Aktif di Gerakan Sosial, Mahasiwa ITS Ini Raih Beasiswa yang Digagas Barack Obama
loading...
A
A
A
Beasiswa YSEALI AFP menyediakan tiga alternatif topik pembelajaran bagi para awardee atau penerimanya ini, yaitu Civic Engagement, Environmental Issues, dan Social Entrepreneurship and Economic Development.
Baca juga: Wapres: Santri Bisa Manfaatkan Beasiswa untuk Lanjutkan ke PTN
Haikal menjadi awardee dalam topik Civic Engagement pada studi Master Public Administration di Arizona State University (ASU).
Lebih lanjut, dia ini menuturkan, di sana ia belajar terkait hakikat serta fungsi dan peran masyarakat yang tepat.
Selain itu dipelajari pula Participatory Government yang membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam kebijakan pemerintah melalui gerakan kolaboratif dengan pemerintah.
Tidak cukup sampai disitu, Haikal juga diajarkan tentang Civic Education, yaitu ilmu tentang cara pandang masyarakat terkait sebuah permasalahan di bidang pendidikan, Sustainable Development terkait cara mengelola sebuah gerakan yang tidak terus bergantung pada volunteer.
Dia juga diajarkan cara penggunaan politik yang baik dalam sebuah gerakan. “Hal itulah yang menjadikan ilmu dari program YSEALI ini penting untuk sebuah gerakan sosial,” tutur Haikal.
Selama lima minggu di Amerika Serikat, mahasiswa angkatan 2019 ini tidak hanya menghabiskan waktunya belajar berada di universitas saja, melainkan terdapat pula kegiatan kunjungan di beberapa tempat, seperti organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.
“Dari sinilah kita bisa mengetahui langsung bagaimana fungsi dan peran masyarakat dalam gerakan sosial di kota itu,” ungkapnya.
Di samping ilmu dan fasilitasnya yang menjanjikan bagi para awardee, Haikal mengatakan jika YSEALI juga menjadi salah satu beasiswa yang memiliki tahapan seleksi yang dikemas cukup sederhana.
Hal itu ditunjukkan dengan proses pemberkasan yang hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai. “Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan,” bebernya.
Baca juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang hingga 10 Juli 2023
Lebih lanjut, Haikal menyebutkan CV yang diinginkan juga bukan sekadar pengalaman organisasi ataupun juara kompetisi, tetapi pengalaman volunteer dan gerakan sosial lainnya dapat dicantumkan.
Baca juga: Wapres: Santri Bisa Manfaatkan Beasiswa untuk Lanjutkan ke PTN
Haikal menjadi awardee dalam topik Civic Engagement pada studi Master Public Administration di Arizona State University (ASU).
Lebih lanjut, dia ini menuturkan, di sana ia belajar terkait hakikat serta fungsi dan peran masyarakat yang tepat.
Selain itu dipelajari pula Participatory Government yang membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam kebijakan pemerintah melalui gerakan kolaboratif dengan pemerintah.
Tidak cukup sampai disitu, Haikal juga diajarkan tentang Civic Education, yaitu ilmu tentang cara pandang masyarakat terkait sebuah permasalahan di bidang pendidikan, Sustainable Development terkait cara mengelola sebuah gerakan yang tidak terus bergantung pada volunteer.
Dia juga diajarkan cara penggunaan politik yang baik dalam sebuah gerakan. “Hal itulah yang menjadikan ilmu dari program YSEALI ini penting untuk sebuah gerakan sosial,” tutur Haikal.
Selama lima minggu di Amerika Serikat, mahasiswa angkatan 2019 ini tidak hanya menghabiskan waktunya belajar berada di universitas saja, melainkan terdapat pula kegiatan kunjungan di beberapa tempat, seperti organisasi, pemerintahan, dan yayasan besar di Arizona.
“Dari sinilah kita bisa mengetahui langsung bagaimana fungsi dan peran masyarakat dalam gerakan sosial di kota itu,” ungkapnya.
Di samping ilmu dan fasilitasnya yang menjanjikan bagi para awardee, Haikal mengatakan jika YSEALI juga menjadi salah satu beasiswa yang memiliki tahapan seleksi yang dikemas cukup sederhana.
Hal itu ditunjukkan dengan proses pemberkasan yang hanya membutuhkan Curriculum Vitae (CV), surat rekomendasi, dan esai. “Jadi bagi mereka yang tidak memiliki sertifikat TOEFL atau bukan mahasiswa berprestasi juga memiliki kesempatan,” bebernya.
Baca juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang hingga 10 Juli 2023
Lebih lanjut, Haikal menyebutkan CV yang diinginkan juga bukan sekadar pengalaman organisasi ataupun juara kompetisi, tetapi pengalaman volunteer dan gerakan sosial lainnya dapat dicantumkan.