ITS Juara Shell Eco Marathon 2023, Jadi Wakil Asia Pasifik dan Timur Tengah di DWC 2023
loading...
A
A
A
“Harapannya, kami akan kembali berlaga di tingkat dunia dengan inovasi-inovasi terbaik untuk menunjang hasil yang lebih baik ke depannya,” tandasnya optimistis.
Tak hanya Tim Sapuangin ITS, mobil dengan besutan nama Antasena Alpha dari Tim Antasena ITS juga turut berprestasi di sirkuit ini.
General Manager Tim Antasena ITS Ghany Aqiilah mengatakan, pada kompetisi SEM 2023 ini timnya turun pada kategori kelas kendaraan Prototype Concept dengan kategori energi Hydrogen Fuel Cell.
Pada kategori ini, peserta ditantang untuk mendesain mobil dengan bahan yang kuat namun ringan, efisiensi fuel cell dan motor elektrik yang tinggi, sistem transmisi dengan friksi yang rendah, dan integrated sensor untuk mengkomunikasikan kondisi mobil kepada driver.
Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut mahasiswa yang kerap disapa Gery ini, Antasena Alpha dirancang dengan desain bodi yang lebih aerodinamis berbahan komposit carbon fiber yang memiliki sifat rigid dan ringan.
Hal itu merupakan kunci utama dari mobil hemat energi. “Selain itu, Antasena Alpha ini juga menggunakan chassis tipe ladder frame berbahan aluminium yang ringan dan kuat untuk menopang beban sekitar 150 kilogram,” jelas Gery.
Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini melanjutkan, pengembangan juga dilakukan pada sistem transmisi dengan melakukan peningkatan efisiensi sistem transmisi pada bagian penggerak yang menggunakan DC motor.
Selain itu, faktor penting yang juga berpengaruh pada mobil hemat energi, yaitu velg dan ban. Mobil Antasena Alpha menggunakan velg dengan material komposit carbon fiber dan ban yang ringan dengan jenis flat tire.
Melalui berbagai inovasi yang dikembangkan tersebut, Antasena Alpha mampu melaju dengan efisiensi bahan bakar 215 kilometer per meter kubik. Hingga akhirnya berhasil mengantarkan Tim Antasena ITS menjadi juara tiga pada kategori tersebut.
“Ke depan, harapannya Tim Antasena ITS dapat tampil lebih baik lagi dan membawa pulang piala winner di SEM On-Track Program 2024 mendatang,” pungkasnya penuh harap.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Tak hanya Tim Sapuangin ITS, mobil dengan besutan nama Antasena Alpha dari Tim Antasena ITS juga turut berprestasi di sirkuit ini.
General Manager Tim Antasena ITS Ghany Aqiilah mengatakan, pada kompetisi SEM 2023 ini timnya turun pada kategori kelas kendaraan Prototype Concept dengan kategori energi Hydrogen Fuel Cell.
Pada kategori ini, peserta ditantang untuk mendesain mobil dengan bahan yang kuat namun ringan, efisiensi fuel cell dan motor elektrik yang tinggi, sistem transmisi dengan friksi yang rendah, dan integrated sensor untuk mengkomunikasikan kondisi mobil kepada driver.
Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut mahasiswa yang kerap disapa Gery ini, Antasena Alpha dirancang dengan desain bodi yang lebih aerodinamis berbahan komposit carbon fiber yang memiliki sifat rigid dan ringan.
Hal itu merupakan kunci utama dari mobil hemat energi. “Selain itu, Antasena Alpha ini juga menggunakan chassis tipe ladder frame berbahan aluminium yang ringan dan kuat untuk menopang beban sekitar 150 kilogram,” jelas Gery.
Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini melanjutkan, pengembangan juga dilakukan pada sistem transmisi dengan melakukan peningkatan efisiensi sistem transmisi pada bagian penggerak yang menggunakan DC motor.
Selain itu, faktor penting yang juga berpengaruh pada mobil hemat energi, yaitu velg dan ban. Mobil Antasena Alpha menggunakan velg dengan material komposit carbon fiber dan ban yang ringan dengan jenis flat tire.
Melalui berbagai inovasi yang dikembangkan tersebut, Antasena Alpha mampu melaju dengan efisiensi bahan bakar 215 kilometer per meter kubik. Hingga akhirnya berhasil mengantarkan Tim Antasena ITS menjadi juara tiga pada kategori tersebut.
“Ke depan, harapannya Tim Antasena ITS dapat tampil lebih baik lagi dan membawa pulang piala winner di SEM On-Track Program 2024 mendatang,” pungkasnya penuh harap.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
(nnz)