Mahasiswa Polines Ciptakan Vysatic, Vespa Listrik yang Hemat dan Anti Maling
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) turut berkontribusi dalam pengembangan kendaraan listrik . Salah satunya dengan menghadirkan Vysatic, sebuah kendaraan listrik berbasis vespa hasil modifikasi mahasiswa.
Tidak hanya berhasil mengkonversi kendaraan biasa menjadi kendaraan listrik, Vysatic juga dilengkapi dengan aplikasi untuk mendukung kenyamanan dan keamanan kendaraan listrik ini.
Salah satu anggota tim, Ayu Novita Anggraeni mengatakan, Vysatic merupakan kepanjangan dari Vespa Listrik. Inovasi kendaraan listrik ini menurut Ayu bahkan sudah pernah ditampilkan pada gelaran G-20 tahun lalu di Bali.
Selain Ayu, mahasiswa lain yang terlibat dalam pengembangan Vysatic adalah Winar Aziz Ridwansyah, M. Dzikri Al Rasyid, Hermansyah, Luthfi Aryananda Atthariq, dan Friendika Alif Arrahman. Mereka merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro, Polines.
Baca juga: Apa Dampak Lulus SNBP 2023 Tapi Tak Diambil? Jangan Sampai Terjadi, Ini Risikonya
“Saat itu kami tampil di acara Energy Transition Day di Nusa Dua Bali,” kata Ayu, dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kamis (10/8/2023).
Saat itu, Vysatic menjadi salah satu dari empat produk inovasi mahasiswa Polines yang ikut ditampilkan meramaikan peresmian Gedung Kuliah Terpadu Polines. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, bahkan terlihat begitu tertarik dengan inovasi motor vespa tersebut.
Masih menurut Ayu, Vysatic merupakan motor vespa yang sebelumnya berbahan minyak kemudian dikonversi menjadi berbahan bakar listrik. Motor ini tidak hanya telah beralih menjadi motor listrik yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga motor pintar karena dilengkapi dengan aplikasi yang dirancang khusus untuk mendukung kenyamanan dan keamanan penggunaannya.
Baca juga: Mengenal Gelar Bachelor of Business Administration, Kampusnya di Mana?
Ayu menambahkan, “Basis motor kami adalah vespa tahun 1970-an yang kami modifikasi sehingga dari segi penampilan ini terlihat klasik, tetapi berteknologi modern." ujarnya.
Motor listrik hasil konversi Polines ini menggunakan baterai lithium 72 Volt 20 Ah (milik Gesit). Motor ini mampu menempuh jarak 40—45 km dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. “Untuk waktu pengisian baterainya sekitar tiga jam,” ujar Ayu.
Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan, vespa listrik ini telah dilengkapi dengan aplikasi yang dapat digunakan untuk memantau kondisi baterai. Apakah baterai dalam keadaan penuh atau tidak sehingga pengguna bisa mengetahui kapan harus mengisi baterai mereka.
Tidak hanya itu, aplikasi yang dapat diunduh di ponsel pemilik ini juga dilengkapi dengan GPS tracking apps yang mampu melihat rekam jejak pengguna motor.
Melalui aplikasi ini juga, pengguna bisa mematikan kendaraan dari ponsel mereka sehingga saat motor ini hilang dicuri maka motor ini bisa dikunci hanya dari aplikasi ini saja.
Tidak hanya berhasil mengkonversi kendaraan biasa menjadi kendaraan listrik, Vysatic juga dilengkapi dengan aplikasi untuk mendukung kenyamanan dan keamanan kendaraan listrik ini.
Salah satu anggota tim, Ayu Novita Anggraeni mengatakan, Vysatic merupakan kepanjangan dari Vespa Listrik. Inovasi kendaraan listrik ini menurut Ayu bahkan sudah pernah ditampilkan pada gelaran G-20 tahun lalu di Bali.
Selain Ayu, mahasiswa lain yang terlibat dalam pengembangan Vysatic adalah Winar Aziz Ridwansyah, M. Dzikri Al Rasyid, Hermansyah, Luthfi Aryananda Atthariq, dan Friendika Alif Arrahman. Mereka merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro, Polines.
Baca juga: Apa Dampak Lulus SNBP 2023 Tapi Tak Diambil? Jangan Sampai Terjadi, Ini Risikonya
“Saat itu kami tampil di acara Energy Transition Day di Nusa Dua Bali,” kata Ayu, dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kamis (10/8/2023).
Saat itu, Vysatic menjadi salah satu dari empat produk inovasi mahasiswa Polines yang ikut ditampilkan meramaikan peresmian Gedung Kuliah Terpadu Polines. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, bahkan terlihat begitu tertarik dengan inovasi motor vespa tersebut.
Masih menurut Ayu, Vysatic merupakan motor vespa yang sebelumnya berbahan minyak kemudian dikonversi menjadi berbahan bakar listrik. Motor ini tidak hanya telah beralih menjadi motor listrik yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga motor pintar karena dilengkapi dengan aplikasi yang dirancang khusus untuk mendukung kenyamanan dan keamanan penggunaannya.
Baca juga: Mengenal Gelar Bachelor of Business Administration, Kampusnya di Mana?
Ayu menambahkan, “Basis motor kami adalah vespa tahun 1970-an yang kami modifikasi sehingga dari segi penampilan ini terlihat klasik, tetapi berteknologi modern." ujarnya.
Motor listrik hasil konversi Polines ini menggunakan baterai lithium 72 Volt 20 Ah (milik Gesit). Motor ini mampu menempuh jarak 40—45 km dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. “Untuk waktu pengisian baterainya sekitar tiga jam,” ujar Ayu.
Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan, vespa listrik ini telah dilengkapi dengan aplikasi yang dapat digunakan untuk memantau kondisi baterai. Apakah baterai dalam keadaan penuh atau tidak sehingga pengguna bisa mengetahui kapan harus mengisi baterai mereka.
Tidak hanya itu, aplikasi yang dapat diunduh di ponsel pemilik ini juga dilengkapi dengan GPS tracking apps yang mampu melihat rekam jejak pengguna motor.
Melalui aplikasi ini juga, pengguna bisa mematikan kendaraan dari ponsel mereka sehingga saat motor ini hilang dicuri maka motor ini bisa dikunci hanya dari aplikasi ini saja.
(nnz)