Kisah Perjuangan Maylenty Wempi Berantas Buta Huruf di Daerah Perbatasan Malinau
loading...
A
A
A
Pada awalnya mulai melakukan di wilayah kota Malinau, namun sasaran saat ini kalau bisa 109 desa dapat terjangkau oleh TBM. Diharapkan ke depannya juga ada perpustakaan di tiap desa.
“Jadi kita maunya lagi ke tingkat lebih kecil ke RT untuk anak-anak aktif dan orang tua aktif kita minta langsung dari RT,” katanya.
Selama ini, yang dibahas di RT terkait bersih lingkungan dan pembangunan di dalam RT tapi sekarang pendidikannya melalui TBM itu menjadi modal utama. Selain itu, ada gerakan PKK desa langsung ke RT juga.
Bupati Malinau Wempi W. Mawa mengharapkan SDM harus lebih diunggulkan karena untuk masa depan.
Maylenty dalam gerakan literasi di TBM ini merangkul tokoh-tokoh agama baik Nasrani maupun Islam. Dengan adanya gerakan PKK kabupaten yang mengimbau ada kegiatan belajar mengajar.
Kadernya langsung, juga meminta keterlibatan tokoh – tokoh agama kalau di Nasrani ada sekolah Minggu kalau yang Islam ada yang dari penggajian anak – anak, supaya semua bisa masuk.
“Kita bangga juga dari INOVASI, ada perpustakaan menyiapkan buku-buku untuk anak–anak di desa,” katanya.
Letak geografis wilayah Malinau terutama untuk perbatasan seperti Apokayan kendalanya adalah sarana transportasi. PKK untuk kader TBM pelatihan tidak ada transportasi lain selain menggunakan transportasi udara.
Namun hal itu, tidak membuat putus semangat. “Dimana bupati kunjungan ke wilayah, PKK ikut, karena untuk menghemat biaya transportasi,” katanya.
Misalnya ke wilayah Kayan Hilir, Sule Pipay yang jarak tempuhnya hampir dua jam naik pesawat yang memiliki kapasitas 6 orang. Jika pesawat mendarat di lapangan perintis seperti penumpang di dalamnya seperti naik kuda.
“Jadi kita maunya lagi ke tingkat lebih kecil ke RT untuk anak-anak aktif dan orang tua aktif kita minta langsung dari RT,” katanya.
Selama ini, yang dibahas di RT terkait bersih lingkungan dan pembangunan di dalam RT tapi sekarang pendidikannya melalui TBM itu menjadi modal utama. Selain itu, ada gerakan PKK desa langsung ke RT juga.
Bupati Malinau Wempi W. Mawa mengharapkan SDM harus lebih diunggulkan karena untuk masa depan.
Maylenty dalam gerakan literasi di TBM ini merangkul tokoh-tokoh agama baik Nasrani maupun Islam. Dengan adanya gerakan PKK kabupaten yang mengimbau ada kegiatan belajar mengajar.
Kadernya langsung, juga meminta keterlibatan tokoh – tokoh agama kalau di Nasrani ada sekolah Minggu kalau yang Islam ada yang dari penggajian anak – anak, supaya semua bisa masuk.
“Kita bangga juga dari INOVASI, ada perpustakaan menyiapkan buku-buku untuk anak–anak di desa,” katanya.
Letak geografis wilayah Malinau terutama untuk perbatasan seperti Apokayan kendalanya adalah sarana transportasi. PKK untuk kader TBM pelatihan tidak ada transportasi lain selain menggunakan transportasi udara.
Namun hal itu, tidak membuat putus semangat. “Dimana bupati kunjungan ke wilayah, PKK ikut, karena untuk menghemat biaya transportasi,” katanya.
Misalnya ke wilayah Kayan Hilir, Sule Pipay yang jarak tempuhnya hampir dua jam naik pesawat yang memiliki kapasitas 6 orang. Jika pesawat mendarat di lapangan perintis seperti penumpang di dalamnya seperti naik kuda.