Berusia 26 Tahun, Naini Raih Gelar Doktor Unpad dan Hasilkan 13 Publikasi Internasional

Rabu, 12 Juli 2023 - 15:43 WIB
loading...
Berusia 26 Tahun, Naini Raih Gelar Doktor Unpad dan Hasilkan 13 Publikasi Internasional
Al Arofatus Naini pada sidang promosi Doktornya di Ruang Einstein Kampus MIPA Unpad Jatinangor. Foto/Unpad.
A A A
JAKARTA - Semakin banyak mahasiswa berusia muda meraih gelar doktor yang untuk mendapatkannya butuh kerja keras. Kali ini, simak profil Al Arofatus Naini yang meraih gelar Doktor di Unpad pada usia 26 tahun.

Pada sidang program Doktor Ilmu Kimia Fakultas MIPA, Rabu (12/7/2023), Naini panggilan akrabnya mempertahankan disertasi berjudul “Terpenoid dari Kulit Batang Dyxoxylum parasiticum dengan Aktivitasnya Sebagai Imunomodulator Toll-Like Receptor 4 (TLR4) dan Sitotoksistasnya terhadap Sel Kanker Payudara (MCF-7) dan Sel Kanker Serviks (HeLa)” di hadapan tim promotor, tim oponen ahli, dan representasi guru besar.

Raih Gelar Doktor Dengan Pujian

Naini berhasil meraih gelar Doktor dengan yudisium “Dengan Pujian”. Pada sidang promotor tersebut, bertindak sebagai tim promotor, yaitu Prof. Dr. Unang Supratman (ketua); Prof. Dr. Tri Mayati, M.Si; dan Prof. Yoshihito Shiono, Ph.D (Yamagata University, Jepang). Tim oponen ahli terdiri dari Prof. Rani Maharani, M.Si., PhD (Unpad); Prof. Dr. Muchtaridi, Apt (Unpad); dan Dr. Deana Widyaningrum, M.Si., (ITB) serta representasi guru besar oleh Prof. Dr. Tati Herlina, M.Si (Unpad).

Naini menuturkan, ia merupakan penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemendikbudristek pada 2019.

Menjadi mahasiswa Sarjana Kimia di Universitas Lambung Mangkurat pada 2015, ia berhasil menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun. Setelah itu, ia langsung mempersiapkan diri untuk mendaftar program beasiswa PMDSU.

Baca juga: Kisah Arifin, Anak Korban Tsunami Aceh yang Tembus Prodi HI UGM dan Ingin Jadi Diplomat

“Masuk Sarjana pada 2015 dan lulus awal 2019, jadi bisa ada waktu mempersiapkan diri sebelum pembukaan beasiswa PMDSU. Begitu beasiswa dibuka saya sudah siap, jadi tidak ada gap year,” kata Naini.

Perempuan kelahiran Lamongan, 21 April 1997 pun memilih calon promotor Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., dari Unpad. Dasarnya karena topik riset Prof. Unang berfokus proses pencarian senyawa baru sumber daya alam asli Indonesia.

Karena dirasa cocok dengan minatnya, ia pun langsung mendaftar. Gayung bersambut, Naini berhasil bergabung menjadi tim riset Prof. Unang melalui program PMDSU. Berhasil meraih beasiswa PMDSU, dia tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Ia langsung “ngebut” melakukan studi dan risetnya.

Sebagian besar risetnya dilakukan di Laboratorium Sentral Unpad. Riset yang dilakukan Naini berupa isolasi senyawa dari bahan alam kulit batang Dyxoxylum parasiticum.

Baca juga: Kisah Nurul Huda, Ibu Rumah Tangga yang Raih Doktor Keolahragaan UNY dengan IPK 4

Kajian fitokimia yang dilakukannya menghasilkan 28 terpenoid, termasuk delapan senyawa sesquiterpenoid dan sesquiterpenoid dimer baru serta tujuh senyawa tetranortriterpenoid baru.

Penemuan senyawa baru yang juga dilengkapi dengan aktivitas biologisnya berperan penting dalam pengembangan dunia farmakologi, khususnya pencarian senyawa baru dari tumbuhan endemik Indonesia untuk ragam pengobatan kanker payudara dan kanker serviks.

Hasilkan 13 Publikasi Internasional Bereputasi


Kerja keras Naini berbuah manis. Kendati studi dan risetnya terhambat oleh pandemi Covid-19, ia berhasil lulus Program Magister pada awal 2021, kemudian dilanjutkan ke Program Doktor hingga lulus di Juli 2023.

Tidak sekadar lulus, ada target lain yang berhasil dicapai Naini, yaitu menghasilkan publikasi internasional. Tidak tanggung-tanggung, 13 publikasi internasional bereputasi dihasilkan Naini.

Empat publikasi bertindak sebagai penulis pertama, sedangkan sisanya menjadi penulis kedua. Sepuluh publikasi di antaranya masuk ke dalam Q1.

“Selalu ada target, karena kalau mahasiswa PMDSU itu tidak bisa lulus tanpa publikasi, sehingga dari awal sudah didesain seperti itu,” ujar Naini yang mengaku artikel ilmiahnya sempat mengalami beberapa penolakan.

Selain itu, ia juga berhasil menjadi mahasiswa Sandwich Program di Ubon Ratchatani University, Thailand pada Juli 2022 hingga Agustus 2023 dan di Osaka University, Jepang, Desember 2022 – Juni 2023.

Keikutsertaan Naini dalam program ini berpengaruh pada penyelesaian studinya. Sejak awal, Naini bertekad untuk meraih gelar Doktor di usia muda.

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dosen yang sudah diniatkan sedari awal kuliah Sarjana. “Saat memilih prodi Kimia sebagai jurusan perkuliahan, saya sudah targetkan ingin jadi dosen di prodi Kimia.

Baca juga: Kisah Fiqey, Mahasiswa ITS yang Raih Prestasi di 4 Kompetisi Kemendikbudristek

Untuk bisa mewujudkan hal itu, satu-satunya cara pastinya harus dapatkan gelar Doktor, sehingga beasiswa PMDSU ini cocok buat tujuan hidup saya,” ujar Naini yang saat ini akan melanjutkan Postdoctoral selama setahun di Unpad dengan supervisor Prof. Unang Supratman.

Bibit Unggul Indonesia dari Program PMDSU


Prof. Unang Supratman mengatakan, Naini merupakan sosok yang potensial. Pasalnya, ia merupakan lulusan terbaik dari ULM yang melamar beasiswa PMDSU.

“Setelah ada chemistry-nya, akselerasi belajarnya yang cepat. Ini menandakan jika yang berpotensi kalau difasilitais dengan baik tentu akan bisa lulus lebih cepat,” ujar Prof. Unang.

Dengan meraih Doktor di usia 26 tahun, Prof. Unang optimistis bahwa Naini bisa lebih mudah mengembangkan kelimuannya, khususnya di bidang kimia organik bahan alam. Memiliki masa pengabdian yang lebih panjang, diharapkan potensi akademik di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

“Saya menangkap program PMDSU ini untuk menjaring bibit unggul indonesia, dan diberi kesempatan, karena S2 dan S3 itu kan sesuatu yang mahal. Karena itu, pemerintah sediakan beasiswa ini. Ini kesempatan terbaik,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)