Wisuda TK hingga SMA Ramai Diprotes Netizen, Dosen Psikologi UGM Beri Tanggapan

Kamis, 29 Juni 2023 - 12:20 WIB
loading...
Wisuda TK hingga SMA Ramai Diprotes Netizen, Dosen Psikologi UGM Beri Tanggapan
Dosen Psikologi UGM memberi tanggapan atas viralnya protes netizen akan wisuda TK hingga SMA. Foto/Shutterstock.
A A A
JAKARTA - Wisuda sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA ramai diprotes di media sosial. Menanggapi hal ini, dosen Fakultas Psikologi UGM pun memberikan tanggapannya.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) T. Novi Poespita Candra mengatakan, pro-kontra acara wisuda yang dilaksanakan satuan pendidikan mulai dari TK sampai dengan SMA ini awalnya bermula dari adanya fenomena yang banyak terjadi saat ini.

Dulu, lanjutnya, istilah wisuda hanya digunakan oleh jenjang perguruan tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu wisuda dilakukan oleh semua jenjang pendidikan.

“Kalau dulu TK sampai SMA namaya pelepasan atau perpisahan ke jenjang selanjutnya, tapi belakangan ini semua menyebutnya wisuda,” katanya, dikutip dari laman UGM, Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Usai Viral, Kemendikbud Teken SE Soal Wisuda TK-SMA: Bukan Kewajiban, Tak Boleh Memberatkan

“Yang jadi persoalan adalah ketika wisuda yang dilakukan oleh jenjang-jenjang di bawah perguruan tinggi ini terlalu berlebihan bahkan memengaruhi material,” tambah Novi.

Novi yang juga sebagai Pengamat Perkembangan Anak, Remaja, dan Pendidikan menuturkan, di luar negeri, istilah wisuda (graduation) dipakai di semua jenjang pendidikan. Hanya saja, terdapat perbedaan besar dalam pelaksanaan wisuda di Indonesia dan luar negeri. Yang terlihat jelas adalah dalam perayaan wisuda di luar negeri dilakukan secara sederhana.

“Dari pengalaman saat wisuda anak ketika SD di Australia, kami diundang dan mendengarkan setiap anak perkembangannya seperti apa. Jadi, merayakan perkembangan anak poinnya. Tidak ada acara makan-makan dan perayaan mewah lainnya,” ungkapnya.

Sementara di Indonesia, dalam pelaksanaan wisuda di jenjang TK hingga SD tak jarang harus sampai menyewa gedung mewah, menyewa baju, dan lainnya. Tak jarang kegiatan ini dinilai terlalu berlebihan dan memberatkan orang tua serta sekolah.

Baca juga: Wisuda TK-SMA Diprotes, FSGI: Kemendikbudristek Harus Buat Surat Edaran
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3012 seconds (0.1#10.140)