana kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepedulian lingkungan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan.
Bowstring Truss merupakan desain jembatan yang melengkung, sedangkan Warren Pattern merupakan bentuk segitiga sama sisi pada rangka struktur jembatan.
Baca juga: Mengenal Jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi IPB, Ada Prospek Kerja Luas
Bowstring Truss digunakan karena pada diagram momen jembatan yang berbentuk kurva, momen terbesar berada pada tengah.
Sementara itu, Warren Pattern digunakan agar beban dapat tersebar secara merata di sejumlah segmen jembatan serta dapat meningkatkan estetika jembatan. Dengan kombinasi kedua tipe ini, jembatan yang mereka rancang tidak hanya kuat secara struktur tetapi juga indah secara estetika.
Ada empat tahapan dalam pembangunan jembatan rancangan para mahasiswa FTUI ini, yaitu Site Preparation, Substructure Work, Upper Structure Work, dan Finishing.
Tahap Site Preparation bertujuan untuk menyiapkan lahan untuk rencana pembangunan konstruksi dan lanskap, yang terdiri dari Site Layout Development, Site Safety Protection, Site Cleanup, and Site Investigations. Tahap Substructure Work meliputi pembangunan abutmen dan pemancangan pondasi dalam di sepanjang jembatan.
Untuk mencegah gangguan di lingkungan sekitar, pemancangan pondasi dilakukan menggunakan hydraulic jacked-in piling machine. Tahap Upper Structure Work meliputi pembangunan jembatan dan jalan penghubung. Tahap Finishing merupakan tahap akhir dari penyelesaian jembatan guna menjamin jembatan dalam kondisi baik serta memperindah jembatan.
Baca juga: Keunggulan Jurusan Paramedik Veteriner SV IPB, Belum Lulus Sudah Dibooking Perusahaan
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah mengatakan, inovasi mahasiswa ini selain merupakan pengakuan internasional atas prestasi mereka tapi juga merupakan bukti nyata dedikasi dalam mencari solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur.
Dia menakbahkan, pengakuan ini adalah bukti keunggulan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teknis dan berpikir kreatif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efektif.
Prestasi ini memperlihatkan kepada dunia bagaimana kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepedulian lingkungan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan.