Jawara Satria Data 2023, Mahasiswa UI Ciptakan AI Uji Keselarasan Peraturan Perundangan

Senin, 28 Agustus 2023 - 16:00 WIB
loading...
Jawara Satria Data 2023,...
Tim mahasiswa Fasilkom UI berhasil meraih juara satu dalam kompetisi Satria Data 2023 Kemendikbudristek. Foto/Humas UI.
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih juara satu dalam kompetisi Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) 2023 Kemendikbudristek. Mereka menciptakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat secara otomatis menguji keselarasan antar peraturan perundang-undangan.

Kompetisi Satria Data 2023 ini diikuti oleh 600 mahasiswa yang terdiri atas 209 tim yang berasal dari 50 universitas di Indonesia. Beberapa di antaranya IPB University, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan lainnya.

Terdapat empat kategori yang dikompetisikan, yaitu National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC), dan Big Data Challenge (BDC).

Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI, Three Neuron V2 tersebut terdiri atas Bryan Tjandra, Nyoo Steven Christopher Handoko, dan Oey Joshua Jodrian. Mereka meraih kemenangan dalam kategori Big Data Challenge.

Peraturan perundang-undangan memiliki peran yang sentral dalam mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara. Namun, terkadang terjadi ketidakharmonisan antar peraturan perundang-undangan, seperti pertentangan isi peraturan yang dapat mengancam kepastian hukum bagi masyarakat.

Baca juga: Riset di Kampus Ini Paling Banyak Digunakan Industri Indonesia

Upaya mendeteksi dan menguji keselerasan peraturan perundang-undangan merupakan suatu tugas yang kompleks, dan selama ini dilakukan secara manual.

Adanya inovasi karya Tim Three Neuron V2 ini dapat membantu para legislator dan pembuat kebijakan dalam menjaga peraturan perundang-undangan tersebut tetap selaras dan tidak saling bertabrakan. Usulan solusi berbasis AI ini memanfaatkan Legal Textual Entailment (LTE)/

Lte adalah suatu metode subbidang dalam pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP) dan AI yang berfokus pada penentuan hubungan logis antara dua teks hukum. Solusi ini diterapkan menggunakan dataset LawID yang juga diciptakan oleh tim Three Neuron V2 untuk keperluan LTE.

Dataset tersebut terdiri dari puluhan ribu data yang mencakup data primer seperti peraturan perundang-undangan, mulai dari level undang-undang dasar, undang-undang, sampai dengan peraturan turunannya, seperti peraturan pemerintah dan peraturan menteri, serta mencakup data sekunder seperti putusan-putusan Mahkamah Konstitusi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)