Bersama LPDP, Kemendikbudristek Sinergikan Kemitraan Pendidikan Vokasi di Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 20 perguruan tinggi vokasi (PTV) ditunjuk menjadi pengampu Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program ini merupakan kerja sama Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP ).
Program penguatan ekosistem kemitraan merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu tiga tahun mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas pembangunan daerah.
Pada tahun pertama program akan menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning. Sementara pada tahun kedua dan ketiga fokus luaran program adalah mengimplementasikan innovation planning yang telah dibuat di tahun sebelumnya melalui jejaring kemitraan untuk menghasilkan inovasi.
“Saat ini kami laporkan terdapat 20 Perguruan Tinggi Vokasi yang menjadi pengampu program. Namun, yang terlibat dalam program ini mencapai 65 PTV negeri dan swasta yang menjadi anggota konsorsium. Jadi total ada 85 PTV dari 27 Provinsi di seluruh Indonesia” ucap Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri pada Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.
Baca juga: Dua Tahapan Pendidikan Dokter Gigi, Akademik dan Profesi, Butuh Berapa Lama?
Uuf mengungkapkan, Program Penguatan Ekosistem Kemitraan mendorong kolaborasi antara entitas pendidikan vokasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Uuf berharap melalui program ini dapat membangun jembatan sekaligus melampaui tembok tinggi antara SMK, PTV, dan Lembaga Kurusus dan Pelatihan (LKP serta aktor-aktor yang bertanggung jawab terhadap pembangunan daerah/wilayah.
Skema program sendiri terbilang unik dikarenakan dalam pengerjaannya PTV di setiap daerah harus membentuk kelompok atau konsorsium dengan setidaknya dua PTV lain.
Bahkan dari 20 lokasi, enam di antaranya merupakan gabungan provinsi yang harus bekerja bersama untuk dapat mencapai target program. Uuf menambahkan, program ini turut melibatkan Pemda secara aktif agar dapat memetakan supply dan demand dengan data yang akurat.
“Kami mengundang seluruh entitas pendidikan vokasi di daerah serta industri dan pemerintah provinsi, untuk dapat turut serta bergabung dalam mewujudkan visi bersama," imbuhnya, melalui siaran pers, Rabu (23/8/2023).
Program penguatan ekosistem kemitraan merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu tiga tahun mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas pembangunan daerah.
Pada tahun pertama program akan menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning. Sementara pada tahun kedua dan ketiga fokus luaran program adalah mengimplementasikan innovation planning yang telah dibuat di tahun sebelumnya melalui jejaring kemitraan untuk menghasilkan inovasi.
“Saat ini kami laporkan terdapat 20 Perguruan Tinggi Vokasi yang menjadi pengampu program. Namun, yang terlibat dalam program ini mencapai 65 PTV negeri dan swasta yang menjadi anggota konsorsium. Jadi total ada 85 PTV dari 27 Provinsi di seluruh Indonesia” ucap Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri pada Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.
Baca juga: Dua Tahapan Pendidikan Dokter Gigi, Akademik dan Profesi, Butuh Berapa Lama?
Uuf mengungkapkan, Program Penguatan Ekosistem Kemitraan mendorong kolaborasi antara entitas pendidikan vokasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Uuf berharap melalui program ini dapat membangun jembatan sekaligus melampaui tembok tinggi antara SMK, PTV, dan Lembaga Kurusus dan Pelatihan (LKP serta aktor-aktor yang bertanggung jawab terhadap pembangunan daerah/wilayah.
Skema program sendiri terbilang unik dikarenakan dalam pengerjaannya PTV di setiap daerah harus membentuk kelompok atau konsorsium dengan setidaknya dua PTV lain.
Bahkan dari 20 lokasi, enam di antaranya merupakan gabungan provinsi yang harus bekerja bersama untuk dapat mencapai target program. Uuf menambahkan, program ini turut melibatkan Pemda secara aktif agar dapat memetakan supply dan demand dengan data yang akurat.
“Kami mengundang seluruh entitas pendidikan vokasi di daerah serta industri dan pemerintah provinsi, untuk dapat turut serta bergabung dalam mewujudkan visi bersama," imbuhnya, melalui siaran pers, Rabu (23/8/2023).