Kisah Nurul Huda, Ibu Rumah Tangga yang Raih Doktor Keolahragaan UNY dengan IPK 4
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nurul Huda berhasil meraih gelar Doktor Keolahragaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK sempurna, 4,00. Nurul diketahui juga sebagai mantan atlet basket.
Nurul sukses meraih gelar Doktor Keolahragaan setelah memaparkan disertasinya berjudul Pengembangan Model Asesmen Permainan Bola Basket Berbasis Multiple Intelligence di Sekolah Menengah Atas.
Disertasinya ini Nurul susun karena tidak adanya instrumen khusus untuk mengukur Multiple Intelligent (MI) peserta didik dalam permainan bola basket dan untuk mengoptimalisasi kecerdasan dalam memenangkan kompetisi.
Berkat penelitiannya tersebut, Nurul Huda berhak menyandang gelar Doktor Keolahragaan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 berpredikat Summa Cum Laude dengan masa studi 33 bulan atau 2 tahun 9 bulan.
Baca juga: Alumnus Unair Ungkap Rahasia Tembus Harvard Medical School
Nurul menilai, penelitian yang telah dia susun tersebut akan sangat bermanfaat bagi guru Pendidikan Jasmani (Penjas) di lapangan.
"Tes serupa belum ada di dalam dan luar negeri dan belum ada MI di permainan bola basket," katanya, dikutip dari laman UNY, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, dalam kurikulum penjas di SMA pun banyak jenis permainan bola besar yang dibahas. Pada bahasan fokus di permainan basket baru masuk di kurikulum 2013 di materi bola besar.
Instrumen tes ini lebih ke kognitif, afektif dan psikomotor masuk dalam pengukuran penjas. Dalam uji entitas dan kelayakan, katanya, menggunakan statistik.
Penyusunan instrumen menggunakan model ADDIE karena sesuai dengan pedoman instrumen dengan 5 tahapan yaitu, analyze, design, develop, implementation, dan evaluation.
Nurul sukses meraih gelar Doktor Keolahragaan setelah memaparkan disertasinya berjudul Pengembangan Model Asesmen Permainan Bola Basket Berbasis Multiple Intelligence di Sekolah Menengah Atas.
Disertasinya ini Nurul susun karena tidak adanya instrumen khusus untuk mengukur Multiple Intelligent (MI) peserta didik dalam permainan bola basket dan untuk mengoptimalisasi kecerdasan dalam memenangkan kompetisi.
Berkat penelitiannya tersebut, Nurul Huda berhak menyandang gelar Doktor Keolahragaan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 berpredikat Summa Cum Laude dengan masa studi 33 bulan atau 2 tahun 9 bulan.
Baca juga: Alumnus Unair Ungkap Rahasia Tembus Harvard Medical School
Nurul menilai, penelitian yang telah dia susun tersebut akan sangat bermanfaat bagi guru Pendidikan Jasmani (Penjas) di lapangan.
"Tes serupa belum ada di dalam dan luar negeri dan belum ada MI di permainan bola basket," katanya, dikutip dari laman UNY, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, dalam kurikulum penjas di SMA pun banyak jenis permainan bola besar yang dibahas. Pada bahasan fokus di permainan basket baru masuk di kurikulum 2013 di materi bola besar.
Instrumen tes ini lebih ke kognitif, afektif dan psikomotor masuk dalam pengukuran penjas. Dalam uji entitas dan kelayakan, katanya, menggunakan statistik.
Penyusunan instrumen menggunakan model ADDIE karena sesuai dengan pedoman instrumen dengan 5 tahapan yaitu, analyze, design, develop, implementation, dan evaluation.