Diikuti Siswa dan Mahasiswa, Unsada Gelar Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Darma Persada (Unsada) menggelar Lomba Pidato Bahasa Jepang (LPBJ) ke-18 Tingkat Nasional yang diikuti siswa SMA dan perguruan tinggi . Lomba ini juga digelar untuk memperkuat kemampuan bahasa asing kepada generasi muda.
Setelah melewati tahapan seleksi yang ketat, babak final LPBJ 2023 mempertandingkan 20 siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-18 digelar atas kerja sama Unsada denganUniversitas Takushoku.
Seperti dari Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, UIN Alauddin Makassar, Universitas Airlangga, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Darma Persada, Politeknik Takumi, STBA LIA, dan Universitas Maharasaraswati Denpasar.
Sementara untuk jenjang SMA dan sederajat berasal dari SMK Mitra Industri MM2100, SMA Nation Star Academy, SMAN 1 Nagreg, SMAS Kartini 1 Jakarta, SMA PGRI 22 Serpong, SMA Labschool Cirendeu, SMA Islam Sinar Cendekia, SMAN 93 Jakarta, SMA Quantum Inti Indonesia, dan SMAN 1 Krembung.
Baca juga: Keren, Santri dan Siswa Madrasah Jadi Pengisi Suara Film One Piece
Rektor Unsada Tri Mardjoko mengatakan, banyak faktor yang mendukung proses mempelajari bahasa asing, salah satunya adalah tujuan pembelajar. Maka dia pun berharap lomba ini bisa menjadi salah satu sarana untuk melihat capaian dan parameter siswa dan mahasiswa dalam belajar bahasa asing, terutama Jepang.
"Lomba ini jadi wadah untuk mengembangkan kemampuan dalam kemampuan berbahasa Jepang. Kami yakin pemuda Indonesia akan menjadi duta penghubung dan persahabatan Indonesia dan Jepang akan semakin erat," katanya saat membuka LPBJ ke-18 di Unsada, dalam keterangan resminya, Minggu (3/9/2023).
Ketua I Yayasan Melati Sakura Ismadji Hadisumarto mengatakan, setelah selama masa pandemi Covid-19 LPBJ digelar melalui Zoom maka tahun ini adalah perdana lomba ini digelar langsung di kampus Unsada, Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023).
Dia mengatakan, kemampuan berbahasa asing menjadi penting untuk menapaki dunia kerja masa kini dan masa depan. Tidak hanya bahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa internasional namun penguasaan bahasa Jepang juga perlu dikuasai generasi muda.
"Jepang adalah salah satu negara maju yang teknologinya sangat tinggi. Saat ini pun Jepang terbuka untuk tenaga kerja asing. Maka sudah sewajarnya kita mempelajari bahasa Jepang," terangnya.
Ismadji menjelaskan, kemampuan bahasa asing menjadi penting di era globalisasi saat ini ketika kemungkinan untuk bekerja dan menjadi tenaga profesional bisa di negara mana saja.
Baca juga: Bersaing dengan 40 Negara, Sekolah Interkultural Mentari Jakarta Raih Juara Umum di WSC 2023
Bahasa Inggris, kata dia, adalah mutlak sebagai bahasa internasional yang harus dikuasai generasi muda. Namun alangkah baiknya generasi muda juga menguasai bahasa lain, misalnya bahasa Cina atau Jepang, Jerman, Italia, maupun Prancis.
Khusus untuk Jepang, saat ini Negeri Sakura itu sedang mengalami penurunan jumlah orang muda sehingga mereka membutuhkan banyak tenaga kerja terampil dari berbagai negara.
"Jepang saat ini mencari (tenaga kerja) dari India, Vietnam, Thailand, dan lainnya. Ini adalah tantangan bagi Indonesia. Kita pun juga harus bisa mengisi itu," ucapnya.
Dia pun berharap kepada seluruh peserta lomba untuk tidak berhenti belajar bahasa Jepang di lomba pidato ini saja. Namun terus melatih kemampuan bahasa Jepang yang berguna bagi masa depan mereka.
"Ada pepatah Jepang 7 kali jatuh 8 kali bangkit. Itu adalah pepatah yang memberikan semangat yang baik agar tidak menyerah," pesan Ismadji.
Setelah melewati tahapan seleksi yang ketat, babak final LPBJ 2023 mempertandingkan 20 siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Lomba Pidato Bahasa Jepang ke-18 digelar atas kerja sama Unsada denganUniversitas Takushoku.
Seperti dari Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, UIN Alauddin Makassar, Universitas Airlangga, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Darma Persada, Politeknik Takumi, STBA LIA, dan Universitas Maharasaraswati Denpasar.
Sementara untuk jenjang SMA dan sederajat berasal dari SMK Mitra Industri MM2100, SMA Nation Star Academy, SMAN 1 Nagreg, SMAS Kartini 1 Jakarta, SMA PGRI 22 Serpong, SMA Labschool Cirendeu, SMA Islam Sinar Cendekia, SMAN 93 Jakarta, SMA Quantum Inti Indonesia, dan SMAN 1 Krembung.
Baca juga: Keren, Santri dan Siswa Madrasah Jadi Pengisi Suara Film One Piece
Rektor Unsada Tri Mardjoko mengatakan, banyak faktor yang mendukung proses mempelajari bahasa asing, salah satunya adalah tujuan pembelajar. Maka dia pun berharap lomba ini bisa menjadi salah satu sarana untuk melihat capaian dan parameter siswa dan mahasiswa dalam belajar bahasa asing, terutama Jepang.
"Lomba ini jadi wadah untuk mengembangkan kemampuan dalam kemampuan berbahasa Jepang. Kami yakin pemuda Indonesia akan menjadi duta penghubung dan persahabatan Indonesia dan Jepang akan semakin erat," katanya saat membuka LPBJ ke-18 di Unsada, dalam keterangan resminya, Minggu (3/9/2023).
Ketua I Yayasan Melati Sakura Ismadji Hadisumarto mengatakan, setelah selama masa pandemi Covid-19 LPBJ digelar melalui Zoom maka tahun ini adalah perdana lomba ini digelar langsung di kampus Unsada, Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023).
Dia mengatakan, kemampuan berbahasa asing menjadi penting untuk menapaki dunia kerja masa kini dan masa depan. Tidak hanya bahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa internasional namun penguasaan bahasa Jepang juga perlu dikuasai generasi muda.
"Jepang adalah salah satu negara maju yang teknologinya sangat tinggi. Saat ini pun Jepang terbuka untuk tenaga kerja asing. Maka sudah sewajarnya kita mempelajari bahasa Jepang," terangnya.
Ismadji menjelaskan, kemampuan bahasa asing menjadi penting di era globalisasi saat ini ketika kemungkinan untuk bekerja dan menjadi tenaga profesional bisa di negara mana saja.
Baca juga: Bersaing dengan 40 Negara, Sekolah Interkultural Mentari Jakarta Raih Juara Umum di WSC 2023
Bahasa Inggris, kata dia, adalah mutlak sebagai bahasa internasional yang harus dikuasai generasi muda. Namun alangkah baiknya generasi muda juga menguasai bahasa lain, misalnya bahasa Cina atau Jepang, Jerman, Italia, maupun Prancis.
Khusus untuk Jepang, saat ini Negeri Sakura itu sedang mengalami penurunan jumlah orang muda sehingga mereka membutuhkan banyak tenaga kerja terampil dari berbagai negara.
"Jepang saat ini mencari (tenaga kerja) dari India, Vietnam, Thailand, dan lainnya. Ini adalah tantangan bagi Indonesia. Kita pun juga harus bisa mengisi itu," ucapnya.
Dia pun berharap kepada seluruh peserta lomba untuk tidak berhenti belajar bahasa Jepang di lomba pidato ini saja. Namun terus melatih kemampuan bahasa Jepang yang berguna bagi masa depan mereka.
"Ada pepatah Jepang 7 kali jatuh 8 kali bangkit. Itu adalah pepatah yang memberikan semangat yang baik agar tidak menyerah," pesan Ismadji.
(nnz)