The Aurobot’s, Robot Karya Mahasiswa Unesa untuk Terapi Anak Autis Borong Juara Tingkat Asia
loading...
A
A
A
SURABAYA - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menciptakan robot yang bisa membantu terapi anak autis. Robot tersebut diberi nama The Aurobot’s.
Berkat robot ini, Unesa memborong penghargaan pada The 2nd Regional Association of Vocational and Technical Education in Asia (RAVTE) Students Innovation Award 2023.
Tim Fakultas Teknik (FT) Unesa meraih tujuh penghargaan sekaligus dalam kompetisi robot tingkat Asia yang digelar awal Juli 2023 lalu. RAVTE-SIA melombakan dua jenis perlombaan yakni riset inovasi dan prototipe dengan sembilan kategori.
Pada kompetisi ini, Unesa mengirim lima tim pada dua kategori, dengan rincian dua tim ikut kategori A (Inovasi Teknologi dan Industri) dan tiga tim ikut kategori C.
Dari kelima tim yang ikut, dua di antaranya mendapat medali perunggu dan lima tim mendapatkan special award.
Baca juga: Top, UI Sabet Kampus Teknik Terbaik di Indonesia Versi THE WUR dan Scimago
Menurut Muhamad Syariffuddien Zuhrie selaku dosen pembina, kompetisi tahun ini merupakan pertama kalinya untuk Unesa. Tim yang dibentuk merupakan gabungan dan kolaborasi antara Tim Robot FT, Tim Debat FT, dan Himatektro.
Kelima tim tersebut bertemu dengan tim lain yang berasal dari 9 negara di Asia. “Kebetulan kelima tim ini punya produk inovasi yang sesuai dengan tema, dari situ namanya kesulitan bisa diminimalkan dan penyusunan proposal lomba cepat rampung,” jelasnya.
Tim yang mendapat dua penghargaan sekaligus (Bronze Awards dan Special Award Best Quality), Tim robot Audi’s (Autonomous Underwater Drone of Indonesia System) merupakan kapal selam tanpa awak yang dirancang untuk fasilitas pendukung keamanan maritim.
Robot itu juga pengembangan hasil riset sebelumnya dari tim yang mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) tahun 2022.
“Ini pengembangan riset tahun kemarin dari divisi Autonomous Semi-Submarine Drone (ASSD) yang menjadi juara pertama. Dari situ, kita beranikan diri ikut RAVTE karena spesifikasinya memenuhi,” bebernya dikutip Kamis (20/7/2023).
Robot ini memiliki dimensi yang kecil dengan massa yang relatif ringan, desain dan biaya pembuatan yang rendah.
Walaupun pembuatan yang relatif rendah, robot ini dilengkapi penutup berbahan dasar fiberglass dan aluminium serta rangka bodi yang diklaim tahan terhadap benturan, tekanan yang kuat, dan gelombang tanpa korosif, yang membuat Audi’s relatif awet dan tahan lama.
Sistem kontrol AUDI menggunakan Embedded System Pixhawk 2.4.8 Autopilot sebagai pengendali navigasi dan pergerakan. Untuk keseimbangan dan stabilitas, robot ini menyeimbangkan dirinya sendiri bahkan di dalam air karena Pixhawk berisi Unit Pengukuran Inersia (IMU).
Baca juga: 16 Universitas di Indonesia yang Membuka Jurusan Pertambangan Terbaik, Ini Daftarnya
“Robot ini mengaplikasikan sensor dan komponen yang murah meriah sehingga dapat bersaing dari segi harga dan kemampuan,” imbuhnya.
Selanjutnya, The Aurobot’s (Autism Therapy Robot System), robot humanoid yang dirancang sebagai media pembelajaran anak dengan gangguan autisme. Dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan teknologi, robot ini digunakan untuk meningkatkan rehabilitasi dan metode intervensi dini untuk anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
“Kami kepikiran, bagaimana kalau kita buat robot berbentuk manusia untuk membantu anak autis yang memiliki hambatan dalam komunikasi dan bahasa, sehingga bisa memiliki akses pendidikan dan keterampilan sosial yang juga termasuk pada pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Dosen FT ini menyebut, The Aurobot’s diklaim mampu memantau dan mengamati perkembangan anak dengan gangguan autis usia dini untuk mengoptimalkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Robot ini juga diprogram berdasarkan program intervensi awal salah satunya dalam kegiatan motorik.
Lihat Juga: Daftar 4 Judul Penelitian Anies Baswedan yang Dipamerkan di Linkedin, Bikin HRD Merinding
Berkat robot ini, Unesa memborong penghargaan pada The 2nd Regional Association of Vocational and Technical Education in Asia (RAVTE) Students Innovation Award 2023.
Tim Fakultas Teknik (FT) Unesa meraih tujuh penghargaan sekaligus dalam kompetisi robot tingkat Asia yang digelar awal Juli 2023 lalu. RAVTE-SIA melombakan dua jenis perlombaan yakni riset inovasi dan prototipe dengan sembilan kategori.
Pada kompetisi ini, Unesa mengirim lima tim pada dua kategori, dengan rincian dua tim ikut kategori A (Inovasi Teknologi dan Industri) dan tiga tim ikut kategori C.
Dari kelima tim yang ikut, dua di antaranya mendapat medali perunggu dan lima tim mendapatkan special award.
Baca juga: Top, UI Sabet Kampus Teknik Terbaik di Indonesia Versi THE WUR dan Scimago
Menurut Muhamad Syariffuddien Zuhrie selaku dosen pembina, kompetisi tahun ini merupakan pertama kalinya untuk Unesa. Tim yang dibentuk merupakan gabungan dan kolaborasi antara Tim Robot FT, Tim Debat FT, dan Himatektro.
Kelima tim tersebut bertemu dengan tim lain yang berasal dari 9 negara di Asia. “Kebetulan kelima tim ini punya produk inovasi yang sesuai dengan tema, dari situ namanya kesulitan bisa diminimalkan dan penyusunan proposal lomba cepat rampung,” jelasnya.
Tim yang mendapat dua penghargaan sekaligus (Bronze Awards dan Special Award Best Quality), Tim robot Audi’s (Autonomous Underwater Drone of Indonesia System) merupakan kapal selam tanpa awak yang dirancang untuk fasilitas pendukung keamanan maritim.
Robot itu juga pengembangan hasil riset sebelumnya dari tim yang mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) tahun 2022.
“Ini pengembangan riset tahun kemarin dari divisi Autonomous Semi-Submarine Drone (ASSD) yang menjadi juara pertama. Dari situ, kita beranikan diri ikut RAVTE karena spesifikasinya memenuhi,” bebernya dikutip Kamis (20/7/2023).
Robot ini memiliki dimensi yang kecil dengan massa yang relatif ringan, desain dan biaya pembuatan yang rendah.
Walaupun pembuatan yang relatif rendah, robot ini dilengkapi penutup berbahan dasar fiberglass dan aluminium serta rangka bodi yang diklaim tahan terhadap benturan, tekanan yang kuat, dan gelombang tanpa korosif, yang membuat Audi’s relatif awet dan tahan lama.
Sistem kontrol AUDI menggunakan Embedded System Pixhawk 2.4.8 Autopilot sebagai pengendali navigasi dan pergerakan. Untuk keseimbangan dan stabilitas, robot ini menyeimbangkan dirinya sendiri bahkan di dalam air karena Pixhawk berisi Unit Pengukuran Inersia (IMU).
Baca juga: 16 Universitas di Indonesia yang Membuka Jurusan Pertambangan Terbaik, Ini Daftarnya
“Robot ini mengaplikasikan sensor dan komponen yang murah meriah sehingga dapat bersaing dari segi harga dan kemampuan,” imbuhnya.
Selanjutnya, The Aurobot’s (Autism Therapy Robot System), robot humanoid yang dirancang sebagai media pembelajaran anak dengan gangguan autisme. Dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan teknologi, robot ini digunakan untuk meningkatkan rehabilitasi dan metode intervensi dini untuk anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
“Kami kepikiran, bagaimana kalau kita buat robot berbentuk manusia untuk membantu anak autis yang memiliki hambatan dalam komunikasi dan bahasa, sehingga bisa memiliki akses pendidikan dan keterampilan sosial yang juga termasuk pada pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Dosen FT ini menyebut, The Aurobot’s diklaim mampu memantau dan mengamati perkembangan anak dengan gangguan autis usia dini untuk mengoptimalkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Robot ini juga diprogram berdasarkan program intervensi awal salah satunya dalam kegiatan motorik.
Lihat Juga: Daftar 4 Judul Penelitian Anies Baswedan yang Dipamerkan di Linkedin, Bikin HRD Merinding
(nnz)