Pimpinan DPR Minta Program Organisasi Penggerak Kemendikbud Transparan

Senin, 27 Juli 2020 - 14:24 WIB
loading...
Pimpinan DPR Minta Program Organisasi Penggerak Kemendikbud Transparan
Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku), Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Kemendikbud harus melakukan respons cepat dan mengevaluasi POP tersebut. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Mundurnya sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) besar dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) disayangkan oleh DPR. Kondisi itu membuktikan bahwa ada persoalan serius dalam program senilai Rp595 miliar tersebut.

“Kalau menurut saya Kemendikbud harus melakukan respons cepat dan mengevaluasi program tersebut, karena kalau kemudian organisasi penggerak itu mundur berarti ada persoalan yang cukup serius di situ,” ujar Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Gugat Cerai ke Pengadilan, Ribuan Orang di Ciamis Bakal Menjanda-Menduda)

Karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta agar Kemendikbud transparan kepada publik dalam membuat program-program seperti itu. Terlebih, program itu melibatkan ratusan ormas.

“Program-program seperti itu sebaiknya dalam perencanaan dan pelaksanaan itu dilaksanakan secara terbuka supaya tidak menimbulkan hal-hal yang negatif terhadap program tersebut,” usul Dasco.

Lebih dari itu, Dasco menilai karena sektor pendidikan terdampak cukup besar akibat pandemi COVID-19 ini. Maka baiknya, Kemendikbud menanggulangi itu dengan alokasi pendidikan yang cukup besar.

Karena itu, dia meminta kepada Kemendikbud agar membuat program-program dengan alokasi anggaran yang besar itu dengan efektif. (Baca juga: PKS Terkejut Gaji Pengelola Kartu Prakerja Rp47-77 Juta)

“Contohnya seperti yang kita minta kemarin sinergikan Kemendikbud dengan Kominfo (kementerian komunikasi dan informatika) misalnya untuk kuota untuk anak-anak seluruh Indonesia yang pada saat ini kesulitan belajar dengan fasilitas internet,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)