Tips dan Trik Lolos Beasiswa LPDP dari Alumni Unair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alumni Ilmu Sejarah Unair Wildan Haffata Yahfitu Zahra membagikan tips dan trik untuk lolos beasiswa LPDP yang terkenal dengan persaingannya yang ketat itu. Simak baik-baik ya.
Haffata atau kerap disapa Ata alumni Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, sebelum mendaftar para pejuang kuliah harus mengenal dulu jenis beasiswa LPDP biar pendaftarannya tepat sasaran.
Awardee LPDP 2022 MA History, United Kingdom ini menuturkan, beasiswa LPDP terbagi menjadi 3 jenis, yaitu beasiswa target (beasiswa untuk TNI, Polri, PNS, beasiswa Kewirausahan, beasiswa Pendidikan Kader Ulama dan beasiswa dokter spesialis dan subspesialis).
Baca juga: Kemenag-LPDP Anggarkan Rp80 M untuk 1.000 Kuota Beasiswa Santri, Cek Infonya
Dilanjutkan, ada beasiswa Afirmasi (beasiswa disabilitas, beasiswa daerah afirmasi, beasiswa Pra Sejahtera, beasiswa putra-putri Papua) dan beasiswa umum (beasiswa reguler, beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD), dan beasiswa parsial.
“Beasiswa umum ini ada passing grade yang lebih tinggi daripada beasiswa di jalur afirmasi atau jalur target. Terkait passing grade ini hanya panitia LPDP saja yang tahu, tetapi yang saya tahu beasiswa target ataupun afirmasi punya skor bahasa yang lebih rendah daripada yang regular,” katanya, dikutip dari laman Unair, Selasa (27/6/2023).
Menurut Ata, program beasiswa LPDP sangat worth it untuk dicoba. Selain awardee nantinya akan mendapatkan fasilitas pendidikan yang lengkap. Mereka juga mendapat benefit lain dari mengikuti beasiswa ini. Misalnya, para awardee akan terlatih di lingkungan yang kompetitif serta memiliki kualifikasi secara pribadi.
“Saya pun ending-nya jadi kenal diri saya setelah ikut seleksi LPDP. Apa sih kelemahan? apa sih kelebihan? Kita nanti bakal ditanya sepele itu saat wawancara. Jadi kita bisa lebih mengenal diri kita. Menurut saya itu menjadi pertumbuhan diri yang bagus untuk setiap personality seseorang,” tuturnya.
Baca juga: Beasiswa APERTI BUMN Siapkan Rp1,2 Miliar untuk Siswa Terbaik, Buruan Daftar
Dalam seleksi beasiswa LPDP, para calon awardee juga harus memperhatikan 3 jenis seleksi. Yaitu seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik dan seleksi substansi.
Ata menegaskan untuk memperhatikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada seleksi administrasi karena seleksi ini merupakan tahap awal untuk menuju seleksi berikutnya. Kelengkapan dokumen harus disiapkan sesuai dengan permintaan panitia karena jika tidak sesuai akibatnya tidak lolos seleksi tahap awal.
“Arsipkan dokumen penting, seperti data diri dan juga dokumen pendukung misalnya sertifikat organisasi, lomba dan lain sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, Ata juga memberikan tips kepada calon peserta untuk mempersiapkan hal-hal dasar sebelum mendaftar LPDP.
Misalnya, pendaftar saat ini masih berada di perkuliahan, maka ia harus aktif sebagai mahasiswa, aktif berorganisasi, mengikuti konferensi, mengikuti lomba serta kegiatan lain untuk menunjang persiapan sebagai pendaftar LPDP.
“Intinya adalah sebagai mahasiswa aktif itu ialah secara nilai baik tapi dia bisa hadir di tengah-tengah lingkungan akademiknya. Jangan lupa selagi ada waktu luang saat kuliah bisa belajar bahasa juga,” pungkasnya.
Haffata atau kerap disapa Ata alumni Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, sebelum mendaftar para pejuang kuliah harus mengenal dulu jenis beasiswa LPDP biar pendaftarannya tepat sasaran.
Kenali Jenis Beasiswa dan Passing Gradenya
Awardee LPDP 2022 MA History, United Kingdom ini menuturkan, beasiswa LPDP terbagi menjadi 3 jenis, yaitu beasiswa target (beasiswa untuk TNI, Polri, PNS, beasiswa Kewirausahan, beasiswa Pendidikan Kader Ulama dan beasiswa dokter spesialis dan subspesialis).
Baca juga: Kemenag-LPDP Anggarkan Rp80 M untuk 1.000 Kuota Beasiswa Santri, Cek Infonya
Dilanjutkan, ada beasiswa Afirmasi (beasiswa disabilitas, beasiswa daerah afirmasi, beasiswa Pra Sejahtera, beasiswa putra-putri Papua) dan beasiswa umum (beasiswa reguler, beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD), dan beasiswa parsial.
“Beasiswa umum ini ada passing grade yang lebih tinggi daripada beasiswa di jalur afirmasi atau jalur target. Terkait passing grade ini hanya panitia LPDP saja yang tahu, tetapi yang saya tahu beasiswa target ataupun afirmasi punya skor bahasa yang lebih rendah daripada yang regular,” katanya, dikutip dari laman Unair, Selasa (27/6/2023).
Manfaat program
Menurut Ata, program beasiswa LPDP sangat worth it untuk dicoba. Selain awardee nantinya akan mendapatkan fasilitas pendidikan yang lengkap. Mereka juga mendapat benefit lain dari mengikuti beasiswa ini. Misalnya, para awardee akan terlatih di lingkungan yang kompetitif serta memiliki kualifikasi secara pribadi.
“Saya pun ending-nya jadi kenal diri saya setelah ikut seleksi LPDP. Apa sih kelemahan? apa sih kelebihan? Kita nanti bakal ditanya sepele itu saat wawancara. Jadi kita bisa lebih mengenal diri kita. Menurut saya itu menjadi pertumbuhan diri yang bagus untuk setiap personality seseorang,” tuturnya.
Baca juga: Beasiswa APERTI BUMN Siapkan Rp1,2 Miliar untuk Siswa Terbaik, Buruan Daftar
Jenis Seleksi
Dalam seleksi beasiswa LPDP, para calon awardee juga harus memperhatikan 3 jenis seleksi. Yaitu seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik dan seleksi substansi.
Ata menegaskan untuk memperhatikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada seleksi administrasi karena seleksi ini merupakan tahap awal untuk menuju seleksi berikutnya. Kelengkapan dokumen harus disiapkan sesuai dengan permintaan panitia karena jika tidak sesuai akibatnya tidak lolos seleksi tahap awal.
“Arsipkan dokumen penting, seperti data diri dan juga dokumen pendukung misalnya sertifikat organisasi, lomba dan lain sebagainya,” tuturnya.
Siapkan Diri Sejak Dini
Selain itu, Ata juga memberikan tips kepada calon peserta untuk mempersiapkan hal-hal dasar sebelum mendaftar LPDP.
Misalnya, pendaftar saat ini masih berada di perkuliahan, maka ia harus aktif sebagai mahasiswa, aktif berorganisasi, mengikuti konferensi, mengikuti lomba serta kegiatan lain untuk menunjang persiapan sebagai pendaftar LPDP.
“Intinya adalah sebagai mahasiswa aktif itu ialah secara nilai baik tapi dia bisa hadir di tengah-tengah lingkungan akademiknya. Jangan lupa selagi ada waktu luang saat kuliah bisa belajar bahasa juga,” pungkasnya.
(nnz)