PJJ Butuh Buku Bahan Ajar Khusus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh sejatinya tidak hanya belajar melalui aplikasi. Namun juga diperlukan buku bahan ajar khusus yang dibagikan kepada siswa yang karakteristiknya berbeda dengan buku ajar tatap muka.Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darodjat mengatakan, di jenjang sekolah dan juga perguruan tinggi telah ada buku mata pealajaran wajib yang diberikan kepada siswa. Namun, buku itu didesain bukan untuk dipelajari jarak jauh. "Itu untuk dibaca pada saat tatap muka. Jadi tidak memenuhi untuk kepentingan PJJ itu," katanya usai menghadiri Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) XII 2020 FKIP Universitas Terbuka, Tangsel, Minggu (26/7/2020). (Baca juga: Belajar Tatap Muka Segera Dibuka, Guru Wajib Uji Swab) Ojat mengatakan, UT yang telah menerapkan konsep PJJ selama 36 tahun telah memiliki buku materi pokok yang disajikan secara modular. Buku ini menjadi materi pembelajaran untuk mendukung pencapaian kompetensi.Menurut Ojat, buku bahan ajar tatap muka dengan bahan ajar untuk jarak jauh itu berbeda sekali. Dia menjelaskan, buku bahan ajar jarak jauh itu bersifat self contained. "Seluruh informasi yang dibutuhkan oleh yang membaca untuk memahami bahan ajar itu semuanya sudah ada di sana," paparnya. (Baca juga: Tak Miliki Kuota Internet, Siswa Ini Terpaksa Numpang Belajar di Kelurahan) Bahan ajar jarak jauh itu memuat gambar dan contoh untuk menjelaskan teori konsep dari suatu pelajaran. Misalnya, modul Bahasa Indonesia di UT ketika belajar konsep transportasi maka gambar alattransportasi seperti becak pun disertakan di buku itu. Jika belajar surat berharga, maka gambarnya pun ada di sana.Jadi, ujarnya, PJJ itu bukan asal memberikan tugas secara online. Namun dengan bahan ajar yang dikembangkan supaya anak yang belajar di rumah pun bisa memiliki kemampuan untuk membangun kualitas dan prestasi dari dunia maya.
(nbs)